Studi: Perubahan Status Pernikahan Dapat Memengaruhi Aktivitas Fisik?

By Fadhila Afifah, Kamis, 27 Desember 2018 | 11:12 WIB
Pengaruh perubahan status pernikahan memengaruhi aktivitas fisik. (iStockphoto/grinvalds)

 

Nakita.id - Para peneliti menemukan bahwa perubahan status perkawinan memengaruhi tingkat aktivitas fisik pada pria dan wanita secara berbeda.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 60% populasi dunia tidak cukup aktif.

Aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan.

Ini melindungi terhadap kondisi kronis dengan mengatur berat badan dan meningkatkan penggunaan insulin tubuh.

Aktivitas fisik sangat penting bagi kesehatan jantung karena bermanfaat bagi tekanan darah, kadar gula darah, dan kesehatan pembuluh darah.

Baca Juga : Bisakah Tabir Surya Menggantikan Pelembap? Manakah yang Harus Dipakai Terlebih Dahulu?

Aktivitas fisik juga membantu mencegah peradangan, yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan agar orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit per minggu intensitas sedang atau 75 menit per minggu aktivitas fisik intensitas tinggi.

Orang dewasa juga harus melakukan aktivitas penguatan otot yang melibatkan semua kelompok otot utama setidaknya dua kali seminggu.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Fakta Menguap, Ternyata Bukan Cuma Karena Mengantuk

Beberapa orang menikmati aktivitas fisik, sementara bagi yang lain aktif bisa menjadi tantangan.

Kondisi kronis, kelelahan, dan suasana hati adalah semua faktor yang dapat memengaruhi pilihan gaya hidup.

Perubahan status perkawinan menciptakan rutinitas dan kebiasaan baru, yang juga dapat memengaruhi aktivitas fisik.