Hindari Mencium-cium Anak Saat Orangtua dalam Kondisi dan Perilaku Begini

By David Togatorop, Jumat, 8 Februari 2019 | 07:35 WIB
Katanya Sakit Flu, Tapi Tetap Mencium-cium Anak (Ipoel )

Nakita.com - Moms, mencium-ciumi anak adalah kebahagiaan yang tak terkatakan.

Rasa lelah dan penat segera hilang saat bercanda dengannya dan menciuminya.

Namun, siapa sangka kalau orangtua dalam kondisi dan berperilaku tertentu ini malah berbahaya bagi Si Kecil.

Yang pertama adalah salkit flu.

Baca Juga : Bingung dan Malas Memulai Olahraga? Yuk Coba Olahraga Berdasarkan Zodiak!

Sakit flu bisa saja mengenai siapa saja.

Masalahnya, bila Moms atau Dads yang terkena, kadang dapat menjadi sumber penularan pada bayi/anak.

Bagi sebagian besar orang dewasa, sakit flu ringan—dengan gejala batuk pilek—sering kali tidak memberikan dampak berarti bagi aktivitas sehari-hari. 

Di sisi lain, orangtua tentu ingin sekali selalu berdekatan dan menciumi anaknya yang lucu dan menggemaskan.

Baca Juga : Awas! Perilaku Ini Menunjukkan Moms Sudah Kecanduan Media Sosial

Nah, bila kebiasaan menciumi anak ini tidak dibatasi ketika sedang flu, tak jarang menyebabkan anak yang masih kecil tertular.

Jangan lupa, penularan penyakit flu adalah melalui percikan ludah/bersin yang terhirup oleh orang lain.

Baca Juga : Seorang Pria Tak Pernah Membersihkan Kemaluannya Selama 24 Tahun, Begini yang Dialaminya

Salah satu cara mengatasinya sebenarnya tidak sulit, yaitu selama sakit dan berdekatan dengan anak, selalu menggunakan masker untuk menutup mulut dan hidung, agar tidak menjadi sumber penularan bagi  si kecil.

Jadi kalau sakit flu, jangan mencium-ciumi anak ya.

Yang kedua adalah perilaku merokok.

Tidak sedikit papa yang merokok. 

Baca Juga : Anak Durhaka, Ibu Sendiri Disuruh Mengemis dan Hanya Dibekali Sebotol Air, Warganet Murka!

Nah, masalahnya, biasanya para papa ini setelah pulang bekerja dan masih bau rokok, ketika tiba di rumah ingin segera mencium sang buah hati yang lagi lucu-lucunya.

Alhasil, udara napas yang dikeluarkan masih mengandung zat dari asap rokok.

 

Tak jarang mereka berkelit, “Kan merokoknya di luar dan tidak di depan anak.”

Masalahnya, meskipun tidak ada asap yang terlihat, kalau masih tercium bau rokok dari napas atau dari pakaian, sudah cukup membuat bayi/anak mengalami reaksi hipersensitif terhadap bau tersebut.

Baca Juga : Menderita Asam Urat? 4 Pantangan Ini Tak Boleh Diabaikan lho Moms!

Buntutnya, tak jarang didapatkan kasus anak sering batuk-batuk ketika berdekatan dengan papanya yang perokok.

Kalau mau menggendong si kecil, pastikan mulut dan pakaian Dads tidak bau rokok ya.