Faktor Penyebab Kurang Gizi Pada Anak yang Sering Tak Disadari

By Cecilia Ardisty, Rabu, 23 Januari 2019 | 16:54 WIB
Faktor kekurangan gizi pada anak salah satunya faktor endogen ()

Nakita.id - Faktor penyebab kurang gizi pada anak pada anak beragam.

Salah satu faktor penyebab kurang gizi pada anak adalah faktor endogen.

Sebelum membahas faktor penyebab kurang gizi pada anak, ada baiknya kita mengerti indikator anak cukup gizi.

Menurut dr Ida Gunawan, M.S., Sp.GK, spesialis gizi konsultan di Rumah Sakit Hermina Daan Mogot, indikator seorang anak mendapatkan gizi cukup adalah jumlah zat gizi makro maupun zat gizi mikro yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang seorang anak terpenuhi.

"Tumbuh itu artinya pertumbuhan fisik seorang anak dari bayi makin hari makin besar. Bisa diukur dari mana? Dari berat badan dan tinggi badannya, kalau kita mau menggunakan grafik ada namanya grafik IMT. Sedangkan kembang atau development artinya kepintaran si anak. Tadinya enggak bisa apa-apa, bisa berbicara, merangkak, berjalan, sudah mulai bisa bercerita, berhitung, dan lain sebagainya." jelas dr. Ida.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi anak menjadi kurang gizi.

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Perbedaan Anak Kurus dan Anak Kurang Gizi

1. Faktor endogen

Faktor endogen atau faktor bawaan pada waktu anak lahir dapat mempengaruhi kurang gizi.

dr. Ida mengatakan ada anak yang memiliki penyakit kongenital atau penyakit turunan misalnya kelainan jantung bawaan.

Anak yang memiliki kelainan jantung bawaan, tumbuh dan kembangnya bisa terhambat kalau tidak segera dikoreksi.

Baca Juga : Usia 1 Tahun Nafsu Makan Anak Turun, Begini Cara Cegah Kurang Gizi

2. Faktor eksternal

Menurut dr. Ida faktor eksternal atau faktor lingkungan paling mempengaruhi anak kekurangan gizi.

Kasus yang paling mudah adalah ketidakketahuan orang tua terutama ibu.

Kita kerap memberi makan Si Kecil ala kadarnya tetapi makanan yang diberikan sebetulnya bukan makanan yang bergizi.

Dampaknya tumbuh dan kembang anak menjadi terlambat dari berjalan, berpikir, dan beraktivitas.

3. Faktor ekonomi

Sebenarnya kita memahami bahwa anak harus mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat dan protein.

Tetapi hambatan ekonomi mempengaruhi tumbuh dan kembang anak.

4. Memiliki anak yang terlalu banyak

Di Indonesia sendiri masih banyak orang tua yang memiliki anak lebih dari lima.

Pola makan pada keluarga yang memiliki anak yang banyak terkenal tidak teratur.

"Ketika makan kakaknya disuruh nungguin adeknya. Selesai mengurus adik, ibu kurang memperhatikan makanan untuk kakaknya," ucap dr. Ida.

Baca Juga : Awas, Anak Bisa Kena Kolesterol Tinggi! Jarang Makan Sayur Penyebabnya

5. Kesediaan pangan

"Misalnya gini, di rumah itu harusnya kalau kita punya anak harusnya menyediakan makanan dengan gizi yang lengkap dan seimbang. Gizi yang lengkap dan seimbang itu artinya semua zat gizi harus ada. Seimbang artinya jumlahnya harus sesuai dengan kebutuhan," jelas dr. Ida.

Jika Moms dan Dads memiliki dua anak, anak pertama yang sudah besar porsinya disesuaikan dengan usianya, sama halnya dengan anak kedua.

"Jadi tidak berlebihan supaya tidak terjadi obesitas, karena obesitas juga kelainan gizi." tambah dr. Ida.

Baca Juga : Mengajari Si Kecil Bersih-bersih Rumah Menggunakan Metode Montessori

Kemudian bila anak pilih-pilih ketika sudah disediakan makanan yang bergizi?

Menurut dr. Ida, hal tersebut terjadi karena Moms tidak memberikan perhatian seperti makan bersama dan menjelaskan tujuan anak makan makanan tertentu.

Faktor penyebab kurang gizi pada anak sangat mempengaruhi tumbuh dan kembang anak.

Oleh sebab itu, sebagai orang tua sedari dini memberi perhatian ketika anak sedang makan.