Ani Yudhoyono Butuh Cangkok Tulang Belakang, AHY Ungkap Treatment Injection Sang Ibu Akibatkan Komplikasi

By Shevinna Putti Anggraeni, Minggu, 17 Februari 2019 | 14:04 WIB
Ani Yudhoyono butuh cangkok tulang belakang (instagram/aniyudhoyono)

Nakita.id - Istri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono masih menjalani pengobatan kanker darah di National University Hospital Singapura sampai hari ini, Minggu (17/2/2019).

Perkembangan kondisi Ani Yudhoyono setelah menjalani beberapa pengobatan pun sangat ditunggu oleh publik.

Kabarnya pihak keluarga Susilo Bambang Yudhoyono sedang menanti pendonor sumsum tulang belakang yang cocok untuk Ani Yudhoyono.

Baca Juga : Ibu dari Nagita Slavina Bikin Warganet Syok, Itu Semua Karena Jam Tangan yang Dikenakannya Saat Pergi Makan

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putera sulung SBY sempat menjelaskan beberapa pengobatan yang harus dijalani ibunya, Ani Yudhoyono.

AHY mengatakan ada dua permasalahan terkait kanker darah di tubuh Ani Yudhoyono yang harus diatasi segera mungkin pada awal pengobatan.

Pada tahap awal ini tim medis fokus dengan membunuh sel-sel kanker di tubuh Ani Yudhoyono agar tidak menyebar.

Selanjutnya, Ani Yudhoyono perlu melakukan berbagai macam perawatan untuk memperbaikin pabrik darahnya.

"Ada dua permasalahan yang harus diambil tindakan. Tapi, yang pertama harus membunuh sel kanker darah, mohon doanya mudah-mudahan lancar karena ada beberapa yang harus dijalani. Setelah itu baru ada treatment untuk memperbaiki pabrik darah," kata Agus dalam acara CNN (16/2/2019).

Baca Juga : Pecahkan Rekor MURI, Inilah Lukisan Rubik Terbesar di Indonesia!

Beberapa waktu lalu AHY sempat menjabarkan beberapa pengobatan dan perawatan awal yang harus dilakukan Ani Yudhoyono.

Ani Yudhoyono harus mengonsumsi sejumlah obat-obatan dan injection untuk membunuh sel kankernya.

AHY mengatakan treatment injection yang dilakukan Ani Yudhoyono sebenarnya menimbulkan efek komplikasi.

Tetapi, efek dari pengobatan dan perawatan itu tak menurunkan semangat Ani Yudhoyono untuk melawan kanker darahnya.

Ia justru bertekad untuk bisa cepat pulih dan kembali berkegiatan agar melihat tumbuh kembang cucu-cucunya.

"Alhamdulillah she is a fighter, ibu Ani itu petarung. Ada satu hal yang selalu disampaikan 'Gus, Memo harus sembuh, Memo harus pulih karena Memo ingin melihat anak cucu Memo tumbuh menjadi orang yang sukses dan berhasil' gitu," kata AHY.

Baca Juga : Ngaku Perawan, Janda Ini Keruk Harta Lelaki Kaya, Setelah Ketahun Malah Pilih Tinggal di Penjara

Bahkan Ani Yudhoyono juga selalu mengingatkan anak-anaknya agar tidak meninggalkan tugas negara hanya karena menamani jaga di rumah sakit Singapura.

Ani Yudhoyono justru masih memikirkan kewajiban anak-anaknya di Indonesia di kala terbaring sakit di kasur rumah sakit.

"Nah yang menarik mbak sekaligus buat saya terharu, justru ibu Ani yang mengingatkan saya dan adik saya 'Kamu boleh jaga saya di sini tapi jangan sampai akhirnya tugas-tugas di Tanah Air ditinggalkan begitu saja'.

Jadi di waktu ibu lemah terbaring yang dipikirkan adalah gimana saya melanjutkan perjuangan," sambung Agus.

Sementara itu, Agus mengatakan Ani Yudhoyono harus menjalani pengobatan tersebut dalam kurun waktu yang sudah ditentukan tim dokter.

Di sisi lain, keluarga juga masih menunggu hasil pemeriksaan dan analisa tim medis terkait pendonor sumsum tulang belakang yang cocok untuk Ani Yudhoyono.

Baca Juga : Ifan Seventeen Murka Ketika Dijodohkan dengan Istri Herman dan Bani Sekaligus, Semprot Warganet dengan Kalimat Ini

Putera sulung SBY mengatakan cangkok tulang belakang ini termasuk salah satu rangkaian pengobatan kanker darah yang harus dijalani Ani Yudhoyono.

Melansir dari Kompas.com, transplantasi sumsum tulang belakang merupakan metode pengobatan yang mulai banyak dilakukan untuk pasien kanker darah atau leukemia.

Di China, transplantasi sumsum tulang belakang sudah dilakukan sejak 1964.

"Saat dilakukan transplantasi sumsum tulang belakang, ada pasien berusia 22 tahun. Saat ini usianya sudah 74 tahun. Ini adalah rekor dunia karena dia bisa hidup lebih lama setelah transplantasi," ujar Presiden Direktur Rumah Sakit Lu Daopei, Peggy Lu saat ditemui di Rumah Sakit Lu Daopei, Beijing, China, Sabtu (12/3/2016).

Pasien wanita itu mendapat donor sumsum tulang belakang dari saudara kandungnya.

Dijelaskan Peggy, donor dari saudara kandung atau hubungan adik dan kakak kandung memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi karena risiko penolakan tubuh yang menerima donor lebih rendah.