Hindari Kesalahan dengan Lakukan 5 Strategi Menjadi Orangtua Baru di Enam Minggu Pertama

By Soesanti Harini Hartono, Selasa, 19 September 2017 | 05:00 WIB
Gaya pengasuhan kasih sayang untuk bayi (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Kelahiran anak pertama memang suka cita tak ternilai bagi setiap orangtua baru. Namun selain kebahagiaan mendalam, di balik itu juga ada rasa stres dan lelah akibat mengasuh bayi dengan minimnya pengalaman.

Ada beberapa hal yang sering dikeluhkan orangtua baru, misal sakit karena menyusui, kurang tidur hingga depresi.

Rebecca Ingram Powell, penulis buku “Baby Boot Camp: Basic Training for the First Six Weeks of Motherhood” merangkum, "Ibu-ibu baru sering kebingungan selama hari-hari awal dengan bayi. Selain merawat bayi, pascabersalin ibu juga harus berurusan dengan perubahan hormon, kelelahan ekstrem dan emosi yang naik-turun. "

Baca juga : Ini Dia 3 Kesalahan Saat Merawat Bayi yang Kerap Dilakukan Orangtua Baru

Jangan cemas, Bu, karena Ibu tidak sendirian. Namun agar tak panik Rebecca menyediakan lima strategi dasar untuk ibu baru dalam mengurus bayinya selama enam minggu pertama yang patut dicoba:

1. Ingatlah bahwa kondisi ini hanya sementara. Pada akhirnya bayi akan menyesuaikan diri dengan pola tidur yang lebih baik, serta sistem kerja tubuh dan hormon yang mulai normal kembali. Untuk itu, ibu baru tak perlu stres menjalaninya karena ini hanya sementara saja kok!

2. Memilih prioritas. Selama masa ini, fokus Ibu harus pada kesehatan dan perawatan bayi dan diri sendiri. Pastikan Ibu mendapatkan istirahat sebanyak mungkin, mengonsumsi makanan bergizi dan banyak minum air putih. Jadi intinya, tubuh Ibu telah mengalami perubahan besar dan butuh beberapa waktu untuk pulih. Jadi, fokuskan untuk merawat bayi dan diri sendiri ya, Bu!

Baca juga : Ini Bekal Penting untuk Menjadi Orangtua Baru

3. Jangan ragu meminta bantuan. Jika Ibu adalah tipe perempuan yang mandiri, mungkin secara emosional sulit untuk bergantung pada orang lain. Tapi Ibu perlu menyadari bahwa di masa awal ini, kita tidak dapat melakukan semuanya. Meskipun sulit untuk menerima bantuan, sadarilah bahwa Ibu memerlukan banyak bantuan yang bisa didapatkan. Jika Ibu memiliki tetangga atau teman dekat yang menawarkan diri untuk memasak makan malam, biarkan mereka.

Jika Ibu memerlukan bantuan untuk mencuci piring dan menyedot debu, pertimbangkan untuk menyewa layanan pembersihan rumah. Atau jika Ibu memiliki saudara yang ingin tinggal bersama kita untuk beberapa hari, biarkan mereka membantu merawat bayi saat Ibu sedang berusaha keras untuk tidur siang atau mandi santai.

4. Pahami bahwa ada peran yang berubah dengan kehadiran anggota keluarga baru. Kapan pun ada anggota bertambah di dalam keluarga, dinamika berubah. Penting untuk kita sadari bahwa kini kita sudah menjadi seorang ibu dan suami menjadi ayah bagi bayi baru lahir.

Ini adalah peran yang mengubah hidup dan mungkin memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri. Ini adalah wilayah di mana Ibu perlu meningkatkan kesabaran. Transisi keluarga ini bisa membuat stres, tapi juga akan berkembang menjadi sesuatu yang menjadi bagian normal kehidupan kita.