Ini Risikonya Bila Ibu Tak Tahu Aturan Mengejan Saat Persalinan Normal

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 13 November 2017 | 03:00 WIB
7 Kesalahan Mengejan yang Sering Dilakukan Saat Melahirkan (Ipoel )

Nakita.id - Kebanyakan perempuan memilih persalinan normal karena pertimbangan proses pemulihan yang cepat. Selain itu, persalinan normal juga diyakini membuat proses IMD (Inisisasi Menyusu Dini) lebih mudah dan cepat.

Tapi tahukah Ibu, bahwa 9 dari 10 perempuan menderita semacam peradangan vagina saat melahirkan secara normal? Peradangannya sangat bervariasi, namun dalam kasus ekstrem, pascabersalin per vaginam (lewat vagina) seorang perempuan dapat menderita inkontinensia (ketidakmampuan dalam menahan air kencing) dan masalah saraf seumur hidup!

Penelitian di Inggris memperlihatkan, rentang tahun 2013 - 2014, terjadi peningkatan jumlah perempuan di Inggris yang mengalami robekan perineum (daerah tubuh antara anus dan vulva pada perempuan.

Kondisi ini memprihatinkan sehingga mendorong Royal College of Midwives melakukan beberapa tindakan. Salah satunya, dengan dukungan Royal College of Obstrecians and Gynecologists, mereka mengujicobakan sebuah program percobaan di Medway Martime Hospital di Kent.

Selama proses persalinan, mengejan benar-benar diatur. Mengejan selama persalainan tidak dianjurkan. Perubahan sederhana seperti mengejan dalam posisi berbaring telentang juga tidak disarankan. Alhasil, percobaan ini dapat mengurangi luka spontan pada perineum.

Baca juga : 7 Kesalahan Mengejan yang Sering Dilakukan Saat Melahirkan

Kepala kebidanan di rumah sakit, Dot Smith, mengatakan, sejumlah perempuan yang mengalami gangguan pada vagina mereka karena mengejan terlalu keras saat persalinan normal.

"Ketika kami melihat 22 kasus dengan luka spontan perineum tingkat tiga dalam sebulan, kami mengatakan, ini tidak cukup baik," kata Dot.

Selama program persidangan, rumah sakit juga mendorong ibu hamil untuk melahirkan dengan posisi berdiri, atau berjongkok di atas lutut mereka. Ini normal dan sudah dipraktekkan secara luas sejak tahun 1950-an.

Bidan juga mendorong perempuan melakukan teknik pernapasan secara alami melalui kontraksi daripada mengejan selama persalinan.

Selain itu, berlawanan dengan metode konvensional untuk menarik bayi keluar begitu kepala mereka muncul, bidan membiarkan bayinya mengikuti irama kelahiran alami dan keluar dengan kecepatan mereka sendiri. Mereka hanya mendukung berat bayi untuk mengurangi tekanan pada perineum.

Baca juga : Mama, Belajar Mengejan Yuk