Kenapa Ayah Perlu Mengajak Bayi Bermain Sebelum Usia 3 Bulan

By Dini Felicitas, Senin, 25 September 2017 | 03:00 WIB
Irfan Wahyudi alias Ippe, suami Andien, rajin bermain dengan buah hatinya sejak bayi. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Banyak ayah segan untuk turun langsung merawat dan mengajak bayi bermain saat masih belum berusia 3 bulan. Alasannya? Bayi masih kelihatan sangat kecil dan ringkih, sehingga para ayah takut akan melukainya.

Nah, para ayah yang segan bermain dengan bayinya ini sebaiknya menyimak hasil studi yang dimuat di Infant Mental Health Journal pada April 2017. Studi yang dilakukan oleh para ahli dari Imperial College London, King's College London, dan Oxford University ini memaparkan, ternyata interaksi yang terjalin antara ayah dan bayinya sejak lahir hingga usia 3 bulan dapat berpengaruh besar terhadap perkembangan kognitif bayi hingga bertahun-tahun mendatang.

Menurut para ahli, bayi yang sejak usia dini sering berinteraksi dengan ayahnya cenderung mencapai skor lebih baik saat mengikuti tes kognitif pada usia 2 tahun. Semakin erat hubungan yang terjalin antara ayah dan bayinya sejak awal kehidupan, semakin besar peluang si Kecil mencapai skor yang tinggi dalam tes, seperti mengenali bentuk dan warna.

Yang menarik, korelasi positif antara kedekatan hubungan ayah dan bayi, dengan tingkat kemampuan kognitif bayi ternyata tidak terpengaruh oleh faktor jenis kelamin anak. Jadi, baik anak perempuan maupun laki-laki sama-sama bisa mencapai perkembangan kognitif yang baik apabila punya hubungan yang dekat dengan ayahnya. Hal ini mematahkan anggapan lama, bahwa waktu bermain dengan ayah sejak sedini mungkin lebih dibutuhkan oleh anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.

"Hasil temuan ini menegaskan besarnya peran ayah dalam kehidupan bayinya, serta pentingnya bagi ayah untuk membina interaksi positif dengan anak-anaknya sejak awal kehidupan mereka. Sebab, keterlibatan ayah dalam merawat dan mengajak bayinya bermain dapat mendorong terciptanya hubungan yang erat, yang memungkinkan keduanya untuk saling berbagi emosi positif," kata Dr. Vaheshta Sethna dari Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience (IoPPN), di King's College London.

Jadi, jangan ragu meminta Ayah bermain dengan si bayi sejak lahir ya, Bu.