Kisah Nenek Nur Jannah yang Meninggal Setelah Selamatkan Cucu dari Banjir Gowa, Ibu Tunggal yang Sekolahkan 2 Anaknya Jadi Dokter

By Kunthi Kristyani, Senin, 28 Januari 2019 | 12:27 WIB
Nurjannah Djalil yang menyelamatkan cucunya dari banjir Gowa (instagram.com/anandadina)

Nakita.id - Beberapa waktu lalu, kisah seorang nenek yang memeluk pohon di tengah terjangan banjir demi menyelamatkan sang cucu viral di media sosial.

Peristiwa tersebut terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan.

Banjir bandang menerjang Gowa, Sulawesi Selatan pada Selasa (22/1/2019).

Baca Juga : Warganet Dibuat Gagal Fokus, Sudah Resmi Bercerai Gisel Masih Simpan Benda Milik Gading

Banjir tersebut menelan puluhan nyawa, termasuk nenek yang selamatkan cucu tersebut.

Demi menyelamatkan cucunya dari terjangan banjir, Nur Jannah Djalil harus memeluk erat pohon selama 3 jam sembari menggendong cucunya, Waliziab Muhammad Nur (2).

Sayangnya, nenek Nur Jannah meninggal dunia pada Rabu (23/1/2019).

Meski nenek Nur Jannah telah tiada, di mata keluarga ia adalah orangtua tunggal yang hebat.

Selama puluhan tahun ia banting tulang membesarkan anak-anaknya hingga dua anaknya berhasil menjadi dokter.

Berikut sejumlah fakta nenek yang viral menyelamatkan cucunya saat banjir bandang melanda Gowa, berdasarkan keterangan anak dan menantu korban kepada Kompas.com.

Baca Juga : Cara Makan Keluarga Sule Banjir Pujian, Ternyata Ini Manfaat untuk Anak!

1. Selamat setelah memeluk pohon jati putih selama 3 jam

Nur Jannah Djalil (70) wanita kelahiran Mei 1963 menjadi viral di media sosial saat menyelamatkan cucu semata wayangnya, Waliziab Muhammad Nur (2) saat bencana banjir pada Selasa, (22/1/2019) melanda perumahan BTN Zigma Royal Part, Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga.

Dirinya sempat selamat setelah bertahan dengan berpegangan pada pohon jati putih selama tiga jam.

2. Meninggal akibat serangan jantung dan telan air kotor

Meski demikian, keesokan harinya, Rabu, (23/1/2019), Nur Jannah harus kembali dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Syech Yusuf Sungguminasa dan dinyatakan meninggal dunia dengan diagnosis serangan jantung dan terlalu banyak menelan air kotor.

"Dari hasil diagnosa dokter terkena serangan jantung dan terlalu banyak menelan air kotor" kata Muhlis, Humas RSDUD Syech Yusuf yang dikonfirmasi Kompas.com.

Baca Juga : Raffi Ahmad Ungkap Alasan Didepak dari Pesbukers, Karena Ayu Ting Ting?

3. Puluhan tahun jadi orangtua tunggal untuk 4 putrinya

Nur Jannah sendiri memiliki empat orang putri masing-masing bernama Zarah Fani Alizulhijjah (29), Indah (27) dan Adinda Afiandri (25) serta Ananda Dina Alginah (23).

Nur Jannah adalah sosok orangtua tunggal pascaperceraian dengan suaminya, Rauddin (72) yang kini menetap di Malang, Jawa Timur sejak putri sulungnya masih berusia 7 tahun.

Sejak saat itu Nur Jannah menjadi sosok orangtua tunggal mengasuh dan banting tulang mencari nafkah demi membesarkan dan menyekolahkan keempat putrinya.

"Beliau adalah sosok orangtua kami dimana dengan segala keterbatasan tetap menyekolahkan anak-anaknya meski harus berutang kiri kanan" kata Nurfadiansyah (30) kepada Kompas.com pada Senin, (28/1/2019).

Baca Juga : Awal Mula Vanessa Angel Terjun ke Dunia Hiburan, Ternyata Berawal dari Suruhan Sang Ayah!

4. Nur Jannah berhasil mendidik dua anaknya jadi dokter

Alhasil meski harus banting tulang membesarkan dan mendidik keempat putrinya, jerih payahnya pun membuahkan hasil.

Dua orang putrinya kini telah bergelar dokter.

Sedangkan dua anak lainnya masih berstatus mahasiswi di perguruan tinggi negeri dan swasta di Makassar

"Saya bisa menjadi dokter karena perjuangan ibu saya yang terus memberikan semangat walau pun kami tahu bahwa biaya pendidikan yang diberikan kepada kami sebagian adalah utang," kata Zarah Fani Alizulhijjah, anak sulung korban.

Baca Juga : Raffi Ahmad Akui Pernah Tergoda Cewek Lain Sampai 'Eksekusi' dan Ketahuan Istri, Begini Respons Nagita Slavina!

5. Pernah jadi reporter TVRI Ujung Pandang

Nur Jannah diketahui pernah menjadi reporter TVRI Ujung Pandang sebelum akhirnya memilih untuk pulang mengabdi ke kampung halaman.

Hingga maut merenggut jiwanya, Nur Jannah masih menjabat sebagai Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (Kabid Paud) Dinas Pendidikan Kota Palopo.

Seperti diketahui, bencana longsor di sejumlah titik yang memicu dibukanya pintu air bendungan Bili-bili yang mengakibatkan air sungai Jeneberang meluap.

Meluapnya sungai Jeneberang menenggelamkan sejumlah pemukiman penduduk di Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kota Makassar, Kabupaten Takalar dan Kabupaten Jeneponto pada

Selasa, (22/1/2019) lalu, Bencana tersebut telah memakan puluhan korban jiwa.

Di Kabupaten Gowa sendiri total korban jiwa akibat bencana ini telah mencapai 46 korban.

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Nenek yang Viral Selamatkan Cucu saat Banjir Gowa, Puluhan Tahun Jadi Orangtua Tunggal hingga Sekolahkan Anaknya Jadi Dokter"