Mengapa Ada Bayi Yang Takut Digendong Orang Lain?

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 23 Oktober 2017 | 06:30 WIB
Agar anak tak takut dengan orang lain (Santi Hartono)

Nakita.id - Ibu pasti sering mengalami hal ini. Si kecil menangis saat ada orang yang tak dikenal menggendongnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Banyak bayi yang merasa tidak nyaman saat ada orang yang ia tidak kenal.

Suara orang yang tak dikenal, wajah yang tidak di kenal pun kadang mengagetkan bayi sehingga langsung menangis. Hal ini disebut juga dengan stranger anxiety, yang merupakan bagian tahap tumbuh kembang dalam aspekemosional

Baca juga: Anak Takut pada Orang Asing, Apa Solusinya?

Stranger anxiety sebenarnya adalah hal yang normal saat bayi merasa cemas saat ada orang lain yang menyentuhnya, ini menandakan bahwa perkembangan emosionalnya berkembang dengan baik.

Ibu menjadi tempat bayi mengantungkan keterikatannya dan akibatnya bayi cenderung memberikan reaksi takut atau menjauhkan diri dari orang asing yang berbeda dari Ibunya.

Hal ini akan semakin sering dialami oleh bayi berusia 8-10 bulan dan akan bertahan sampai anak berusia 3 tahun. Saat bayi mulai mengalami fase ini maka sebaiknya orangtua tidak memaksa bayi untuk bersama orang yang tak dikenalnya dengan baik. 

Baca juga: Ini Pola Asuh Yang Bikin Anak Jadi Susah Bergaul

Bila si bayi mengalami hal ini, Ibu dapat melakukan;

- Jangan paksa anak untuk berinteraksi dengan orang lain atau menyerahkan untuk digendong karena paksaan hanya akan membuatnya semakin ketakutan. - Beritahukan kepada orang baru (kakek,nenek, teman baik) agar tidak terlalu agresif dengan bayi, setelah cukup waktu gunakan mainan kesukaannya atau gunakan mainan baru yang bisa menarik perhatiannya. - Mintalah orang baru tersebut bermain ciluk ba biasanya menjadi cara ampuh untuk meluluhkan hati bayi. - Bersikaplah ramah. Bayi akan melihat bagaiamana reaksi Ibu jadi tunjukka padanya bahwa Ibu mempercayai orang baru itu.  

Baca juga: Jangan Sampai Anak Mudah Percaya Orang Asing

Seiring dengan pertambahan usianya si kecil akan semakin belajar. Kecemasannya akan berkurang dan ia akan bisa menerima kehadiran orang lain. (*)