Dads, Lakukan 5 Hal Ini Pada Anak Jika Kepergok Sedang Berhubungan Intim!

By Amelia Puteri, Rabu, 9 Januari 2019 | 18:27 WIB
Ini yang sebaiknya Dads lakukan jika Si Kecil tak sengaja pergoki orangtuaya sedang berhubungan intim (Pixabay)

Nakita.id - Ketika sedang melakukan momen intim bersama pasangan memang dunia serasa miliki berdua.

Namun, bagaimana jika Si Kecil tak sengaja melihat Dads dan pasangan melakukan hubungan seksual?

Deborah Roffman, pendidik seksualitas, dan konsultan di Baltimore, Maryland mengatakan itu tidak harus menjadi krisis.

Menurutnya, hal pertama yang perlu dilakukan adalah tetap santai, responsif yang tenang, untuk meredakan situasi canggung ini.

Baca Juga : Titi Wati Perempuan 350 Kg Pernah Bertubuh Seksi, Ini Penampilannya!

Berikut langkah yang bisa Moms atau Dads lakukan jika suatu saat momen ini terjadi.

1. Langsung kenakan pakaian dan kendalikan situasi

Naluri pertama setelah anak melihat orangtuanya berhubungan intim yaitu kenakan beberapa helai pakaian.

Tidak apa-apa, tapi jangan biarkan bahasa tubuh mengirim sinyal yang salah.

Meskipun Dads terkejut, Dads harus memaksakan diri untuk bersantai.

Kalau tidak, anak akan merasakan kecemasan dan berpikir sesuatu yang buruk telah terjadi.

Baca Juga : Konsumsi Gorengan Tiap Hari, Berat Badan Perempuan Palangkaraya Ini Capai 350 Kg Hingga Tak Bisa Bergerak

"Katakan, 'Kami benar-benar terkejut melihatmu di sana. Kami pikir kami sendirian dan kami mungkin bereaksi dengan cara yang sangat kuat yang Anda lihat,'" saran Roffman.

2. Cobalah perhatikan emosi anak

Cari tahu apa yang membawa Si Kecil ke kamar.

Apakah mereka mencari orangtuanya karena bangun dari mimpi buruk? Menyelidiki suara keras yang berasal dari kamar?

Apa pun masalahnya, bacalah emosi anak dan arahkan pembicaraan itu.

"Yang penting dilakukan adalah melihat wajah anak itu jika Anda bisa," kata Roffman.

Mereka mungkin bingung, takut, atau hanya merasa aneh.

"Jika Anda memiliki pikiran untuk melakukan itu, itu akan memandu percakapan," tambahnya.

3. Ganti ke "mode Ayah"

Jika Si Kecil ketakutan setelah melihat tubuh berkeringat, Roffman mengatakan minta mereka untuk datang ke tempat tidur untuk pelukan yang meyakinkan.

Ini sepertinya langkah kotor, mengingat apa yang terjadi sedetik yang lalu.

Tapi ingat, perspektif anak tentang apa yang terjadi sangat berbeda dari Dads.

Jika Dads merasa tidak nyaman dengan memberikan pelukan pada saat yang tepat, tunda sedikit percakapan.

Baca Juga : Berniat Menutup Kasus Vanessa Angel, Sang Manajer Justru Kena Tipu Polisi Gadungan, Rugi Puluhan Juta!

"Anda bisa mengirim anak ke kamar mereka dan mengatakan Anda akan berada di sana dalam 30 detik," kata Roffman.

"Ini tidak hanya membuat batas mental yang jelas antara waktu intim dan waktu anak-anak, tetapi juga memberi Anda waktu untuk menyimpan aktivitas Anda."

4. Lawan godaan untuk berbohong

Jangan membuat cerita bohong.

Ketidakjujuran tidak melakukan apa-apa selain memberikan hal buruk tentang kebenaran yang terjadi.

"Itu lebih seperti penolakan pada tingkat tertentu," kata Roffman.

"Dikatakan bahwa apa yang terjadi tidak terjadi, dan anak itu dapat dengan jelas melihat bahwa ada lebih banyak hal yang terjadi daripada itu."

Dads mungkin merasa ingin berbohong, tetapi jujur ​​saja.

"Sangat penting untuk tidak mengajari anak-anak apa pun yang mereka harus lepaskan nanti," katanya.

Dia menyarankan untuk memberi tahu mereka sesuatu yang benar yang tidak memberikan banyak detail.

Baca Juga : Istri Pertama Ustaz Arifin Setia Dampingi Suaminya yang Sakit, Perjalanan Cinta Mereka Berawal dari Mimpi

5. Awal dari suatu percakapan

Anak-anak tentu saja penasaran, dan orangtua harus mendorong mereka untuk mengajukan pertanyaan lanjutan.

Beberapa orang dewasa berpikir mengetahui terlalu banyak tentang seks terlalu cepat bisa berbahaya bagi anak-anak, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya.

Orangtua yang terus-menerus mengobrol tentang seks dan mendekatinya sebagai fakta kehidupan sebenarnya mencegah perilaku berisiko di masa depan.

"Dengan cara ini bisa menunda pengalaman seksual pertama sampai mereka memiliki lebih banyak kedewasaan yang dibutuhkan untuk menanganinya dengan baik," kata Roffman.

"Orang yang tahu bagaimana memikirkan sesuatu untuk membuat keputusan dapat lebih hati-hati, dan bijaksana."