7 Perubahan Fisik yang Terjadi Setelah Melahirkan, dari Ujung Kepala Hingga Kaki

By Natasha Nur Ananda, Jumat, 4 Januari 2019 | 17:17 WIB
Berbagai tanda kanker perut (freepik)

Nakita.id – Memiliki anak memberikan perubahan dalam kehidupan Moms dan pasangan.

Baik dimulai dari awal merencanakan kehamilan, hingga melahirkan dan akhirnya mengasuh Si Kecil.

Usai melahirkan nanti, Moms akan kaget mendapati perubahan ditubuh dari ujung kepala sampai kaki.

Kira-kira apa saja yang berubah? Berikut penjelasannya.

Baca Juga : 7 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Daun Salam, Lebih dari Bumbu Dapur!

1. Rambut rontok

Mungkin awalnya Moms akan mengira kerontokan rambut dikarenakan shampo yang digunakan tidak cocok.

Namun, rambut rontok ternyata memang salah satu efek yang biasa terjadi usai bersalin.  

Setelah melahirkan, hormon estrogen kembali turun, pertumbuhan rambut pun kembali ke siklus normal, termasuk kerontokan.

Umumnya, rambut rontok terjadi mulai hari ketiga usai bersalin dan akan berakhir di bulan keenam.

Moms dapat mengubah arah belahan rambut maupun model rambut untuk menutupi bagian kepala yang menipis karena rambut rontok.

2. Payudara membengkak, merah dan sakit

Payudara membesar atau membengkak karena produksi air susu meningkat.

Baca Juga : Fakta Aneh Bayi Baru Lahir Ini Tak Pernah Diungkapkan Dokter!

Namun, kalau disertai kemerahan dan rasa nyeri pada payudara berarti telah terjadi peradangan atau mastitis.

Berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebab pastinya, nanti dokter akan memberikan terapi untuk meredakan keluhan tersebut.

3. Perut membuncit

Moms juga sudah melakukan diet keras, tetapi perut tetap membuncit.

Kemungkinan masalah ini diakibatkan oleh renggangnya kulit dan otot serta relokasi lemak selama kehamilan.

Melakukan olahraga dengan berkonsentrasi pada otot punggung bagian samping dan otot perut bagian depan.

Moms juga dapat menurunkan volume lemak di perut dengan berkonsultasi kepada ahli gizi agar mendapatkan gizi yang seimbang.

4. Perut terasa mulas seperti kontraksi

Moms tidak mengonsumsi makanan yang pedas-pedas, tetapi perus terasa mulas, bahkan rasanya seperti kontraksi.

Kondisi ini memang berhubungan dengan kontraksi yang terjadi pada rahim.

Tujuannya untuk menghentikan perdarahan dan mengembalikan bentuk rahim ke posisi sebelum hamil.

Konsultasi ke dokter agar diberikan obat penghilang nyeri untuk mengatasi keluhan ini.

Baca Juga : 5 Tanda Tak Biasa Si Kecil Cerdas dan Berbakat Sejak Bayi, Catat Moms!

5. Stretch marks

Keregangan kulit (stretch marks) hampir dialami 90% Moms usai melahirkan.

Penyebabnya kulit yang meregang melebihi batas elastisnya dalam waktu lama (selama kehamilan).

Akibatnya terjadi kerusakan kolagen dan elastin di lapisan kulit dermis yang tampak dalam rupa garis-garis.

Gunakan krim atau salep khusus yang bertujuan menipiskan guratan tersebut.

Krim ini mengandung asam glikolat yang berfungsi dalam pembentukan kolagen dan pengelupasan kulit.

Moms juga bisa memakai pelembab atau vitamin C serta retinol yang terbukti bermanfaat untuk terapi stretch marks.

6. Vagina dan pinggang melebar

Saat hamil, semua sel dalam tubuh Moms akan membengkak.

Sesaat setelah persalinan, sel-sel tersebut mulai melepaskan cairan yang akan dikeluarkan melalui urine, sekresi di jalan lahir, dan keringat.

Umumnya, kondisi ini memakan waktu sekitar 4-6 minggu pascabersalin.

Upayakan mobilisasi dengan banyak beraktivitas, jalan pagi selama 30 menit akan mempercepat perpindahan kelebihan cairan tubuh sehingga bengkak pun berkurang.

Baca Juga : Trik Simpan Buah dan Sayur di Kulkas Agar Tak Cepat Busuk, Nomor 6 Belum Banyak yang Tahu!

7. Kulit wajah dan leher menghitam

Wajah dan leher tampak hitam padahal Moms jarang keluar rumah?

Kemungkinan Moms mengalami hiperpigmentasi.

Hal ini terjadi akibat hormon progesteron dan estrogen pada saat kehamilan yang membuat pigmen di daerah wajah, pipi, dahi, leher, ketiak, lipatan paha dan daerah lain bertambah gelap.

Hiperpigmentasi juga dapat diperparah oleh paparan sinar matahari.

Hindari paparan sinar matahari berlebihan, seiring waktu, bagian yang menghitam dapat kembali ke warna kulit semula.

Namun bila Moms merasa kulit masih lebih gelap, baiknya konsultasikan dengan dokter kulit.

Dokter akan membantu mencerahkan kulit dengan terapi yang aman, termasuk aman saat menyusui.