Ini 8 Hal Umum yang Merusak Pernikahan, Salah Satunya Justru Karena Tak Pernah Bertengkar!

By Maharani Kusuma Daruwati, Kamis, 7 Maret 2019 | 19:52 WIB
Ilustrasi pernikahan yang rusak (iStock/andresr)

Nakita.id - Banyak orang yang hanya berpikir hal-hal membahagiakan saja dalam pernikahan.

Padahal, menikah bukan perkara mudah.

Butuh penyesuaian dan sikap saling mengerti antar pasangan demi kelanggengan dalam rumah tangga.

Juga diperlukan kerjasama yang kuat antar pasangan demi kebahagiaan dalam pernikahan.

Baca Juga : Donald Sihombing Masuk Jajaran Orang Terkaya Indonesia, Hartanya Capai Rp 20 Triliun Kalahkan Hary Tanoesoedibjo

Meski setiap pasangan berbeda, ada hal-hal khusus yang seringkali menimbulkan masalah dalam suatu hubungan.

Dilasir dari Reader's Diggest, berikut 8 hal yang umumnya bisa merusak rumah tangga.

1. Tidak meluangkan waktu luang bersama

Tak masalah melakukan sesuatu yang lain dengan pasangan, apalagi jika kita memiliki hobi yang berbeda dengannya.

Kita memang tak mungkin selalu bersamanya setiap detik.

Namun, jangan sampai waktu berdua bersama pasangan hanya dianggap sebagai selingan.

Bagaimanapun juga, kita harus menghabiskan lebih banyak waktu luang dengan pasangan daripada orang lain.

"Menciptakan waktu reguler untuk bersama pasangan dan melakukan hal-hal yang menyenangkan sangat penting untuk pernikahan yang langgeng dan sukses,” kata Lesli MW Doares, seorang konsultan dan pelatih pernikahan.

2. Tidak saling menghormati

Menurut Doares, sikap tidak menghargai pasangan bisa bermula dari hal kecil, seperti malas mencuci piring.

Setelah itu, pasangan jadi sering mengeluhkan hal ini dengan kata-kata seperti "kamu tak pernah membantu mengerjakan tugas rumah".

Nah, hal ini kemudian berubah menjadi penilaian pribadi menjadi kata-kata seperti "kamu egois, pemalas, dan jorok".

"Hal seperti ini memang tidak terjadi dalam semalam. Tapi, kekesalan yang tumbuh sedikit demi sedikit ini lambat laun akan merusak pernikahan," kata Doares.

Jika kita dan pasangan terus-menerus saling mengkritik, hubungan kita mungkin akan bermasalah.

Baca Juga : Tak Banyak yang Tahu, Ini Deretan Seleb Tanah Air yang Merayakan Nyepi

3. Bertengkar soal uang

Pada beberapa titik, hampir setiap pasangan akan bertengkar tentang topik sensitif keuangan.

Namun, ketika kita tidak sepakat soal cara mendapatkan, menyimpan, atau membelanjakan uang, ini akan menjadi masalah besar yang mengancam hubungan.

"Siapapun yang memiliki penghasilan tertinggi dalam hubungan tidak harus mengambil kendali penuh atas pengeluaran," kata Bonnie Winston, selaku pakar hubungan.

Menurutnya, sangat penting keputusan soal keuangan dibuat bersama, meski dalam konteks kecil seperti rencana berlibur atau berapa banyak uang yang dihabiskan untuk liburan.

Dia menyarankan masalah keuangan sebaiknya diurus oleh mereka yang lebih ahli.

Jadi, jika pasangan lebih baik dalam masalah keuangan, biarkan dia memutuskan bagaimana cara menghabiskannya.

Sementara itu, kita hanya sekedar memberikan saran kepadanya.

4. Bertengkar karena hal yang sama berkali-kali

Entah karena masalah yang berat atau sepele, bertengkar karena hal yang sama berkali-kali sangat berbahaya bagi pernikahan.

Menurut The Gottman Institute, bertengkar karena hal yang sama berkali-kali menunjukan perbedaan gaya hidup dan kepribadian antara kita dan pasangan.

“Ini mungkin mengarah pada perceraian jika kamu membiarkan pertengkaran tersebut secara serius meningkat, terus berdebat, menutup diri, menolak untuk berbicara, atau menyalahkan secara berlebihan,” kata Marni Feuerman, seorang psikoterapis berlisensi.

Baca Juga : Luna Maya Terpuruk Ditinggal Nikah, Denny Darko Beri Tips Bahagia Saat Mantan Menikah

5. Salah satu pihak sering mengkritik

Negativitas dapat menyebabkan keruntuhan hubungan.

