Ternyata, ASI Juga Berkhasiat untuk Membunuh Sel Kanker!

By Gisela Niken, Jumat, 10 November 2017 | 02:30 WIB
Ternyata ASI ampuh membunuh sel kanker (Gisela Niken)

Nakita.id - ASI memang memiliki banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi.

Namun tidak ada yang menyangka bahwa ASI juga bisa mengobati penyakit kanker yang merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia.

Manfaat ASI sebagai obat kanker ditemukan melalui serangkaian eksperimen ilmiah yang dilakukan Profesor Catharina Svanborg di Swedia.

Setelah dua puluh tahun meneliti, ia yakin ASI ampuh sebagai obat kanker.

Baca juga: Manfaat ASI Bagi Bayi 

Semua ini bermula pada awal 90-an ketika Catharina dan mahasiswa pascasarjana bernama Anders Hakansson, tidak sengaja menemukan fakta bahwa kandungan protein dalam ASI ternyata bisa membunuh sel kanker.

Sejak itu, mereka melakukan berbagai eksperimen ilmiah terhadap ASI dan sel kanker.

Secara mengejutkan, mereka menemukan bahwa ASI dapat membuat sel kanker menghilang.

Svanborg menyebutkan, ASI menyebabkan sel-sel kanker melakukan ‘bunuh diri’.

Pada percobaan selanjutnya, mereka menemukan bahwa protein ASI yang disebut alpha-lactalbumin dapat mengikat asam lemak.

Baca juga: Manfaat ASI untuk Ibu dan Bayi 

Gabungan protein dan asam lemak ini menciptakan lipida protein kompleks yang ampuh sebagai pembunuh tumor, dan juga menghancurkan sel kanker.

Jenis kanker yang agresif seperti tumor otak, kanker kandung kemih dan kanker usus besar juga berhasil berkurang setelah terpapar protein ini.

Zat temuan yang diberi nama Hamlet (Human alpha-lactalbumin made lethal to tumour cells) ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah The Proceedings of National Academy of  Science. 

Baca juga: Ibu, Tolong Susui Anak Sampai 2 Tahun! Ini Manfaatnya yang Tak Terduga

Eksperimen lain pernah dilakukan terhadap sembilan pasien kanker kandung kemih.Setelah mendapatkan Hamlet melalui kateter selama lima hari berturut-turut, pasien tersebut menjalani operasi pengangkatan tumor.

Hasilnya, sebanyak 8 dari 9 pasien tersebut mulai mengeluarkan sel tumor melalui urin, hanya dua jam setelah diberikan Hamlet.

Sel tumor mereka juga mengecil dan tidak terlihat efek sampingnya terhadap sel sehat lainnya. 

Hingga saat ini obat kanker sedang semakin dikembangkan agar bisa digunakan dengan efek samping yang diminimalisir.