Ibu Hamil Harus Lakukan, 4 Hal Sederhana Ini Bisa Membuat Janin Selalu Bahagia di Rahim

By Kunthi Kristyani, Selasa, 8 Januari 2019 | 18:10 WIB
Hal yang bisa membuat janin bahagia (iStock)

Stimulasi

Mungkinkah Moms bisa bermain dengan Si Kecil saat dia masih di dalam kandungan?

Meski terdengar aneh, namun ternyata mungkin lo bagi Moms untuk berinteraksi dengan janin melalui berbagai teknik stimulasi janin .

Salah satu metodenya adalah dengan menggunakan senter di perut untuk merangsang indera penglihatan bayi.

Di dalam rahim, janin menutup matanya saat melihat rangsangan cahaya dan bereaksi dengan membuat beberapa gerakan atau perubahan dalam perilakunya.

Meskipun janin tidak membutuhkan cahaya untuk perkembangan visual, dinamika ini penting untuk membentuk ritme sirkadian.

Jadi, ketika menerapkan teknik ini, bisa dikatakan Moms sedang bermain dengan Si Kecil sambil membantunya berkembang.

Baca Juga : Asik Main Ponsel Saat Hujan Deras, Gadis 6 Tahun Asal Bogor Tewas Tersambar Petir, Pipi & Dada Menghitam!

Makan makanan manis dan sehat

Setelah bulan keempat, janin bisa merasakan rasa asam, manis, pahit dan asin.

Apa yang dikonsumsi oleh sang ibu akan disalurkan melalui cairan ketuban, dan janin akan mengonsumsi cairan ini.

Menarik untuk dicatat bahwa janin menelan cukup banyak cairan ketuban, antara 201 hingga 760 mililiter per hari.

Sebuah artikel khusus tentang perilaku bayi menyatakan bahwa bayi yang belum lahir sangat suka rasa manis.

Di artikel yang sama, dijelaskan bahwa jika zat manis ditambahkan ke cairan ketuban, Si Kecil menelan proporsi yang lebih besar daripada biasanya.

Di sisi lain, jika zat pahit ditambahkan, bayi akan lebih sedikit minum cairan ketuban.

Jadi, jika ingin membuat janin bahagia selama kehamilan, konsumsilah makanan sehat yang cukup manis dengan gula alami (fruktosa) seperti yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran.

Namun, ingatlah bahwa konsumsi gula buatan selama kehamilan dapat berbahaya bagi kesehatan Moms dan juga janin.

Baca Juga : Kecanduan Ponsel Sejak Usia 2 Tahun, Balita 4 Tahun Harus Menjalani Operasi Mata