3 Hal Ini Pengaruhi Lama-Cepatnya Masa Menyusui Moms untuk Si Kecil

By Natasha Nur Ananda, Jumat, 4 Januari 2019 | 16:49 WIB
3 hal yang memengaruhi cepat atau lamanya masa menyusui (pexels.com/rawpixel.com)

Nakita.id – Masa menyusui adalah masa membentuk ikatan yang intim antara Moms dengan Si Kecil.

Setiap ibu tentu ingin memberikan ASI eksklusif kepada Si Kecil.

Namun, beberapa dari Moms bisa memiliki problema tertentu yang membuat masa menyusui lebih cepat.

Berikut tiga hal yang dapat mempengaruhi lama atau cepatnya menyusui.

Baca Juga : 5 Tanda Tak Biasa Si Kecil Cerdas dan Berbakat Sejak Bayi, Catat Moms!

1. Diabetes

Gangguan diabetes tipe 2 yang dialami oleh Moms yang baru bersalin dapat berpengaruh terhadap program menyusui yang akan dijalani.

Menurut penelitian di Journal of Maternal-fetal & Neonatal Medicine (Oktober 2015), kemungkinan untuk tetap menyusui pada Moms dengan diabetes tipe 2 cenderung menurun begitu memasuki bulan ke-4 pascamelahirkan.

Hanya sekitar 34% Moms dengan diabetes tipe 2 yang masih menyusui.

Sementara itu, kecenderungan untuk terus menyusui pada mama yang menderita gangguan diabetes tipe 1 justru lebih tinggi, yaitu hingga 61%.

Baca Juga : 7 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Daun Salam, Lebih dari Bumbu Dapur!

Kecenderungan untuk tetap menyusui ini juga dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Seperti berat badan dan kebiasaan merokok, terutama jika gangguan diabetes tipe 2 sudah dialami jauh sebelum hamil dan melahirkan.

2. Riwayat persalinan sesar

Status Moms sebagai perokok ditambah riwayat persalinan sesar yang berulang ternyata bisa mempengaruhi lamanya menyusui.

Menurut studi di jurnal Breast Feeding Medicine (September 2016), diantara para Moms yang merokok, mereka yang pernah menjalani persalinan sesar secara berulang berpotensi dua kali lipat untuk tidak pernah menyusui bayinya.

Sementara itu, potensi untuk hanya menyusui selama 8 minggu atau lebih singkat bisa mencapai 4 kali lebih tinggi,

Hal ini jika dibandingkan Moms yang melahirkan secara normal setelah sebelumnya sesar.

Apa yang menarik bila dibandingkan dengan kelompok mama yang non-perokok, Moms yang pernah menjalani persalinan sesar berulang hanya berpotensi 1,4 kali lipat lebih tinggi untuk menyusui bayinya kurang dari 8 minggu.

3. Jenis pekerjaan Moms

Menurut riset di jurnal BMC Pregnancy and Childbirth (Juli 2016), pekerjaan yang digeluti Moms berpengaruh terhadap keputusan untuk mulai dan berhenti menyusui.

Tidak seperti anggapan banyak orang yang menyatakan bahwa keputusan menyusui berkaitan dengan kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan.

Riset ini memaparkan bahwa jenis pekerjaan yang lebih berperan dalam keputusan ini.

Baca Juga : Fakta Aneh Bayi Baru Lahir Ini Tak Pernah Diungkapkan Dokter!

Moms yang berlatar belakang karier profesional, seperti pengacara atau dokter, berpotensi lebih besar untuk menyusui bayinya dan berpotensi lebih kecil untuk berhenti menyusui dalam waktu singkat.

Hal ini dibandingkan Moms yang pekerjaannya di kantor lebih berkaitan dengan urusan administrasi.

Menurut ahli, para Moms yang memiliki karier professional biasanya bisa lebih fleksibel mengatur jadwal kerjanya, sehingga lebih leluasa dalam menyusui.