Makan Sambil Beraktivitas Bisa Memicu Kanker Lambung, Ini Penyebab Lainnya

By Anisyah Kusumawati, Selasa, 11 Desember 2018 | 18:48 WIB
Kebiasaan makan pemicu kanker perut (freepik)

 

Nakita.id - Walau masih belum terlalu familiar namun rupanya kanker lambung cukup banyak diderita.

Menurut World Cancer Research Fund (WCRF), kanker lambung merupakan kanker urutan kelima dengan pengidap terbanyak di dunia.

Gejalanya yang samar terkadang membuat seseorang tidak menyadari bahwa dirinya terdiagnosis kanker jenis ini.

Baca Juga : Waspada Tanda Kanker Lambung yang Sering Disepelekan. Yuk Deteksi Dini

Kanker jenis ini ditengarai karena gaya hidup, khsuusnya pola konsumsi.

Ada beberapa pola makan yang salah sehingga bisa memicunya, salah satunya ialah makan sambil beraktivitas seperti menonton atau bekerja.

Mengapa bisa begitu ya Moms?

Untuk menghemat lebih banyak waktu, banyak orang memilih untuk sarapan dengan cepat seperti mencuri waktu dalam perjalanan menuju ke kantor.

Ada juga orang yang makan sambil membaca dan menonton di layar komputer.

Tentu hal ini adalah kebiasaan makan yang buruk. Proses pencernaan di perut bisa sangat terbebani.

Baca Juga : Inilah Tanda Tak Umum Penyakit Ginjal Bayi dan Anak yang Tak Disadari

Hal ini membutuhkan sejumlah suplai darah di perut untuk mencerna dan ini sulit untuk dipenuhi jika tubuh bergerak melakukan aktivitas lain.

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa merusak kapasitas pencernaan perut manusia dan menyebabkan gastritis, hingga kanker lambung.

Selain itu, ada juga pola makan lain yang ditengarai bisa memicunya.

 

Beberapa kebiasaan tersebut antara lain :

1. Mengonsumsi makanan panas

Makanan panas meningkatkan risiko kanker lambung sebesar 4,22 kali. Hal ini karena selaput lendir di saluran pencernaan manusia cukup rentan dan hanya bisa menangani makanan dengan suhu 50 sampai 60 derajat Fahrenheit, atau setara 15 derajat Celcius.

Baca Juga : Catat, Ini Faktor yang Membuat Perempuan Rentan Terkena Kanker Ovarium

Jika melebihi suhu tersebut, perut akan 'terbakar'. Maka, kebiasaan makan dalam kondisi panas bisa membakar selaput lendir saluran pencernaan dan menyebabkan perubahan patologis.

Inilah yang akhirnya bisa menyebabkan kanker perut. Sebagai solusi, kita harus berusaha menghindari makanan dengan suhu di atas 15 derajat celcius

Selain itu, makanlah sebanyak mungkin sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin C.

2. Makan buah berasa asam saat perut kosong

Makan buah asam pada perut kosong termasuk kebiasaan tidak sehat. Untuk Moms tahu, saat kita lapar, asam lambung di perut akan mencapai konsentrasi tinggi.

Jika dikombinasikan dengan buah yang asam maka akan mengendap di perut.

Baca Juga : Studi: Kanker Ovarium Bisa Diturunkan Dari Ayah, Bagaimana Caranya?

Lama kelamaan akan menimbulkan benjolan endapan besar. Tekanan udara di perut pun akan meningkat dan menyebabkan nyeri, bengkak, bersamaan dengan gejala terkait lainnya.

3. Sering mengonsumsi daging olahan

Periset menemukan bahwa seseorang yang mengonsumsi 50 gram daging merah olahan memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker lambung.

Risiko menjadi lebih tinggi bila konsumsi daging merah olahan tersebut dimasak dengan menggunakan asap atau garam seperti daging asap, hotdog, atau sosis panggang.

Baca Juga : Lindungi Anak dari Ancama Pedofilia dengan Cara-cara Sederhana Ini

Ada peningkatan sekitar 18% risiko terkena kanker lambung dengan pola konsumsi seperti itu.

4. Mengonsumsi nasi dicampur dengan sup atau kuah

Ternyata makan nasi yang dicampur dengan sup bukanlah kebiasaan makan yang sehat.

Hidangan semacam ini bisa menambah beban perut. Akibatnya lambung akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk proses mencerna.

Selain itu, kebiasaan makan semacam ini bisa menyebabkan hiperekresi dalam air liur yang memperlambat penyerapan gizi pada nasi.

5. Mengonsumsi zat penstimulasi

Konsumsi zat penstimulasi seperti rokok, alkohol, dan pil anti-inflamasi sangat membahayakan bagi selaput lendir saluran pencernaan.

Moms, anggapan bahwa nikotin masuk ke paru-paru saja tidak benar. Zat ini ternyata juga bisa masuk ke perut melalui saluran pencernaan dan menyebabkan kejang di bawah selaput lendir.

Baca Juga : Sering Keliru, Ini Diet Rekomendasi yang Tepat dari WHO Agar Langsing

Dalam jangka panjang hal ini akan berakhir dengan infeksi. 

Alkohol memiliki efek yang sama pada perut dengan menyebabkan hiperemia dan bahkan pendarahan pada selaput lendir.

Pil anti-inflamasi juga merusak lambung dengan cara yang berbeda. Pil ini meningkatkan sekresi asam lambung dan pepsin, sehingga menyebabkan infeksi lalu berlanjut pada kanker lambung.

Bila semakin meradang dan sering terjadi, berisiko menimbulkan kanker. (*)