Nakita.id - Malamnya, BMKG berkoordinasi dengan Badan Geologi melaporkan bahwa pada pukul 21.03 WIB Gunung Krakatau erupsi kembali, menyebabkan peralatan seismometer sempat rusak.
Tetapi seismic Stasiun Sertung merekam adanya getaran tremor terus menerus dan tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan.
"Berdasarkan rekaman seismik dan laporan masyarakat, peristiwa ini tidak disebabkan oleh aktivitas gempa bumi tektonik namun sensor Cigeulis (CGJ l) mencatat adanya aktivitas seismik dengan durasi kurang lebih 24 detik dengan frekwensi 8 - 16 Hz pada pukul 21.03 WIB," kata Dwikorita dalam keterangan tertulis.
Baca Juga : Anyer dan Lampung Diterjang Tsunami, Permukiman Rusak dan Ada Korban Jiwa
Tak lama kemudian, dari hasil pengamatan tidegauge (sementara) didapatkan data sebagai berikut:
1. Tidegauge Serang di Pantai Jambu, Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang tercatat pukul 21.27 WlB ketinggian air 0.9 meter.
2. Tidegauge Banten di pelabuhan Ciwandan, Kecamatan Ciwandan tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian air 0.35 meter.