Hati-Hati, Sering Melewatkan Sarapan Berisiko Kena Serangan Jantung !

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 13 Oktober 2017 | 08:00 WIB
Orang yang melewatkan sarapan pagi atau buruk pola makannya di pagi hari, berpotensi dua kali lipat untuk mengembangkan arteri yang mengeras, yang dapat menyebabkan penyakit jantung yang mematikan. (Santi Hartono)

Nakita.id.- Orang yang melewatkan sarapan pagi atau buruk pola makannya di pagi hari, berpotensi dua kali lipat untuk mengembangkan arteri yang mengeras, yang dapat menyebabkan penyakit jantung yang mematikan. 

Demikian kesimpulan para periset di Mount Sinai Heart yang dimuat di Journal of American College of Cardiology September 2017. Mereka menemukan tanda-tanda kerusakan pada arteri jauh sebelum gejala atau penyakit jantung itu sendiri muncul.

Para periset itu mengklaim, temuan mereka dapat menawarkan solusi penting untuk menurunkan angka kejadian penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Viral Bentuk Jari Tangan Ini Bisa Deteksi Penyakit Jantung

Untuk diketahui, oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) penyakit jantung tetap dinyatakan sebagai pembunuh utama dunia, yang membunuh 17,7 juta jiwa pada tahun 2015 di seluruh dunia.

"Mereka yang kerap melewatkan sarapan cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat secara keseluruhan," kata Penulis Studi Valentin Fuster yang juga Direktur Mount Sinai Heart serta Pemimpin Redaksi Journal of American College of Cardiology.

"Studi ini memberikan bukti bahwa melewatkan sarapan adalah salah satu kebiasaan buruk yang sebenarnya secara proaktif dapat dihindari untuk mengurangi risiko penyakit jantung."

Studi ini melibatkan 4.000 pekerja kantor berusia paruh baya di Spanyol. Peserta dimonitor terus-menerus selama 6 tahun.

Sekitar satu dari empat orang makan sarapan berenergi tinggi, yang mencakup 20% atau lebih jumlah keseluruhan asupan kalori harian.

Kebanyakan orang dalam penelitian ini – 70% - sarapan berenergi rendah yang memberi mereka 5% sampai 20% asupan kalori harian mereka.

Tiga persen mengatakan mereka melewatkan sarapan sama sekali atau makan sangat sedikit. Kelompok ini, "Cenderung memiliki kebiasaan makan yang umumnya tidak sehat dan prevalensi faktor risiko kardiovaskular yang lebih tinggi," sebut laporan itu.

Orang yang melewatkan sarapan ternyata juga memiliki lingkar pinggang lebih besar, indeks massa tubuh yang tinggi, tekanan darah tinggi, lipid darah dan kadar glukosa puasa yang juga tinggi.