Nakita.id - Sebagai perempuan, Ibu pasti mengalami efek samping yang kurang diinginkan ketika fase menstruasi tiba, seperti perut kembung, mudah tersinggung, payudara yang sakit, dan kram.
Memang, mayoritas dari perempuan yang mengalami menstruasi telah menghadapi gejala Premenstrual Syndrome (PMS), yang menyebabkan perubahan fisik dan emosional perempuan setiap kali akan menstruasi.
Ibu pun sudah terbiasa dengan hal ini, saking terbiasanya malah membuat kita sulit untuk membedakan efek samping yang normal dan mana yang tidak.
Menurut Jennifer Wider, MD, pakar kesehatan perempuan mengatakan, ada beberapa gejala PMS yang tidak boleh Ibu abaikan. Contohnya, perubahan suasana hati yang serius patut dibicarakan dengan dokter Ibu.
(Baca juga : Manfaat Menstruasi yang Mama Perlu Tahu)
Apalagi jika perubahan suasana hati sampai mengganggu aktivitas normal Ibu, sebaiknya memang segera berbicara dengan penyedia layanan kesehatan terdekat.
"Perubahan mood yang parah bisa menjadi tanda PMDD atau gangguan dysphoric pramenstruasi, bentuk PMS yang parah," ungkap Dr. Jennifer. Kondisi ini mungkin memerlukan terapi dan / atau pengobatan untuk diobati.
Selain itu, terjadinya kram atau perdarahan yang sangat berat sebelum atau selama menstruasi juga bukan hal yang harus Ibu hadapi sendirian.
Meski kram normal, sudah pasti dikatakan tidak normal bila Ibu mengalami kram yang sangat buruk sampai Ibu pun tidak bisa bangun dari tempat tidur atau tidak mampu menjalani kehidupan sehari-hari.
(Baca juga : Yang Penting Diketahui Tentang Siklus Menstruasi Usai Kehamilan)
Begitu pula dengan mengganti tampon atau pembalut setiap jam bisa jadi pertanda buruk.
Ini bisa mengindikasikan PMDD juga atau masalah lainnya, seperti endometriosis. Maka, jangan buang waktu untuk membuat janji temu dengan dokter jika merasa ragu.