Perempuan Tergemuk Di Dunia Akhirnya Meninggal. Waspadai Dampak Dari Obesitas

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 4 Oktober 2017 | 05:00 WIB
Sebetulnya Eman sudah menjalani operasi bariatrik - prosedur bypass pada lambung untuk mengecilkan perut pada bulan Juni 2017. Operasi ini berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 100 kilogram di Rumah Sakit Saifee. (Santi Hartono)

Nakita.id.- Warga Mesir bernama Eman Ahmed Abd El Aty yang diyakini sebagai wanita terberat di dunia meninggal Senin pagi (02/10) karena gagal jantung dan ginjal di sebuah rumah sakit Abu Dhabi meski sebuah tim yang terdiri lebih dari 20 dokter telah berjuang merawat Eman  sejak tiba di Rumah Sakit Burjeel pada bulan Mei 2017.

Eman, yang berusia pertengahan 30an, pertama mencari perawatan di India, melakukan perjalanan dari kota pelabuhan Alexandria ke Mumbai dengan pesawat Airbus yang dimodifikasi secara khusus pada awal Februari.

Selama ini, Eman tidak pernah meninggalkan rumahnya lebih dari dua dekade karena beratnya mencapai  sekitar 500 kilogram (1.100 pon).

Permintaannya untuk visa India pada awalnya ditolak, namun dia diberi izin setelah men-tweet permohonan bantuan langsung ke menteri luar negeri India, yang melakukan intervensi.

Sebetulnya Eman sudah menjalani operasi bariatrik - prosedur bypass pada lambung untuk mengecilkan perut pada bulan Juni 2017. Operasi ini berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 100 kilogram di Rumah Sakit Saifee.

Baca juga: Anak 11 Tahun Lolos Dari Ancaman Obesitas Berkat Operas Bariatrik

Keluarganya mengatakan kepada dokter bahwa sewaktu kecil ia didiagnosis menderita penyakit kaki gajah, suatu kondisi yang menyebabkan anggota badan dan bagian tubuh lainnya membesar, membuatnya hampir tidak bergerak. Tapi kenyataannya, tubuh Eman terus membesar hingga akhirnya mencapai 500 kg di usia dewasa. 

Sayangnya, sebelum mencapai target berat badan yang ditetapkan oleh tim dokter Rumah Sakit Burjeel Abu Dhabi beserta latihan olahraga, Eman keburu meninggal. Diduga karena obesitas yang dideritanya telah menjalar menjadi komplikasi penyakit yang lain.

Angka kejadian obesitas terus meningkat dari tahun ke tahun. Laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2003 menyebutkan bahwa lebih dari 300 juta orang dewasa di dunia menderita obesitas. Bahkan, sebanyak 280.000 orang di Amerika meninggal dunia akibat obesitas setiap tahunnya.

Baca juga: Hormon Lapar Saat Bayi Berperan Pada Obesitas Saat Dewasa

Menurut survei yang dilakukan Riskesda, diperkirakan 10 dari 100 penduduk di Jakarta (10%) menderita obesitas. Parahnya lagi, obesitas biasanya dapat memicu terjadinya penyakit lain seperti: penyakit jantung, arthritis, diabetes melitus tipe 2, hingga hipertensi.

Kelebihan bobot badan dapat sangat mengganggu penampilan bagi sebagian orang. Meskipun demikian, sebagian orang yang lain tetap berpedoman pada slogan “big is beautiful” atau “gemuk itu indah”.