Cuma Makan Sayur Selama Hamil? Bukan Bikin Sehat, Ini Bahayanya untuk Perkembangan Otak Bayi

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 6 Oktober 2017 | 11:00 WIB
Susah makan saat hamil apakah berbahaya bagi janin? (Gisela Niken)

Nakita.id - Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa seorang perempuan yang vegetarian ketika hamil tiga kali lebih besar kemungkinannya memiliki anak-anak yang menyalahgunakan narkoba dan alkohol di masa remaja mereka.

Penelitian ini didasarkan pada studi yang telah berjalan lama, di mana peneliti meminta 10.000 remaja yang telah menggunakan alkohol, ganja dan tembakau.

Studi tersebut menemukan, ibu yang makan daging lebih sering pada kehamilannya cenderung tidak menjadi pengguna alkohol, ganja atau tembakau pada usia 15 tahun.

Berbeda jika dibandingkan dengan ibu yang makan sedikit atau sama sekali tanpa daging. Para periset menjelaskan, ibu hamil yang tidak makan daging memiliki kadar vitamin B12 yang rendah. Hal ini tentunya dapat memengaruhi perkembangan otak bayi.

(Baca juga : Makanan yang Tepat untuk Ibu Hamil Trimester Pertama)

Faktanya, setiap perempuan perlu mendapatkan semua nutrisi selama kehamilan seperti zat besi, vitamin B12 dan kalsium. Ibu hamil yang vegetarian atau hanya makan sayuran dan buah mungkin merasa kesulitan mendapatkan cukup vitamin B12, yang merupakan salah satu nutrisi yang ditemukan pada daging dan diperlukan untuk pengembangan otak calon bayinya.

Daging mengandung asam amino yang tinggi. Asam amino merupakan protein yang sangat penting untuk sel tubuh Ibu dan janin. Makanan tinggi protein juga berfungsi menjaga rasa lapar serta menjaga gula darah Ibu.

Daging tanpa lemak juga sangat baik untuk Ibu sebab mengandung zat besi yang tinggi untuk memasok sel darah Ibu dan juga untuk janin. Zat besi juga membangun jaringan saraf otak sejak dalam kandungan.

(Baca juga : Pola Makan Buruk yang Perlu Dihindari Ibu Hamil)

Peneliti menganalisis remaja yang lahir dari ibu yang memiliki pola diet vegetarian ditemukan memiliki masalah perilaku karena minum alkohol, penggunaan ganja dan tembakau setiap hari.

Studi ini juga menemukan bahwa kemungkinan salah satu dari penyalahgunaan zat ini berkurang, jika selama ibu hamil semakin banyak mengonsumsi daging. (*)