Masih Kerap Dilakukan, Ini 5 Kebiasaan yang Harusnya Dihindari Saat Hamil

By Ine Yulita Sari, Rabu, 9 Januari 2019 | 16:00 WIB
Ilustrasi perempuan hamil (iStock/Andy445)

Nakita.id - Ketika Moms dinyatakan positif hamil, tentu saja itu jadi kabar yang sangat membahagiakan.

Tapi di saat yang sama Moms juga jadi panik, bingung harus bagaimana menghadapi kehamilan ini.

Baca Juga : Ibu Hamil Harus Lakukan, 4 Hal Sederhana Ini Bisa Membuat Janin Selalu Bahagia di Rahim

Apalagi jika itu terjadi dengan Moms yang baru pertama kali hamil.

Tidak semua hal yang sehari-hari kita kerjakan bisa dilakukan oleh seorang ibu hamil.

Untuk itu, ada beberapa hal yang sebaiknya Moms hindari saat sedang hamil.

Dilansir dari pregnancybirthbaby.org.au, hal-hal ini sebaiknya dihindari oleh Moms saat masa-masa kehamilan.

Baca Juga : Bercocok Tanam Bisa Mengajarkan Anak Bersabar, Yuk Ikuti 7 Cara Lain!

1. Akupunktur dan pijat

Banyak penelitian memang menyatakan bahwa akupuntur dan pijat sebenarnya baik untuk ibu hamil.

Namun, ada disaat-saat tertentu yang sebenarnya tidak memperbolehkan ibu hamil untuk pijat dan akupuntur.

Baca Juga : Manfaat Air Beras untuk Kesehatan dan Kecantikan, Bisa Langsung Dicoba

Misalnya, perut Moms tidak boleh dipijat selama tiga bulan pertama masa kehamilan, jika memang sedang ingin mengatasi nyeri atau pegal-pegal di badan.

Moms harus mencari ahli akupunktur yang berkualitas yang memiliki pelatihan yang terbaik dan berpengalaman dengan wanita hamil.

2. Kucing

Toxoplasmosis adalah infeksi umum yang terjadi pada sebagian besar burung dan mamalia, termasuk manusia.

Parasit yang disebut 'Toxoplasma gondii'(T. gondii) dapat ditemukan di kotoran kucing atau tanah atau kotoran kucing yang terkontaminasi dengan kotoran kucing lainnya yang terinfeksi.

Sebenarnya risiko terkena toksoplasmosis saat Moms hamil sangat rendah.

Namun jika Moms terinfeksi toksoplasmosis pada tahap awal kehamilan, risiko keguguran meningkat dan itu dapat menyebabkan kebutaan dan kerusakan otak pada bayi yang belum lahir.

Baca Juga : 5 Tips Dorong Rasa Percaya Diri Si Kecil, Bikin Ia Lebih Mudah Bergaul

Tanda-tanda toksoplasmosis hampir mirip dengan gejala flu ringan, seperti suhu tinggi, sakit tenggorokan dan otot yang sakit.

Wanita hamil tidak secara rutin diperiksa untuk toksoplasmosis.

Karena itu penting bagi Moms untuk mengetahui cara mencegah infeksinya.

3. Produk pembersih

Periksalah label produk kemasan untuk memastikan tidak ada peringatan keamanan untuk wanita hamil.

Baca Juga : Teh Serai Atasi Morning Sickness, Cara Membuatnya Juga Gampang

Jika label tersebut terdapat peringatan untuk ibu hamil, mungkin lebih baik untuk tidak menggunakannya saat Moms sedang hamil.

Saat Moms menggunakan produk pembersih, lem, cat atau bahan kimia rumah tangga lainnya, ikuti petunjuk keselamatan pada label kemasan produk.

Beberapa gejala yang mungkin terjadi setelah terpapar zat-zat berbahaya dalam produk tersebut dalam jumlah besar.

D antaranya adalah kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, dan diare.

4. Sauna

Ada sedikit penelitian tentang penggunaan sauna selama kehamilan.

Baca Juga : Belum Siap Bertemu Keluarga, Vanessa Angel Tidak Pulang ke Rumah Tapi ke Tempat Ini untuk Tenangkan Diri

Namun, disarankan untuk menghindarinya karena risiko terlalu panas, dehidrasi, dan pingsan.

Selama kehamilan, Moms cenderung merasa lebih hangat dari biasanya.

Ini disebabkan oleh perubahan hormon dan peningkatan suplai darah ke kulit.

Perubahan hormon ini juga sering membuat wanita hamil sering mengalami pingsan.

Karena itu, Moms mungkin ingin menghindari kegiatan yang membuat kita lebih merasa panas.

5. Sinar X atau rontgen

Jika memungkinkan, Moms harus menghindari rontgen saat sedang hamil.

Risiko dari radiasi sinar-X dari rontgen terkait dengan tahap kehamilan di mana paparan terjadi dan jumlah dosis yang mencapai bayi.

Baca Juga : Ingin Kehamilan Sehat dan Normal? Hanya Perlu Lakukan Tips Mudah Ini!

Ada sedikit risiko cacat lahir dan masalah perkembangan fisik dan mental.

Namun, paparan radiasi yang terus terjadi dapat merusak sel-sel tubuh dan dapat meningkatkan risiko kanker.

Inilah sebabnya mengapa dosis radiasi yang digunakan dalam sinar-X selalu serendah mungkin.