Menurut penasihat pernikahan bernama David Simonsen, banyak perceraian terjadi karena kekecewaan dan kritik.

Kata-kata bisa menjadi hal yang menyakitkan dan berbahaya.

Terlepas dari apakah pasangan kita mengolok-olok atau tidak menghargai kita, kita dapat sangat terpengaruh oleh kata-katanya.

"Kata-kata dan nada yang kita gunakan bisa cukup kuat untuk menyebabkan seseorang menerima rasa sakit emosional dan bahkan kerusakan psikologis," kata Gary Brown, seorang terapis pasangan di Los Angeles.

Jika kita bersama seseorang yang terlalu suka mengkritik, menurut Brown, maka kemungkinan kita memiliki hubungan yang beracun.

Saat kita berada dalam situasi ini, kita perlu bertanya pada diri sendiri apa alasan yang membuat kita bertahan dengan pernikahan ini.

"Jangan menyusahkan diri sendiri jika kamu menjadi subjek kritik. Kemungkinan besar masalahnya bukan berada pada dirimu," kata Dr. Simonsen.

Menurutnya, bisa saja ini tentang pasangan kita dan sesuatu yang terjadi dengannya.

"Semakin sering kita menolerir kata-kata negatif tersebut, semakin besar kemungkinannya hubungan kita berakhir," ucapnya.

Baca Juga : Ingat Pesan Sandra Dewi, Yuanita Christiani Mengaku Lakukan Sungguh-sungguh Hingga Akhirnya dapat Jodoh Pengusaha Kaya

6. Tidak pernah bertengkar

Hanya karena kita tidak pernah bertengkar dengan pasangan, bukan berarti kita selalu sependapat dengannya.

Itu berarti salah satu antara kita atau pasangan terlalu takut untuk membicarakan masalah ini.

Cara ini tentu tak akan membuat masalah tuntas.

Kita tidak harus menyembunyikan perasaan jika berada dalam hubungan yang sehat.

"Ingatlah bahwa pasangan kita mencintai diri kita seperti apapun diri kita saat bertemu dengannya," kata Gilda Carle, pakar hubungan.

Menurutnya, pasangan tentu akan senang mendengar kita mengungkapkan sudut pandang kita.

Jika kita tiba-tiba menahan hasrat diri tentang sesuatu, tanyakan apakah kitaa telah menyerahkan kekuatan pribadi.

"Berjuanglah demi apa yang kita yakini, dan passion kita akan terus meghidupkan kekasih kita," ucapnya.

Baca Juga : Gerakan Menimang Bisa Tingkatkan Kualitas Tidur dan Memori Si Kecil

7. Tidak saling menyentuh

Sentuhan adalah fondasi keintiman dan perasaan terhubung dengan pasangan.

“Sentuhan memungkinkan rasa terhubung dan kesesuaian dengan pasangan,” kata Carla Marie Manly, seorang psikolog klinis.

Menurutnya, sentuhan dapat meyakinkan dan menegaskan.

Seseorang mungkin merasa lebih aman ketika pasangannya menawarkan sentuhan yang penuh cinta dan dukungan.

"Tidak menyentuh dapat menunjukkan kita berusaha menangkis lawan bicara.

Sentuhan membawa hubungan apa pun ke tingkat yang lebih intim," kata Lynn R. Zakeri, selaku penasihat hubungan.

Zakeri mengatakan, sentuhan menunjukkan kepercayaan, kerentanan, cinta, dan ketertarikan, serta membuat orang merasa senang.

"Sentuhan bahkan dapat digunakan untuk memperbaiki perasaan yang terluka. Usapan lembut, menyentuh lengan, atau meraih tangan pasangan dapat dengan cepat memperbaiki pertengkaran," tambahnya.

Jika kita merasa tak nyaman dengan sentuhan pasangan, Zakeri menyarankan kita untuk memikirkan kembali kondisi dan masa depan hubungan kita.

8. Pasangan benci keluarga kita

Kita bisa saling membenci jika pasangan membenci keluarga kita.

Stacey Laura Lloyd, selaku pakar kencan, menyarankan kita untuk mengkritik keluarga pasangan dengan cara yang baik.

Karena hubungan keluarga berjalan sangat dalam, kata Stacey, pasangan kita mungkin merasa dihina atau diserang secara pribadi oleh kata-kata yang kurang baik tentang keluarganya.

Ini adalah hal-hal yang tidak boleh kita katakan kepada pasangan.

Baca Juga : Tak Kalah dari Pengantin, Penampilan Ibunda Yuanita Christiani Mencuri Perhatian

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ingin Hubungan Langgeng? Ini 13 Hal yang Merusak Pernikahan".