Ratna Galih Hamil Anak Kembar dan Pilih Rehat, Ini Risiko Hamil Kembar

By Anisa Annan, Rabu, 13 Februari 2019 | 10:48 WIB
Ratna Galih (instagram.com/ratnagalih)

Nakita.id - Kabar datang dari dunia hiburan, bintang sinetron Cinta yang Hilang, Ratna Galih memutuskan rehat dari ingar bingar pekerjaannya.

Melansir Nakita.id, keputusan Ratna Galih untuk beristirahat didorong oleh kondisinya yang tengah mengandung.

Pada usia kehamilan yang kian bertambah, Ratna Galih akhirnya pamit pada para penggemarnya melalui akun Instagram.

Sebelumnya Ratna Galih sempat dikabarkan menderita penyakit yang menyebabkan dirinya harus diopname.

Baca Juga : Hamil Anak Kembar? Pahami Risiko Kehamilannya yang Perlu Moms Ketahui!

Namun setelah menjalani perawatan cukup lama, ia justru membawa kabar tengah hamil anak kembar.

Ratna Galih sempat memamerkan hasil USG bayi kembarnya yang dikabarkan memiliki jenis kelamin berbeda, atau kembar fraternal.

Kehamilan kembar memang sesuatu yang sangat spesial.

Namun menjalani kehamilan kembar perlu perhatian khusus karena ada kondisi-kondisi berbeda.

Ternyata hamil anak kembar memiliki risiko lebih tinggi, Moms.

Berdasarkan Verywell Family, ini 5 risiko yang perlu diketahui saat hamil anak kembar.

Baca Juga : Menantu Hatta Rajasa Meninggal di Usia Muda 27 Tahun Karena Kanker Kulit, Jarang Konsumsi Makanan Ini Sebabnya

1. Darah tinggi

Kondisi ini disebut Pregnancy-induced hypertension (PIH), di mana berisiko menaikkan tekanan darah saat Moms hamil anak kembar.

Sebanyak 37% Moms yang hamil anak kembar mengalami PIH.

Angka tersebut lebih tinggi 3 sampai 4 kali dibandingkan kehamilan tunggal.

Baca Juga : Ratna Galih Pamit dari Dunia Hiburan Karena Hamil, Ini Bahaya Kelelahan Saat Hamil Muda

Jika tak mendapat perawatan khusus, kondisi ini dapat mengakibatkan bayi lahir prematur, gangguan pertumbuhan, atau bayi lahir dalam keadaan meninggal.

Kondisi ini juga membahayakan kondisi Moms yang mengandung.

2. Hyperemesis Gravidarum

Kehamilan kembar meningkatkan risiko Moms mengalami kondisi ekstrem mual dan muntah, yang biasa disebut hyperemesis gravidarum.

Mengalami kondisi ini memang lebih mengganggu ketimbang berisiko bagi kesehatan janin maupun Moms.

Namun jika mual dan muntah terjadi sangat parah, Moms bisa kehilangan 5% berat badan.

Jika telah sampai tahap tersebut Moms perlu dirawat di rumah sakit.

3. Preeklamsia

Situasi ini terjadi ketika tekanan darah tinggi serta tingginya protein dalam air kencing saat Moms menjalani kehamilan kembar.

Tanda-tanda preeklamsia antara lain bengkak, sakit kepala akut, dan kenaikan berat badan yang cepat.

Kondisi ini lebih besar risiko terjadinya pada Moms yang hamil anak kembar.

Baca Juga : Ajak Semua Orang Jenguk Vanessa Angel Saat Hari Valentine, Kekasih: ‘Jangan Lupa Bawain KFC, Ya!’

Satu-satunya jalan mengobati preeklamsia adalah melahirkan janin, sehingga kondisi ini perlu ditangani dengan serius.

Sebab jika tak ditangani, Moms akan mengalami ancaman kejang yang membahayakan baik Moms maupun janin.

4. Diabetes gestational

Ketika Moms hamil anak kembar, Moms akan mengalami kesulitan menjaga tingkatan gula darah.

Jangan kaget walau Moms sebelumnya tak menderita diabetes.

Risiko diabetes memang semakin tinggi ketika Moms hamil anak kembar.

Diabetes yang muncul saat hamil disebut diabetes gestational.

Moms yang menjalani kehamilan tunggal juga berisiko terkena diabetes gestational.

Akan tetapi jika hamil kembar, kemungkinannya bisa naik 2 kali lipat.

Baca Juga : Dikabarkan Raisa Telah Melahirkan, Unggahan Manajer Hamish Isyaratkan Kebenarannya, Foto Bayi?

5. Kelahiran prematur

Taukah Moms, hanya sekitar 40% kehamilan kembar berjalan hingga akhir waktu normal kehamilan?

Ketika hamil anak kembar, risiko Moms melahirkan prematur atau lebih awal memang cukup tinggi.

Pada kehamilan kembar, kelahiran diprediksi dapat terjadi sekitar setelah 20 minggu, dan sebelum 37 minggu.

Perhitungan rata-rata, pada kehamilan kembar biasanya kelahiran terjadi pada minggu ke-35.