Kelebihan Persalinan Water Birth Dibandingkan Operasi Sesar yang Penting Ibu Tahu!

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 3 November 2017 | 22:30 WIB
Ini Bahaya Melahirkan di Air (Waterbirth) (Ipoel )

Nakita.id - Kebanyakan ibu hamil mengalami cemas dan takut saat mendekati waktu persalinan di rumah sakit. Hal ini alami bagi setiap perempuan lantaran tak ingin menjalani operasi sesar atau  takut menghadapi rasa sakit akibat persalinan normal.  

Pakar kesehatan kini menyarankan agar pasangan memilih metode water birth atau persalinan dalam air yang bisa dilakukan ibu dengan lebih santai, nyaman dan tidak rumit.

"Ini (water birth) lebih baik dari pada operasi sesar; operasi sesar melibatkan banyak kompleksitas; setelah semua proses pembedahan untuk melahirkan bayi,” kata pakar.

“Dan apa yang membuat persalinan di dalam air lebih baik adalah bahwa ini adalah proses alami yang lengkap, yang sangat berharga bagi pasangan untuk melewati waktu persalinan dan menyaksikan kelahiran bayi bersama-sama," ungkap Kavitha Gautham, Founder, Bloom Fertility and Healthcare, Chennai.

Baca juga : Waspada, Metode "Water Birth" Rentan Terhadap Penyakit Ini

"Persalinan di dalam air membantu pasien mengatasi nyeri persalinan. Ini berakibat pada penggunaan analgesia epidural yang lebih sedikit untuk menghilangkan rasa sakit serta membantu ibu dalam menenangkan dan meredakan kecemasan," tutur Sushma P. Sinha, Konsultan Senior-Dokter Ahli Obstetri, Ginekologi dan Ahli IVF di Indraprastha Apollo.

Water birth adalah proses normal untuk melahirkan bayi, di mana pasien akan duduk di kolam kelahiran yang dapat dipasang secara permanen atau portabel. Banyak pasien bahkan memilih kolam portabel.

Menurut para ahli kesehatan, persalinan dalam air mampu menenangkan pasien dan memberi perasaan menenangkan yang mengurangi rasa sakit, oleh karena itu mempermudah persalinan pasien.

Apakah persalinan dalam air cocok untuk Ibu?

"Daya apung meningkatkan sirkulasi darah sehingga menghasilkan oksigenasi otot uterus lebih baik, lebih banyak oksigen untuk bayi," kata Anuradha Kapur, Direktur dan Kepala Unit - Institute of Obs and Gynae, Rumah Sakit Khusus Super Smart Max.

Sushma menyarankan agar kelahiran dalam air membantu pasien melenturkan tubuhnya dengan cara yang lebih baik; di mana metode ini juga membantu ibu hamil dalam mengubah posisi dengan mudah di dalam air hangat.

(Baca juga : Ini Bahaya Melahirkan di Air (Waterbirth))

Bisakah setiap perempuan melahirkan dengan metode ini?

Sushma menyarankan persalinan dalam air ini bisa dilakukan ibu dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu tanpa komplikasi, lalu posisi kepala janin sedang turun dan pasien yang mampu melakukan persalinan spontan tanpa tanda-tanda kesusahan pada bayi.

Bukan berarti mudah dan tanpa persiapan, namun metode persalinan dalam air ini perlu mendapat perhatian penuh dari para ibu hamil untuk bisa memahami keseluruhan proses dan harus siap secara mental.

Menurut Reenu Jain, Konsultan-Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Jaypee, Noida menunjukkan, kelahiran dalam air tidak dapat dilakukan pada wanita yang mengandung bayi kembar atau bayi sungsang, mereka yang sebelumnya mengalami persalinan sesar, memiliki perpecahan membran yang berkepanjangan serta komplikasi.

Menurut ahli kesehatan, langkah dasar dan terpenting yang harus diperiksa adalah suhu air.

Baca juga : Waterbirth Berbahayakah

"Suhu air harus dipantau dengan hati-hati dan dijaga pada suhu 37 derajat Celcius. Kedua, persalinan harus dilakukan sebelum ibu memasuki air dan harus selalu diawasi oleh seorang dokter kandungan," jelas Reenu.

Bukti menunjukkan bahwa air bisa digunakan untuk mendengar jantung janin bayi. Dan saat bayi lahir, ibu harus bisa mengulurkan tangan dan mengangkat bayi dengan lembut sampai ke permukaan air.

Meskipun ahli kesehatan merekomendasikan bahwa kelahiran dalam air cukup aman dan tidak menimbulkan efek samping, masih ada beberapa risiko yang terkait dengan bayi yang baru lahir.

"Masih ada kemungkinan bayi tenggelam jika terjebak dan mungkin ibu tidak bisa membawa bayi keluar pada waktu yang tepat. Infeksi yang ditularkan melalui air dan pecahnya perdarahan adalah beberapa masalah lain yang mungkin terjadi, namun ini terjadi pada kasus yang sangat jarang terjadi, " ungkap Kavitha.(*)