Penyakit Ini Menyerang Si Kecil di Musim Hujan, Moms Harus Waspada

By Nita Febriani, Selasa, 22 Januari 2019 | 13:21 WIB
Ilustrasi hujan (Pixabay.com/ marmax)

Nakita.id - Hujan terus menerus mulai terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya selama dua hari terakhir.

Hal ini memang dikarenakan Indonesia telah memasuki musim hujan.

Intensitas hujan yang turun pun berubah-ubah mulai dari ringan, sedang, hingga lebat.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Semangkuk Sup Ayam di Musim Hujan, Bantu Redakan Gejala Flu

Ada beberapa 'penyakit musiman' yang terkenal kerap dialami oleh anak-anak.

Beberapa 'penyakit musiman' ini kerap dikaitkan dengan masalah cuaca yang sulit diprediksi pada saat musim hujan.

Seperti batuk pilek (bapil), demam, dan diare.

Berikut penyakit yang sering muncul di musim hujan dan cara penanganannya.

Baca Juga : Bisnis Murah Meriah Cocok Untuk Moms, Semua Dikerjakan Dari Rumah

Batuk Pilek

Batuk pilek merupakan gejala paling umum yang kerap dialami Si Kecil.

Menurut dr.  Rahmini Shabariah, SpA., melansir dari Tribun Bogor, batuk yang dialami Si Kecil merupakan cara tubuh mereka bertahan menghadapi masuknya benda asing ke saluran pernapasan.

Baca Juga : Menikah dengan Petinggi TNI, Ini Potret Keakraban Bella Saphira dengan Anak Sambungnya

Adapun pilek disebabkan karena virus yang menginfeksi dan berkembang dalam faring atau yang biasa disebut sistem pernapasan.

Pilek berbeda dengan flu yang disebabkan akibat infeksi virus yang mengenai bagian-bagian tubuh seperti rongga tenggorokan dan paru-paru.

Saat Si Kecil batuk pilek biasanya mereka akan memiliki lendir di hidung, bersin, pusing, mudah lelah, bahklan terkadang disertai demam dan sakit tenggorokan.

 Baca Juga : Ria Ricis Sebut Nama Enji Saat Kunjungi Rumah Ayu Ting Ting, Abdul Rozak: 'Udah di Alam Baka!'

Dalam kasus tertentu, Si Kecil juga bisa mengalami diare dan muntah.

Menurut dr. Natia Anjarsari Widyati, Sp.A., spesialis kesehatan anak dari Brawijaya Women and Children Hospital (BWCH), Jakarta, sebagian besar batuk tidak membutuhkan obat.

Ada beberapa bahan alami yang bisa digunakan untuk mengatasi batuk pilek pada anak, seperti jahe, kencur, jeruk nipis, kencur, dan madu.

Baca Juga : Tak Kalah dari Rumah Andika 'Kangen Band', Kamar Ayu Ting Ting Mewah dengan Dominasi Warna Silver!

Demam

Dr. Awaluddin Idris dari Rumah Sakit Yarsi mengatakan demam bukanlah suatu penyakit, melainkan sebuah proses mekanisme tubuh untuk melawan ‘benda-benda’ asing yang masuk ke dalam tubuh.

Adanya ‘benda-benda’ asing ini kemudian membuat sistem pertahanan tubuh meningkatkan suhu tubuh untuk melakukan perlawanan.

Seorang anak dinyatakan demam bila suhu tubuhnya telah mengalami peningkatan hingga lebih dari 37,5 derajat celcius.

Baca Juga : Saipul Jamil Segera Bebas, Kakak Kandung Ceritakan Fakta Kehidupan Saipul di Penjara

Sebab suhu normal anak berkisar antara 36,5 derajat celcius hingga 37,5 derajat celcius.

Saat demam biasanya anak akan berkeringat dingin, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan selera makan, dehidrasi, dan lemas.

Dr. Awaluddin menegaskan untuk tidak langsung memberikan anak obat antipiretik saat dia demam.

Baca Juga : Kevin Aprilio Resmi Lamar Kekasihnya di Korea Selatan, Ini Sosok Calon Menantu Memes dan Addie MS!

"Penggunaan obat antipiretik (demam) dalam jangka panjang justru bisa menimbulkan toksik (racun) jika digunakan tanpa indikasi," tegasnya.

Baca Juga : Shezy Idris Minta Maaf Hingga Cium Tangan Mertua di Sidang Cerai, 6 Tips Menjaga Hubungan Baik dengan Mantan Mertua

Diare

Sama halnya dengan batuk pilek dan demam, diare merupakan cara penolakan tubuh terhadap bakteri dan virus yang membahayakan saluran pencernaan.

Anak dikatakan diare bila dia mengalami Buang Air Besar (BAB) dari 2-3 kali dalam 24 jam dengan kondisi feses yang lembek atau cair.

Penting bagi Moms mengambil tindakan yang cerdas saat anak diare karena bisa saja dia dehidrasi dan kekurangan gizi.

Baca Juga : Dikenal Sederhana, Alyssa Soebandono Pakai Tas Seharga 2 Motor Baru Saat Malam Mingguan dengan Keluarga

Selain itu, penelitian menunjukan anak yang sering terserang diare berisiko lebih pendek 3,6 cm ketika usia 7 tahun dan memiliki IQ yang lebih rendah.

Saat anak diare sebaiknya perhatikan seluruh makanan, minuman, dan lingkungan di sekitar anak.

Moms harus segera membawa anak ke dokter jika menemukan kondisi seperti di bawah ini:

Baca Juga : Mantan Pacar Vanessa Angel, Mandala Shoji Divonis 3 Bulan Penjara Karena Bagikan Kupon Umrah

- Bolak-balik mencret dalam tenggang waktu yang tak terlalu jauh dan sekali mencret volumenya banyak.

Contoh, anak sudah 3 kali mencret dan sekali keluar sebanyak 1 gelas.

- Diare disertai demam, darah, muntah, tak mau makan/ minum, sakit perut terus-menerus selama 6 jam atau lebih.

- Terdapat tanda-tanda dehidrasi, seperti ubun-ubun bayi cekung, anak terlihat lesu dan kurang aktif, tidak pipis selama 4 jam atau lebih, warna urine lebih pekat, menangis tanpa air mata, bibir kering dan pecah-pecah, dan mata cekung