Bukan Stroke, Ibu Marini Zumarnis Meninggal Karena Penyakit Langka Aneurisma Bawaan Lahir!

By Shevinna Putti Anggraeni, Jumat, 8 Februari 2019 | 18:14 WIB
Ibu Marini Zumarnis meninggal dunia karena penyakit Aneurisma bawaan lahir (grid.id/rangga gani satrio)

Nakita.id - Duka mendalam tengah dirasakan oleh artis Marini Zumarnis yang baru saja kehilangan ibunya, Fatmawati.

Ibu Marini Zumarni, Fatmawati meninggal dunia tadi pagi (8/2/2019) pukul 08.45 WIB di RSPAD Gatot Subroto.

Beredar kabar ibu Marini Zumarnis diketahui sempat menderita stroke sebelum meninggal dunia.

Baca Juga : Ibu Okie Agustina Meninggal Karena Penyakit Ginjal, Hindari 5 Makanan

Kabar ibu Marini Zumarnis menderita stroke diketahui dari unggahannya pada Desember 2018 lalu.

Saat itu Marini Zumarnis mengabarkan bahwa ibunya sedang menderita stroke sekaligus mengucapkan Hari Ibu.

Marini Zumarnis membenarkan bahwa ibunya memang sudah menderita stroke selama 7 tahun.

"Ibu saya memang sakit, sudah 7 tahun stroke, keluar masuk rumah sakit. Tapi belakang ini sehat ya," kata Marini Zumarnis dalam tayangan Hot Shot.

Tetapi, penyebab utama ibu Marini Zumarnis meninggal dunia ternyata bukan karena stroke.

Marini Zumarnis mengatakan bahwa ibunya meninggal karena penyakit langka bawaan sejak lahir.

Baca Juga : Ahmad Dhani dan Dul Disindir Keluarga Korban Kecelakaan, Maia Estianty Tulis 'Maafkan Orang yang Menyakitimu'!

Penyakit bawaan lahir ibu Marini Zumarnis itu pun bisa memecah pembuluh darah di otaknya kapan saja.

"Ibu saya sakit Aneurisma. Aneurisma itu penyakit bawaan sejak kecil yang kelenjar-kelenjar dibawah otak yang bisa pecah kapanpun," ujarnya.

Fatmawati, ibu Marini Zumarnis menderita aneurisma dan sudah sempat mendapat tindakan operasi besar.

Ibunda Marini Zumarnis meninggal dunia, sebelumnya sempat menderita stroke

"Ibu saya kan kena Aneurisma kan. Penyakit Aneurisma dari tahun lalu, udah sempat operasi besar, otak juga," katanya.

Perlu diketahui aneurisma adalah pelebaran abnormal pada pembuluh nadi karena kondisi dinding pembuluh darah yang lemah.

Marini Zumarnis mengatakan kasus ibunya yang mampu bertahan selama 7 tahun dengan anuerisma termasuk sangat langka.

Baca Juga : Merasa Hilang Arah Usai Terseret Prostitusi Online, Della Perez Sebut Sosok Ini Jadi Pengganti Kakaknya

Pasalnya, penderita aneurisma biasanya hanya mampu bertahan dalam hitungan jam saja.

Karena itu, Marini Zumarnis masih bisa bersyukur sempat merawat ibunya selama 7 tahun.

"Dan lagi memang kata dokter ibu saya bertahan 7 tahun itu sangat langka. Jadi bisanya orang yang punya penyakit itu bertahan 1 jam, 2 jam.

Tapi, ya Alhamdulillah masih diberi kesempatan oleh Allah kami anak-anaknya bisa merawat ibu saya selama 7 tahun," jelasnya.

Marini Zumarnis lantas menceritakan detik-detik kondisi ibunya drop dan dinyatakan meninggal dunia.

Mulanya keluarga berniat mengajak ibu Marini Zumarnis berjemur di bawah sinar matahari pagi seperti yang selalu dilakukan setiap hari.

Baca Juga : Kenang Ulang Tahun Olga Syahputra, Billy Syahputra Sempat Mimpi Almarhum Senyum Lalu Pamitan!

Saat berjemur itu pula biasa keluarga mengecek kondisi kesehatan ibu Marini Zumarnis dengan alat saturasi.

Tetapi, hasil saturasi ibu Marini Zumarnis tadi pagi justru tidak menunjukkan angka apa pun seperti biasanya.

"Tadi pagi kan biasanya dijemur, tapi pas lagi dijemur itu ibu saya itu kan kita biasanya pakai saturasi. Nah, saturasi ibu saya nol nol semua, biasanya kan saturasinya misal oksigen 98, nadi 70 tapi tadi nggak ada," ceritanya.

Alhasil, Marini Zumarnis dan keluarganya langsung membawa sang ibu ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.

Belum sampai mendapat perawatan di ruang ICU, ibu Marini Zumarnis sudah dinyatakan meninggal dunia di UGD.

Baca Juga : Prank Ojol yang Antar Pizza dengan ‘Handuk Terbuka’, Wanita Ini Viral dan Tuai Kecaman Warganet!

"Nggak masuk ICU. Pas masuk UGD langsung udah nggak ada," tandasnya.

Marini Zumarnis kembali masih bisa berusaha bersyukur bahwa sang ibu meninggal dunia tanpa melalui proses yang menyakitkan.

Ibu Marini Zumarnis meninggal dunia sesuai dengan doa dan harapannya agar tidak menghembuskan napas dalam keadaan kesakitan.

"Saya berdoa kalau ibu saya meninggal, saya mohon tidak menyusahkan. Saya bilang nggak mau ibu saya meninggal di ICU, nggak mau ibu saya pernapasan diselang, Allah kabulkan semua doa saya. Meninggal di hari Jumat dan apalagi didoakan ribuan jamaah Masjid Istiqlal," papar Marini Zumarnis.