Nakita.id – Moms mungkin sudah tak asing lagi ya dengan istilah pedofilia.
Pedofilia adalah suatu penyakit mental pada orang dewasa yang memiliki dorongan seksual kepada anak. Baik anak laki-laki maupun perempuan.
Anak yang menjadi korban pedofil ini tentunya akan memiliki trauma hebat dan terganggu perkembangannya.
Baca Juga : Tanda Anak Cerdas 0-5 Tahun yang Sering Tak Terpikirkan, Si Kecil Termasuk?
Lalu siapakah pedofil ini dan bagaimana ciri-cirinya?
Menurut psikolog Leila Budiman, pelaku pedofilia biasanya adalah orang yang tidak mudah bergaul dengan orang dewasa, agak pemalu, dan sudah lama memerhatikan mangsanya.
Peneliti melihat adanya peningkatan level pedofilia pada orang-orang yang pernah menderita luka kepala serius ketika kecil, terutama sebelum usia enam tahun.
Studi Hall & Hall juga menyatakan, lebih banyak pedofil yang memiliki ibu dengan penyakit kejiwaan dibanding pedofil yang memiliki ibu dengan kondisi kejiwaan normal.
Penderita pedofil sendiri tidak bisa dispesifikkan siapa dan jenis kelaminnya apa.
Namun, Susan Noelen Hoeksema dalam bukunya, Abnormal Psychology, menyebutkan, lebih dari 90 persen penderita parafilia adalah pria.
Baca Juga : Ternyata Kondisi Telinga Bisa Menggambarkan Penyakit Jantung, Cek!
Hal tersebut tampaknya berkaitan dengan penyebab parafilia yang meliputi pelampiasan dorongan agresif atau permusuhan, yang lebih mungkin terjadi pada pria ketimbang wanita.
Moms, berikut cara menghindarkan anak dari pedofil!
1. Good touch dan Bad Touch
Untuk melindungi anak-anak dari pelecehan seksual, orangtua sebaiknya menjadi pelindung yang mengedukasi anak.
Orang tua harus mengajar anak-anak mereka tentang sentuhan yang baik dan sentuhan buruk pada usia anak-anak.
Anak harus diajarkan mengenai batasan orang lain dalam menyentuhnya, walaupun anggota keluarga sekalipun.
Baca Juga : Daftar Orang yang Sebaiknya Menghindari Makan Pare, Moms Termasuk?
2. Dimulai dari keluarga sendiri
Banyak kasus pedofil ini berawal dari keluarga sendiri.Oleh karena itu, mengingatkan anggota keluarga sendiri menjadi hal yang penting dilakukan.
Sebagai orang tua, Moms pun sebaiknya cukup selektif dalam memercayakan pengasuhan anak ketika Moms tidak bisa mendampingi anak.
3. Beri batasan anak dalam berinteraksi
Sejak masih bayi, sebenarnya Moms bisa memproteksi anak dengan menegur halus orang dewasa lain yang terlalu ‘dekat’ dengan bayi.
Dekat disini maksudnya adalah seperti terlalu banyak menyentuh, mencium, atau interaksi lain yang tak lazim.
Baca Juga : Jantung Bermasalah Bisa Terlihat dari Kondisi Kulit, Seperti Apa?
4. Bantu kenalkan bagian tubuh anak
Ketika anak diberi tahu tentang bagian tubuhnya, pastikan Moms juga menjelaskan ada beberapa bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain yaitu bagian vital dan sesnsitifnya.
Bahkan, ketika orang tua hendak menyentuh untuk membantu memakaikan celana atau membersihkannya harus meminta izin terlebih dahulu.
Ahli perkembangan anak, Dr. Ir. Dwi Hastuti, M.Sc menyatakan bahwa cara termudah mengajarkan pada anak ialah, bagian tubuh yang tertutupi baju renang, tidak boleh disentuh oleh orang lain.
5. Ajarkan anak berteriak keras dan meminta tolong
Anak harus diajar untuk waspada terhadap lingkungan sekitar.
Beritahu bahwa ketika ada yang memaksanya ikut bersama ke tempat gelap atau sepi, jangan ragu berteriak dan meminta tolong.
Baca Juga : Inilah Berbagai Manfaat Pare Saat Dikonsumsi Oleh Ibu Hamil, Moms
6. Biasakan komunikasi terbuka dengan anak
Sehari-hari bangunlahkomunikasi ternuka yang efektif dengan anak.
Bukan komunikasi satu arah, komunikasi yang terjalin haruslah timbal balik dan efektif.
Orang tua belajar mendengarkan cerita hingga keluhan anak, sehingga ketika terjadi hal-hal seperti kasus pedofil, orang tua bisa secepatnya bertindak.
Baca Juga : Makanan Kaya Kalium Bagi Ibu Hamil, Penting Untuk Keselamatan Janin
Nah Moms, orang tua memiliki peran penting dalam menjaga anak dari pedofil ini.
Pastikan si kecil selalu terjaga dari berbagai hal yang mungkin mengganggunya dengan membangun hubungan positif dengan anak melalui komunikasi.