Sudah Autopsi, Ditemukan Robekan Baju dan Tulang Belulang Manusia di Perut Buaya Penerkam Deasy Tuwo!

By Rosiana Chozanah, Selasa, 22 Januari 2019 | 16:01 WIB
Buaya Merry yang ditemukan mati mendadak. (Tribun Manado)

Nakita.id Buaya Merry yang menerkam Deasy Tuwo ditemukan mati mendadak di Taman Wisata Alam (TWA) Batuputih, Bitung, pada Minggu (20/1/2019).

Kematian buaya Merry juga dibenarkan oleh Sekretaris Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut Hendrik Sarundengan saat dikonfirmasi Tribun Manado, Senin (21/01/2019).

Penyebab kematian buaya Mery yang mendadak ini belum diketahui pasti penyebabnya.

Baca Juga : Buaya yang Terkam Tubuh Deasy Tuwo Hingga Tersisa Sebagian Tubuh Mendadak Mati!

"Belum tahu karena apa, kita harus autopsi dulu supaya tahu penyebabnya apa," tambah Hendrik.

Kematian buaya Merry juga sudah dilaporkan ke Polres Bitung untuk dilakukan autopsi yang nantinya akan dilakukan bersama tim PPS Tasioki hari ini.

Tetapi, dikutip dari Tribun Manado, santer terdengar kabar bahwa buaya Merry mati diduga karena dianiaya oleh warga.

Belum dapat dipastikan kebenaran informasi tersebut.

Buaya Merry sendiri sebelumnya dievakuasi dari kandangnya dan disita oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara karena kepemilikannya tak berizin.

Proses evakuasi buaya sepanjang 5 meter dengan berat 600 kilogram itu dilakukan oleh 20 orang dan memakan waktu hingga 3 jam.

Tak lama setelah dikabarkan mati, buaya Merry pun diautopsi.

Baca Juga : Pakai Lidah Buaya untuk Kondisioner, Manfaatnya Memang Tak Terduga!

Dokter hewan di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki melakukan nekropsi terhadap buaya Merry.

Nekropsi dilakukan oleh drh. Dwielma Nubatonis dan drh.Fahmi Agustiadi, dibantu oleh Billy Lolowang dan Deity Mekel.

Proses nekropsi ini disaksikan oleh pihak BKSDA Sulut dan Polres Tomohon, Senin (21/01/2019).

BKDSA Sulut, Hendrik Rundengan mengatakan, proses nekropsi dimulai pada pukul 13.00 Wita dan proses nekropsi selesai pukul 16.00 Wita.

Baca Juga : Pria Asal NTT Nekat Lawan Buaya Raksasa yang Menerkam Anaknya, Kisah Berakhir Tragis

Bangkai buaya Merry lalu dikuburkan di kawasan TWA Batu Putih pukul 17.30 Wita.

Berdasarkan hasil temuan dari dokter hewan sebelum dilakukan nekropsi menyatakan bahwa dugaan kematian buaya Merry adalah faktor dari awal rescue di Tombariri dan dibawa ke TWA Batu Putih (Daops Manggala Agni).

Merry sudah mengalami drop dan dugaan sementara adalah mengalami heatstrock, selain itu ditemukan akumulasi gas yang sangat banyak di organ lambung.

Ini hasil pemeriksaan tersebut, seperti yang dilansir dari Suar.ID.

Diagnosa sementara hasil pemeriksaan secara inspeksi (fisik luar):

- Stress (Drop)

- Heatstroke

Temuan Hasil Nekropsi:

- Akumulasi Gas pada lambung

- Obesitas

- Temuan organ yang di duga manusia, tulang belulang manusia (mulai dari lengan sampai jari) dan bertaut dengan kain yang diduga baju atau pakaian.

Catatan:

- Beberapa sampel organ buaya perlu dilakukan pengujian laboratorium lebih lanjut untuk menegakkan diagnosa yang ada (dapat berkordinasi dengan istansi kesehatan/lab kesehatan).

- Barang bukti (tulang belulang) yg ditemukan dalam tubuh buaya dapat dikordinasikan kembali dengan pihak kepolisian untuk tindak lanjut pemeriksaan forensik dan juga pihak keluarga korban.

Baca Juga : Awalnya Mengira Gejala Wasir, Lelaki Ini Justru Idap Kanker Usus, Penyebab Meninggalnya Istri Ustaz Maulana!

Artikel ini sudah tayang di Suar.ID dengan judul, "Buaya Merry Pemakan Manusia Diotopsi Setelah Dikabarkan Mati Mendadak: Lihat Isi Perutnya"