Harga Tiket Pesawat Mahal, Kata Pejabat: Maskapai Banyak Utang, Kenaikan Wajar!

By David Togatorop, Senin, 14 Januari 2019 | 08:05 WIB
Ilustrasi pesawat (Pixabay)

Nakita.id - Masyarakat sempat mengeluhkan tingginya harga tiket pesawat belakangan ini.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association ( INACA) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan, kenaikan harga tiket terjadi karena berbagai hal.

Salah satu faktornya karena memasuki peak season Natal dan Tahun Baru 2019.

Baca Juga : Hanya Untuk Pergi ke Jakarta, Warga Aceh Harus Bikin Paspor Karena Tiket Pesawat yang Dinilai Terlalu Mahal!

“Jadi memang trigger-nya karena peak season. Tapi, margin memang dikarenakan adanya kenaikan variabel-variabel, avtur, kemudian kurs dan pinjaman. Karena semua airline ada utang segala macam kan,” ujar pria yang akrab di sapa Ari itu di Jakarta, Minggu (13/1/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Dia menilai kenaikan harga tiket pesawat ini masih dalam batas wajar.

Kenaikan harga tiket pun bukan hanya terjadi pada tahun ini saja.

“Sebenarnya sudah sejak 2016 dan hanya terjadi saat peak season,” kata Ari.

Baca Juga : Tiket Pesawat Jakarta Bali dengan Harga Murah? Ini Trik Mendapatkannya

Ari menjelaskan, dengan penurunan harga tiket yang dilakukan saat ini para maskapai harus melakukan efisiensi.

Namun, faktor keselamatan akan tetap dijunjung oleh para maskapai. “Mereka harus efisiensi, kalau enggak kita akan susah. Efisiensi banyak, saya serahkan kepada airline. Karena berbagai airline efisien masing-masing bisa berbeda,” ucap dia.

Baca Juga : Duh! 500-an Karyawan Hero Supermarket Di-PHK Karena 26 Gerainya Tutup

Penjelasan Garuda Indonesia

Berkaitan dengan maraknya pemberitaan harga tiket yang makin mahal, pihak Garuda Indonesia angkat bicara.

Maskapai Garuda Indonesia yang dikenal mematok harga tinggi untuk tiket pesawatnya mulai memberlakukan harga subclass moderat dan lebih rendah pada jam dan rute penerbangan tertentu.

Hal ini dilakukan usai peak season Natal dan Tahun Baru 2019.

Baca Juga : Tya Ariestya Ungkap Alasan Bedrest Saat Jalani Program Bayi Tabung

"Pasca peak season Natal dan Tahun Baru 2019, Garuda Indonesia Group telah menyesuaikan harga tiketnya sesuai supply dan demand," ujar Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Tbk, M Ikhsan Rosan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/1/2019).

 

Ikhsan menambahkan, beberapa rute penerbangan sudah mulai menunjukkan demand normal, yaitu rute ke Denpasar, Yogyakarta, dan Surabaya.

Di rute tersebut pada jam-jam tertentu Garuda telah memberlakukan harga moderat atau lebih rendah dengan potongan hingga 50 persen setelah sebelumnya dominan menawarkan harga batas atas.

Baca Juga : Wow! Cuma dengan #5MenitAja Dengarkan Musik, Rasakan Manfaatnya Bisa Bikin Kurus!

"Masyarakat dapat mengunjungi web resmi Garuda Indonesia Group atau web online travel agent (OTA) atau melalui travel agent untuk melakukan transaksi untuk mendapatkan harga terbaik tersebut," kata Ikhsan.

Ikhsan menjelaskan, harga tiket penerbangan pada jam tertentu pada rute-rute tersebut variatif dari harga terendah hingga tertinggi.

Penerapan harga sesuai supply dan demand tersebut perlu dilakukan oleh maskapai untuk memaksimalkan tingkat keterisian pesawat dan memaksimalkan revenue ditengah cost penerbangan yang semakin meningkat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Tiket Pesawat Sempat Melonjak, Ini Penyebabnya Menurut INACA" dan "Usai Natal dan Tahun Baru, Garuda Indonesia Klaim telah Turunkan Harga Tiket"