Ibu Tega Pukuli dan Tinggalkan Anaknya di Jalan Karena Dapat Nilai 81: 'Aku Tidak Menginginkannya Lagi'

By Kunthi Kristyani, Senin, 11 Maret 2019 | 15:41 WIB
Anak (tengah) dipukuli ibunya dan ditinggalkan di jalan karena hanya mendapat nilai 81% dalam ujian (Daily Mail)

Nakita.id - Semua orangtua tentu ingin memiliki anak yang cerdas hingga bisa dibanggakan.

Namun, jangan sampai ambisi Moms memiliki anak yang cerdas justru membuat Moms melakukan hal-hal kejam seperti seorang ibu di Cina ini.

Ibu yang tak disebutkan namanya ini tega memukul anaknya sendiri hingga meninggalkannya di tengah jalan.

Baca Juga : Masih Sering Dilakukan, 5 Kesalahan Mendidik Anak Ini Perlu Dihindari!

Semua berawal ketika sang anak yang berusia 12 tahun mendapatkan nilai 81% dalam ujiannya.

Sementara sang ibu memiliki harapan tinggi, ia mematok nilai minimal putranya harus 95%.

Seorang saksi mata melihat ibu tersebut memukuli sang anak kemudian meninggalkannya di jalanan di Luoyang, provinsi Henan pada 22 Februari 2019 lalu.

Petugas polisi di distrik Gucheng segera melaju ke tempat kejadian usai seorang warga mengatakan ada wanita naik mobil dan pergi setelah meninggalkan seorang anak di tengah jalan.

Mereka juga melihat wanita tersebut memarahi sang anak sambil memukulinya.

Baca Juga : Makin Langsing, Nagita Slavina Makan 6 Kali Sehari Diselingi Buah Ini, Ternyata Bisa Bantu Turunkan Bobot

Cuplikan yang dirilis oleh situs berita video Pear menunjukkan rekaman petugas polisi tengah berbicara dengan bocah itu setelah mereka menemukannya berkeliaran di jalanan di dekat pintu masuk Jalan Tol Nanjing-Luoyang.

"Apakah ibumu yang memukulmu?" seorang perwira terdengar bertanya kepada bocah yang sudah dibawa masuk ke mobil polisi.

"Ya," jawab anak yang diketahui bermarga Yang tersebut sambil mengangguk.

"Aku tidak berhasil dalam ujianku." lanjutnya.

Usai mewawancarai saksi, petugas polisi menghubungi ibu dari anak tersebut setelah mengidentifikasi nomor plat kendaraannya.

Petugas kemudian memanggil ibu itu, berharap sang ibu bisa kembali dan menjemput anaknya.

Baca Juga : BERITA POPULER: Suasana Jumpa Pers Syahrini-Reino Barack Bak Resepsi Pernikahan Hingga Perlakuan Ibu Mertuanya yang Keturunan Jepang

Namun, apa yang dia katakan di telepon justru membuat para petugas keheranan.

"Aku tidak menginginkannya lagi. Anda dapat melakukan apa pun yang Anda inginkan dengannya. Anda bahkan dapat menagih saya," kata ibu tersebut melalui sambungan telepon.

"Kau ibu yang tidak bertanggung jawab," kata seorang perwira yang terkejut, tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Anda harus sabar dan memberi nasihat kepada anak Anda jika dia melakukan kesalahan. Dan tidak meninggalkannya di pinggir jalan." katanya.

Anak itu menghabiskan satu jam di kantor polisi sebelum akhirnya dijemput oleh pamannya.

Moms, tidak baik rasanya terlalu memaksa anak terus belajar hanya demi mengejar ambisi kita.

Kecerdasan tidak hanya kognitif saja, Moms bisa mencari tahu di bidang apa Si Kecil memiliki kelebihan.

Baca Juga : Hati-hati! Si Kecil Pakai Odol Terlalu Banyak Justru Timbulkan Masalah Kesehatan

Karena jika Moms terus memaksakan Si Kecil belajar demi mendapat nilai bagus di sekolah, justru bisa menimbulkan dampak buruk, di antaranya:

1. Risiko penyakit mental lebih tinggi

Anak yang mendapat tekanan besar terus-menerus lebih mudah gelisah dan cemas.

Belajar di bawah tekanan membuat anak mengalami kesulitan belajar, stres, dan depresi.

Bahkan, tanggung jawab besar yang dipegang anak untuk selalu jadi nomor satu, bisa memunculkan pikiran anak untuk bunuh diri.

2. Merusak rasa percaya diri anak

Mendorong anak untuk terus berprestasi bisa mengganggu perkembangan kepercayaan dirinya.

Anak jadi merasa tidak percaya diri karena hasil usahanya selalu tidak memuaskan.

Baca Juga : Terlihat Menggemaskan, MUA Kondang Beberkan Sifat dan Perilaku Asli Jan Ethes, Cucu Jokowi yang Hits

3. Merusak kualitas tidur

Anak yang harus mendapatkan nilai bagus cenderung akan belajar hingga larut malam dan menyebabkan kualitas tidur anak memburuk.

Jika kualitas tidurnya buruk, ia akan sulit fokus di sekolah.

Alih-alih nilainya bagus, Si Kecil akan semakin sulit mengikuti pelajaran.

4. Memiliki perilaku yang bermasalah

Tekanan untuk mendapat nilai bagus akan membuat anak melakukan hal yang salah, seperti mencontek atau melakukan kecurangan lainnya dalam belajar.

Anak takut jika ia tidak mendapatkan nilai yang bagus, jadi ia akan melakukan berbagai cara.

Baca Juga : Rutinitas Hubungan Intim dan Waktu Hubungan Intim yang Tepat Supaya Bisa Hamil