Jokowi Kirim Dokter Terawan Untuk Pantau Kesehatan Ani Yudhoyono, Sepak Terjang Terawan Bisa Sembuhkan Stroke dalam 29 Menit!

By Kirana Riyantika, Rabu, 13 Februari 2019 | 19:35 WIB
Dokter Terawan dikirim oleh Jokowi untuk memantau kondisi kesehatan Ani Yudhoyono (instagram@aniyudhoyono/WartaKota)

Nakita.id - Kabar Ani Yudhoyono yang didiagnosis mengidap kanker darah seketika menarik perhatian masyarakat Indonesia.

Masyarakat Indonesia sedih karena sosok Ani yang selama ini dikagumi harus terbaring lemah di rumah sakit.

Sebelumnya, Ani Yudhoyono dirawat di National University Hospital Singapura pada Sabtu (2/2/2019) karena kondisinya yang menurun.

Baca Juga : Ani Yudhoyono Sakit, Aliya Rajasa Selaku Menantu Ungkap Hal Ini

Hingga pada Rabu (13/2/2019), Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan penyakit yang diderita istrinya, yaitu kanker darah.

Dikutip dari Tribunnews, Istana Kepresidenan telah mengirimkan dokter dari Indonesia untuk memantau perkembangan kesehatan Ani Yudhoyono yang sedang dilakukan perawatan di sebuah rumah sakit di Singapura.

"Sudah (kirim), Kepala RSPAD, kemarin diskusi dengan saya, sudah berangkat kemarin," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Baca Juga : Ani Yudhoyono Didiagnosis Kanker Darah, Kenali Perbedaan Leukemia yang Menyerang Orang Dewasa dan Anak-anak!

Kepala RSPAD Gatot Soebroto saat ini adalah Mayor Jenderal TNI Dr dr Terawan Agus Putranto SpRad (K) RI.

Mungkin bagi Moms nama dokter Terawan tidak asing.

Sebab, dokter Terawan sempat menjadi pembicaraan hangat pada April 2018 lalu terkait metode 'cuci otak' yang dikembangkannya.

Dengan metode cuci otak, pasien pengidap stroke bisa sembuh hanya dalam hitungan menit.

Namun, terobosan dokter Terawan sempat menuai pro dan kontra.

Baca Juga : Haru! 20 Tahun Berpisah, Lisa Asal Sragen Berhasil Temukan Ibunya Lewat Facebook

Sebab, metode yang diterapkan dokter Terawan diragukan akurasi medisnya oleh beberapa dokter syaraf.

Metode cuci otak itu dilakukan dengan memasukkan cairan heparin ke dalam pembuluh darah yang sudah terlihat setelah dimasukkan kontras tersebut.

Dimasukkannya cairan heparin tersebut adalah guna membuka jalur di pembuluh darah otak yang tersumbat.

Akibat pro dan kontra tersebut, dokter Terawan hampir dipecat dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

 

Namun, beberapa mantan pasien dokter Terawan mengaku sangat terbantu dengan metode cuci otak tersebut.

Salah satu mantan pasien dokter Terawan adalah Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.

Baca Juga : Haru! 20 Tahun Berpisah, Lisa Asal Sragen Berhasil Temukan Ibunya Lewat Facebook

Dikutip dari Kompas.com, Kalla sendiri mengaku pernah menjadi pasien Terawan.

Bahkan, ada juga menteri lain di kabinet yang menjadi pasien dokter ahli radiologi tersebut.

"Saya tanya berapa yang (pernah) dirawat dokter Terawan. Dari 10 (menteri) itu, (ada) enam termasuk saya," ungkap Kalla.