Wah, Suami Ternyata Jadi Penyebab Stres Dua Kali Lipat Dibanding Anak!

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 13 November 2017 | 00:15 WIB
Stres saat mengasuh anak bisa diatasi dengan cara mudah dan murah (Heni Wiradimaja)

Nakita.id - Anggapan umum selama ini, bila ibu mengalami stres, sebagian besar berkaitan dengan perilaku dan tingkah anak-anak mereka. Namun, penelitian terbaru di Inggris menunjukkan, stres ibu disebabkan oleh suami ternyata dua kali lipat lebih banyak.

Ada banyak cara, di mana suami berkontribusi pada stres ibu. Kadang-kadang ada hubungannya dengan cara pola asuh yang berbeda yang dilakukan suami dan terkadang berkaitan dengan tuntutan dan harapan suami yang tampak tidak realistis bagi istri mereka.

Dalam kasus yang lebih ekstrem, hal ini berkaitan dengan kurangnya kehadiran, suami yang tidak ikut berpartisipasi dalam membesarkan anak-anak, minimnya dukungan emosional, ketidaksetiaan, kurangnya fokus atau suami terlalu fokus pada pekerjaan mereka.

Ya, di zaman modern ini, dengan segala penekanan pada kesetaraan jender, wanita karier, feminisme dan sebagainya, Ibu pasti akan mengharapkan bahwa mengasuh anak adalah tanggung jawab bersama.

Rupanya, di sejumlah kondisi rumah tangga, tekanan mengasuh anak tampaknya lebih membebani perempuan dan ini menyebabkan stres ibu. Ibu stres karena suami mereka tidak cukup melakukan tindakan positif sebagai orangtua.

Baca juga : Ini Cara Jadi Ibu Bebas Stres

Benar Bu, sejatinya dibutuhkan dua orang, yaitu sepasang (orangtua) untuk secara aktif dan mendalami perannya, dan sama-sama berpartisipasi dalam pengasuhan anak-anak mereka.

Tapi dari seluruh perempuan yang disurvei dalam penelitian ini, 45% dari mereka merasa bahwa stres ibu lebih berkaitan dengan kurangnya keterlibatan suami dibandingkan dengan kesulitan membesarkan anak-anak.

Studi ini menyimpulkan, komunikasi yang tepat antara kedua belah pihak adalah solusinya, namun kenyataannya, sering berbeda jauh di lapangan.

Ada baiknya kita mendengarkan opini para ibu yang dilibatkan dalam penelitian;

1. Suami kekanak-kanakan dan menganggap remeh beberapa hal. 

Jika anak masih bermain-main dan memperlakukan hidup sebagai satu lelucon besar, ibu masih akan mengerti.