Jangan Asal Ikut Tren. Terbukti Baby-Led Weaning Berbahaya Bagi Bayi

By je, Jumat, 10 November 2017 | 07:30 WIB
Belajar Makan Sendiri dengan Finger Food (Puri)

Nakita.id - Akhir-akhir ini metode pemberian makan bayi dengan cara kekinian, yaitu Baby-Led Weaning menjadi tren di kalangan ibu-ibu muda zaman now. Metode Baby-Led Weaning diperkenalkan oleh Rapley dan Markett pada tahun 2005, setelah buku mereka yang berjudul Baby Led Weaning: Essential Guide to Introducing Solid Foods and Helping your Baby to Grow Up a Happy and Confident Eater dipublikasikan.

Metode pemberian makan pada bayi yang berbeda dari metode pemberian MPASI versi World Health Organization (WHO) ini, menyebar luas hingga akhirnya menjadi tren, setelah banyak di-share dan menjadi bahan perbincangan di media sosial.

Baca juga: 4 Prinsip Pemberian MPASI

Kenapa bisa seperti itu? Karena memang metode Baby-Led Weaning bisa dibilang metode baru dan bertolak belakang dari metode yang telah ada selama ini. WHO menyarankan pemberian MPASI alias makanan pendamping ASI ini dimulai paling lambat saat bayi berusia 6 bulan (timely), dengan memerhatikan kecukupan zat gizi pada MPASI (adequate), aman dan higienis dalam penyiapan dan pemberian (safe), serta diberikan secara responsif (responsive feeding).  

Sedangkan Baby Led Weaning membiarkan bayi memilih sendiri semua makanannya sejak awal pemberian MPASI. Intinya, metode Baby Led Weaning menyarankan bayi diberi finger food, yaitu makanan yang dapat dipegang oleh bayi sejak bayi berusia 6 bulan, tanpa melalui tahap pemberian makanan berkonsistensi lunak (bentuk puree atau lumat).

Selain itu, dalam metode Baby Led Weaning, orangtua hanya menentukan apa yang ditawarkan untuk dimakan oleh bayi, tetapi yang menentukan apa yang akan dipilih untuk dimakan, berapa banyak, dan seberapa cepat menghabiskannya adalah si bayi sendiri.

Menghenai metode ini, dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A menulis artikel dengan judul "Betulkah Baby-Led Weaning Lebih Baik?" yang dipublikasikan oleh www.idai.or.id (7/11). Menurutnya, sesungguhnya pemberian makan yang direkomendasikan WHO yaitu MPASI, memfasilitasi bayi untuk memilih sendiri makanannya, tetapi tidak untuk semua jenis makanan dan umumnya tidak dilakukan sejak awal periode perkenalan MPASI.

Bahaya Baby-Lead Weaning

Pada artikelnya itu, dr. Nurul menulis, metode Baby-Lead Weaning masih diperdebatkan sebagai metode pemberian MPASI pertama. Hal ini karena menurut banyak ahli, metode Baby-Lead Weaning berisiko membuat bayi mengalami kekurangan nutrisi lantaran  bayi yang menentukan sendiri jenis makanan yang dihabiskan dan berapa banyak.

Baca juga: Ini Manfaat Pemberian Finger Food Yang Ibu Perlu Tahu

Kenapa banyak ahli berpendapat seperti itu? Tidak lain karena apa yang dipilih bayi kerap kali tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuhnya akan karbohidrat, protein, lemak, serta zat gizi mikro, terutama zat besi.

Ada juga ahli yang tidak setuju dengan metode pemberian makan terbaru ini karena beranggapan metode Baby-Lead Weaning berisiko membuat bayi tersedak. Dua studi kecil oleh Cameron (2013) dan Morrison (2016) mengindikasikan adanya risiko tersedak lebih tinggi pada bayi yang mendapat Baby-Led Weaning.