Tabloid-Nakita.com – Di usia 3 hingga 5 tahun, anak akan menjadi sangat aktif. Kemampuan berjalan dan koordinasi anak yang sudah mulai lancar membuat anak akan berlari kesana kemari dan tidak ada kata lelah dalam beraktivitas sehari-hari. Tidak hanya soal fisik, anak juga akan banyak bertanya akan banyak hal. Untuk itu, Mama perlu cara tertentu dalam menangani perilaku aktif balita.
Baca juga: Trik agar anak punya perilaku yang baik
Mama harus menghargai bagaimana anak akan mengeksplorasi dunia sekitarnya. Jangan sering terlalu melarang anak untuk melakukan banyak hal. Masa belajar seperti ini tidak terjadi dua kali. Untuk itu, Mama harus memersiapkan diri untuk menghadapi kenyataan kondisi rumah yang akan selalu berantakan.
Mama juga harus menjaga keselamatan balita saat ada di rumah. Mama bisa melakukan pengamanan seperti mengunci pintu kamar mandi agar anak tidak terpeleset di dalamnya. Cobalah memilih perabot yang aman bagi anak yang sangat aktif. Hindari perabot yang tajam dan mudah pecah. Mama bisa menyimpan terlebih dahulu perabot tersebut hingga ia sudah mampu mengontrol gerak dan mengetahui mana yang membahayakan dan tidak.
Baca juga: Mulai stres dengan perilaku balita? Ingatlah 8 hal ini.
Pada usia ini Mama juga harus mengajarkan anak berbagi. Mengajarkan anak berbagi akan membantunya untuk mengontrol emosi dan sikap. Hal ini akan membuatnya jauh lebih tenang ketika berhadapan dengan lingkungan sosial di luar rumah. Mama perlu menyiapkan kemampuan sosialnya sejak dini.
Cobalah untuk mengurangi larangan dan penggunaan kata “jangan”. Kata sederhana dan tanpa emosi akan membuat anak jauh lebih memahami aturan yang Mama buat. Jangan terlalu sering menasehati dan memarahi balita karena mereka belum mampu memahami apa yang Mama akan sampaikan. Selain itu, jangan biasakan untuk menuruti keinginannya. Menangis kadang jadi senjata si kecil.
Baca juga: 5 masalah perilaku anak balita yang umum terjadi
Balita yang aktif juga memerlukan jadwal sehari-hari yang jelas dan tepat waktu. Hal ini akan membantu Mama agar tidak memaksanya untuk makan dan tidur setiap saat. Konsistensi akan membuatnya terbiasa dengan jadwal dan akan memahami kapan waktunya bermain dan tidak. Hindari pula berkata kasar dan membalas balita dengan emosi dalam menangani perilaku aktif balita. Mereka belum mampu mengekspresikan apa yang mereka rasakan sehingga marah tanpa alasan bisa jadi sering terjadi.
(Niken/Huffington Post)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR