Sakit Hati Cinta Ditolak, Pria Ini Tusuk Perempuan 10 Kali Sampai Tewas di Apartemen Green Pramuka

By Kirana Riyantika, Senin, 7 Januari 2019 | 17:11 WIB
Foto Nurhayati semasa hidup (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Nakita.id - Seorang perempuan bernama Nurhayati (36) ditemukan terluka parah di Apartemen Green Pramuka pada Sabtu (5/1/2019).

Nurhayati mendapatkan luka tusukan dan ditemukan warga dalam keadaan bersimbah darah di lorong apartemen lantai 16.

Warga yang menemukan Nurhayati langsung membawanya ke RSUD Cempaka Putih.

Sayangnya, nyawa Nurhayati tak tertolong setibanya di rumah sakit.

Baca Juga : Tragis! Wanita Ditemukan Tewas di Lorong Apartemen Green Pramuka

Polisi selanjutnya membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan otopsi.

AKBP Tahan menjelaskan bahwa Nurhayati mendapatkan 10 luka di bagian badan sebelah kiri.

"Sementara hasil forensik, ada luka tusuk di ketiak yang mematikan dan 9 tusukan lainnya," kata Tahan.

Setelah diselidiki pihak kepolisian, ternyata pelaku pembunuhan Nurhayati adalah teman dekatnya sendiri berinisial HP yang baru berusia 24 tahun.

Dikutip dari Tribunnews.com, alasan pelaku membunuh Nurhayati adalah rasa sakit hati karena cintanya ditolak.

"Sakit hati. (Pernah) diludahi sama dia, di bawah dekat lobi," kata HP di Mapolres Metro Jakarta Pusat Minggu (6/1/2019).

Ia juga mengaku sakit hati lantaran cintanya pernah ditolak oleh korban.

Sakit hati yang teramat sangat, membuat HP tak mamou menahan emosi untuk membalaskan dendamnya.

Baca Juga : Kekasih Setia Dampingi Vanessa Angel, Begini Potret Tampan Bibi Ardiansyah Alias Dedi

Berdasarkan penjelasan dari Kasat Reskrim Polres Metro AKBP Tahan Marpaung, tersangka HP menpersiapkan senjata tajam untuk menganiaya korban.

"Kalau untuk sementara ya dia sudah siapkan pisau ya mungkin (sudah direncanakan), tetapi menurut informasi korban ini membuang ludah di muka dia (pelaku)," kata Tahan.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa pelaku adalah mantan sekuriti apartemen Green Pramuka City, Jakarta Pusat yang merupakan tempat kejadian perkara.

"Untuk pelaku pekerjaannya, untuk sementara, dulu sebagai eks sekuriti di sana (apartemen Green Pramuka City), untuk sekarang ini tidak bekerja," kata Tahan dikutip dari Kompas.com.

Identitas HP yang merupakan mantan sekuriti di apartemen Green Pramuka City juga dijelaskan oleh Head of Communication Green Pramuka.

Pihaknya membenarkan bahwa HP sempat bekerja di apartemen tersebut menjadi seorang sekuriti.

Namun, pada April 2018 lalu HP dipecat karena suatu alasan.

Baca Juga : Tarif Vanessa Angel Rp80 Juta, Deddy Cobuzier Ngaku Pernah Ditawar Tante-tante Rp2 Miliar untuk 3 Hari!

"Memang benar HP adalah mantan sekuriti kami. Kemudian sudah keluar April 2018 karena ada masalah," kata Lusinda, Minggu (6/1/2019).

"Kita dalami lagi masalahnya apa. Biasanya dikeluarkan itu karena ada masalah misal indisiplin, kan ada SOP sekuriti yang harus dipenuhi," lanjutnya.