Mengapa Ada Balita Yang Suka Memainkan Alat Kelaminnya?

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 18 Oktober 2017 | 08:00 WIB
cara mencegah anak agar tidak bermain dengan alat kelaminnya (Santi Hartono)

Nakita.id - Balita terlihat memainkan alat kelaminnya sering membuat Ibu langsung panik. Padahal menurut fase tumbuh-kembangnya, hal ini wajar. Biasanya kebiasaan ini terjadi saat mereka mandi atau popok/celana mereka sedang diganti. 

Ereksi umum terjadi pada bayi dan balita, menurut situs KidsHealth.org. Selain ereksi, Ibu mungkin memperhatikan bahwa penis bayi sangat besar pada hari-hari pertama setelah dia lahir.

Bacan juga: Atasi Anak yang Suka Pegang Alat Kelamin

Hal ini disebabkan hormon kelahiran Ibu dan trauma kelahiran. Namun itu biasanya akan menyusut dalam beberapa hari.

Di kemukakan oleh Sigmund Freud fenomena ini yang sangat umum terjadi pada anak usia 3-6 tahun. Sebab pusat kenikmatan pada anak usia ini terletak di sekitar alat genitalnya, yang di sebut fase phalic.

Pada tahap phalic, fokus utama dari libido adalah pada alat kelamin. Pada usia ini anak-anak juga mulai dapat membedakan antara pria dan wanita. Dalam fase ini biasanya akan berhenti pada usia 6 tahun.

Baca juga: Anak Suka Memainkan Alat Kelaminnya, Adakah yang Perlu

Awalnya, dari usia 0-2 tahun pusat kenikmatan anak berasa di mulut yang disebut fase oral. Itulah mengapa di usia tersebut anak senang sekali memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut.

Berikutnya pada umur 2-3 tahun, anak berada pada fase anal. Dia mulai menahan keinginannya untuk buang air besar..

Meskipun memainkan alat kelamin di usia balita wajar, namun Ibu perlu melakukan beberapa tindakan agar tidak menjadi kebiasaan. Caranya;

- Mencegah dengan halus. Cara mencegahnya jangan lantas Ibu girap-girap panik, berteriak-teriak dan marah saat melihat anak bermain dengan alat kelaminnya. Cukup katakan dengan baik padanya “Dek penisnya jangan dimainin terus nanti lecet, lo, kalau lecet nanti pipisnya jadi sakit.”

- Alihkan perhatiannya. Aktivitas memegang alat kelamin  biasanya dilakukan saat anak sedang bosan, sedang tidur-tiduran atau bahkan menonton televisi. Ibu bisa mengalihkan perhatiannya dengan menarik tangannya secara perlahan, lalu sodorkan mainannya. Bila perlu ajak anak bermain bersama agar dia lupa dengan aktifitasnya tadi.

Baca juga: Suka Memainkan Alat Kelamin

- Jangan memarahi. Saat menyampaikan larangan pada anak jangan sampai menunjukkan rasa panik. Jangan memarahinya seolah-olah dia melakukan hal kotor, perlu kita ingat lagi bahwa ini adalah hal yang normal dalam usianya. Katakan dengan lembut seperti yang dicontohkan pada kalimat mencegah dengan halus. (*)