Marah dan Hancurkan Motor, Psikolog Ungkap Adi Saputra Bisa Idap Gangguan yang 'Diturunkan' dari Orangtuanya!

By Amelia Puteri, Jumat, 8 Februari 2019 | 19:45 WIB
Pelaku Perusakan Motor, Adi Saputra (Tribunnews)

Nakita.id - Seperti yang telah diketahui, telah beredar di media sosial aksi viral seorang pemuda yang mengamuk dengan menghancurkan kendaraan pada Kamis (7/2/2019).

Aksi pemuda yang kemudian diketahui bernama Adi Saputra diduga lantaran dirinya tidak terima ditilang polisi di Jalan Letnam Soetopo, Serpong, Tangerang Selatan.

Dalam video tersebut pun terlihat dengan jelas bagaimana Adi mencopoti bagian motornya dengan begitu emosional.

Bahkan Adi hampir mencelakai perempuan yang bersama dirinya saat menggulingkan motor berwarna merah tersebut.

Baca Juga : Jangan Beri Makanan Ini Untuk Anak Usia 1 Tahun, Akibatnya Fatal!

Menggapi peristiwa tersebut, dilansir dari kompas.com pengamat psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel pun berkomentar.

Menurutnya, Adi mungkin saja mengidap Intermittent Explosive Disorder.

Individu dengan gangguan ini sering kali secara serius merusak properti atau menyerang orang lain.

Mereka juga bereaksi dengan cara yang sepenuhnya tidak sesuai dengan provokasi.

Baca Juga : 5 Gaya Bercinta Dijamin Bikin Pasangan Puas, Hanya Butuh 10 Menit!

Sementara itu, dilansir dari Psychology Today penyebab gangguan ini nampaknya adalah kombinasi dari faktor biologis dan lingkungan.

Kebanyakan orang dengan gangguan ini tumbuh dalam keluarga dengan perilaku eksplosif yang biasa melakukan pelecehan verbal, dan fisik.

Terkena jenis kekerasan ini pada usia dini membuat si penderita mengadopsi perilaku serupa saat mereka dewasa.

Mungkin juga ada komponen genetik, yang menyebabkan gangguan ini diturunkan dari orangtua kepada anak-anak.

Gangguan ini mungkin lebih umum daripada yang disadari dan mungkin menjadi penyebab penting dari perilaku kekerasan.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa Intermittent Explosive Disorder lebih sering dialami oleh pria.

Gejala

Gangguan ini ditandai dengan episode kegagalan menolak impuls agresif yang berakibat pada tindakan penyerangan yang serius atau perusakan properti.

Tingkat agresivitas yang diekspresikan selama episode ini sangat tidak proporsional dengan pemicu stres psikososial apa pun.

Namun untuk dapat didiagnosis dengan Intermittent Explosive Disorder (IED), seorang individu harus menunjukkan agresi verbal atau fisik terhadap properti, hewan, atau orang lain, kira-kira dua kali seminggu dalam jangka waktu tiga bulan.

Baca Juga : Kurus Tanpa Ribet, Yuk Bikin 4 Minuman Detoks untuk Turunkan Berat Badan

Gangguan ini juga dapat mengganggu kehidupan si penderita.

Mungkin mereka dapat kehilangan pekerjaan, skorsing sekolah, perceraian, kesulitan dengan hubungan interpersonal atau gangguan lainnya di bidang sosial atau pekerjaan, kecelakaan (seperti di kendaraan), rawat inap karena cedera akibat perkelahian atau kecelakaan, masalah keuangan, dan penahanan.

Perawatan

Perawatan dapat melibatkan pengobatan atau terapi, termasuk modifikasi perilaku, dan kombinasi keduanya.

Teknik relaksasi juga diketahui dapat menetralkan kemarahan.

Artikel ini sudah ditayangkan di intisari.grid.id dengan judul "Anda Kerap Merusak Barang saat Marah? Hati-hati, Gangguan Kejiwaan Itu Bisa 'Menurun' ke Anak!"