5 Risiko Jika Moms Terlalu Banyak Berhubungan Intim dengan Pasangan

By Amelia Puteri, Rabu, 19 Desember 2018 | 18:48 WIB
Risiko kesehatan jika terlalu sering berhubungan intim (Thinkstock)

Nakita.id - Tidak ada jumlah berhubungan intim yang tepat yang diresepkan untuk manfaat kesehatan optimal tanpa efek samping negatif.

Moms dan pasangan perlu mencari tahu sendiri dan tentukan frekuensi yang tepat yang dirasa nyaman.

Tetapi jangan abaikan makanan untuk melakukan hubungan seks.Berhubungan intim adalah kegiatan yang paling menyenangkan dalam kehidupan manusia, tetapi itu dapat menyebabkan kesengsaraan jika dibesar-besarkan.

Baca Juga : 5 Manfaat Kesehatan Bila Rutin Berhubungan Intim dengan Pasangan

Berikut ini adalah masalah kesehatan yang bisa terjadi karena terlalu banyak berhubungan intim.

1. Kelelahan

Terlalu banyak berhubungan intim memengaruhi kualitas hidup.

Seks adalah aktivitas yang menggunakan banyak energi, Moms membakar banyak kalori selama hubungan intim.

Baca Juga : Menangis Saat Hadiri Sidang, Gisel Kembali Dibuat Menangis Karena Sikap Gempi Padanya

Selama sesi tersebut berlangsung, tubuh melepaskan norepinefrin, epinefrin (adrenalin) dan kortisol ke aliran darah, yang menghasilkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, kekuatan otot, dan metabolisme glukosa.

Keletihan ini dapat meluas hingga memengaruhi pekerjaan dan Moms akan merasa lelah sepanjang hari.

Ini mungkin membuat hari tidak produktif.

2. Peradangan dan pembengkakan

Sering berhubungan intim yang kadang-kadang dan liar itu bisa membuat alat kelamin sakit dan bengkak.

Ini sering terjadi pada perempuan yang terlalu banyak berhubungan seks.

Terlalu banyak seks pada wanita menyebabkan kondisi yang disebut ekskoriasi vagina.

Ini mengacu pada penghapusan kulit vulva selama penetrasi.

Biasanya terjadi ketika ada terlalu banyak gesekan saat berhubungan seks yang mengelupas dinding vagina.

Kondisi ini menyebabkan rasa terbakar saat buang air kecil atau kesulitan berjalan yang disebabkan oleh sakit dan bengkak vagina.

Baca Juga : Rutin Minum Rebusan Daun Salam dan Kayu Manis, Ini 5 Manfaat yang Dirasakan!

Untuk menghindari hal ini, kurangi jumlah seks dan hentikan seks yang kasar.

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi Saluran Kemih biasanya terjadi ketika bakteri memasuki saluran kemih melalui uretra dan mulai berkembang biak di kandung kemih.

Meskipun sistem saluran kemih dirancang untuk mencegah hal seperti ini, pertahanan ini terkadang gagal.

Ketika ini terjadi, bakteri dapat masuk dan tumbuh menjadi infeksi di saluran kemih.

Baca Juga : Rutin Minum Air Kunyit dan Lada Hitam Seminggu, Khasiatnya Tak Terduga!

Perempuan yang aktif secara seksual cenderung memiliki lebih banyak ISK daripada yang tidak aktif.

Infeksi Saluran Kemih bisa menjadi tidak nyaman dan menyakitkan.

Untuk menghindarinya, kosongkan kandung kemih segera setelah bersenggama, minum banyak cairan terutama air, bersihkan dari depan ke belakang dan kurangi jumlah pasangan seksual.

4. Nyeri punggung bawah

Sesi berhubungan intim yang berat yang panjang itu akan membuat punggung kesakitan.

Nyeri punggung bawah sering disebabkan oleh otot/ligamen yang robek/tertarik.

Baca Juga : Minum Rendaman Air dan Biji Ketumbar, Rasakan 6 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Ini!

Ini terjadi saat gerakan mendadak yang menempatkan terlalu banyak tekanan pada punggung bawah saat berhubungan seks.

Posisi seks yang buruk dari waktu ke waktu juga akan menyebabkan nyeri punggung bawah.

Moms dapat mengubah posisi saat berhubungan intim atau terlibat dalam sesi singkat.

5. Kekebalan tubuh lemah

Selama hubungan seksual, banyak hormon dilepaskan ke dalam aliran darah.

Hormon prostaglandin E-2 dilepaskan ke dalam aliran darah saat berhubungan intim.

Baca Juga : Freddie Mercury Meninggal Karena AIDS, Penting Tahu Cara Mencegahnya dengan Metode Ini

Mereka dibuat di daerah kerusakan jaringan atau infeksi, di mana bisa menyebabkan peradangan, rasa sakit dan demam sebagai bagian dari proses penyembuhan.

Peradangan yang tidak diatur ini, rasa sakit dan demam menyebabkan kekebalan tubuh melemah, jaringan rusak, saraf dan nyeri otot.

Tak hanya itu, tapi juga dapat menyebabkan kurangnya rangsangan seksual.