Belajar dari Kasus Pria yang Jatuh dari Lantai 3 Pondok Indah Mal 2, Kenali Tanda Seseorang Ingin Bunuh Diri!

By Maharani Kusuma Daruwati, Senin, 11 Maret 2019 | 21:10 WIB
Salah satu foto yang beredar di dunia maya Senin (11/3/2019) menunjukkan seorang pria yang nekat bunuh diri di Mall Pondok Indah. (HO/IST)

Nakita.id - Seorang lelaki ditemukan terjatuh dari lantai tiga Pondok Indah Mal 2 (PIM2), Jakarta Selatan, Senin (11/3/2019).

Mengutip dari Kompas.com, lelaki ini ditemukan sekitar pukul 17.20 WIB sore tadi.

Lelaki berbaju hitam itu ditemukan sudah berada di lantai dasar mal tepat di depan Departement Store Sogo.

Baca Juga : Lagi-Lagi Kepergok Jalan Bareng Mantan Agnez Mo, Gisella Anastasia Singgung Soal Haters

Tak lama setelah kejadian tersebut, para pengunjung pun langsung mengerubungi lokasi kejadian.

Suara ketika lelaki itu terjatuh pun terdengar cukup keras oleh beberapa pengunjung.

Menurut laporan Kompas.com, pihak manajemen mal bertindak cepat dengan langsung mengerahkan tim medis dan memanggil pihak berwajib untuk meninindaklanjuti kasus ini.

Kejadian itu dibenarkan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar.

Polisi pun menduga adanya dugaan bunuh diri dari jatuhnya lelaki tersebut.

"Iya, ada kejadian itu. Diduga bunuh diri dan berjenis kelamin laki-laki," ujar Indra kepada Kompas.com.

Saat ini, korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah oleh petugas medis dan petugas keamanan. 

Mengutip dari laporan World Health Organization (WHO), bahkan pada  2015 lalu WHO mengatakan, di seluruh dunia ada 40 orang bunuh diri setiap detik.

Depresi menjadi salah satu penyebab terjadinya bunuh diri, Moms.

Mulai tekanan pekerjaan, tekanan pendidikan, bahkan sampai masalah ekonomi dan kemiskinan di negara-negara berkembang.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data WHO 2012 seperti dikutip Kompas.com, angka bunuh diri mencapai 4,3 per 100.000 populasi.

Baca Juga : Syahrini dan Reino Barack Gelar Jumpa Pers, Nikita Mirzani Singgung Soal Lelaki Simpanan

Berdasarkan laporan kepolisian di tahun yang sama, terdapat 981 kasus kematian akibat bunuh diri yang dilaporkan.

Angka ini tidak termasuk kasus-kasus bunuh diri yang tidak dilaporkan ke polisi karena banyak keluarga di Indonesia menganggap peristiwa bunuh diri sebagai aib yang harus ditutup-tutupi.

Untuk itu, ada baiknya kita lebih peka akan lingkungan sekitar juga orang-orang terdekat kita, Moms.

Seseorang yang hendak bunuh diri mungkin memiliki tanda-tanda atau ciri khas yang kerap ditunjukkannya.

Apa saja tanda-tanda seseorang berpotensi bunuh diri? 

Bila Moms memiliki teman, saudara, kerabat, atau mungkin pasangan  yang depresi dan gelagatnya terlihat seperti ingin bunuh diri, jangan dibiarkan.

Moms mungkin bisa menghiburnya atau membuatnya lepas dari rasa depresi.

Ada beberapa tanda orang ingin bunuh diri atau berencana mengakhiri hidupnya, yaitu:

1. Selalu berbicara atau berpikir tentang kematian.

2. Depresi klinis (kesedihan mendalam, kehilangan minat, sulit tidur dan makan) yang semakin lama semakin memburuk.

3. Memiliki “harapan untuk mati”, sering nekat dan melakukan hal-hal yang berisiko menyebabkan kematian, seperti ngebut di jalan atau menerobos lampu merah.

Kehilangan minat terhadap sesuatu yang sebelumnya sangat ia sukai.

4. Sering bilang bahwa hidupnya hancur, tidak ada harapan, ia tidak bisa membantu apa pun, dan tidak berguna.

5. Mudah menyerah, keinginan berubah-ubah.

6. Sering mengatakan kalimat seperti “Akan lebih baik kalau aku tidak ada,” atau “Aku ingin mati”.

7. Tiba-tiba, secara tidak terduga berubah dari sangat sedih menjadi sangat tenang dan bahagia.

8. Membicarakan tentang bunuh diri atau membunuh seseorang.

9. Bertemu atau menghubungi teman dan keluarga untuk mengatakan selamat tinggal. Bisa lewat percakapan langung atau lewat surat.

Baca Juga : Sedang Hamil Besar, Putri Titian Dapat Kabar Duka Meninggalnya Sang Ayah

Orang-orang yang gerak-geriknya memperlihatkan tanda-tanda peringatan di atas cukup rentan untuk melakukan bunuh diri, Moms.

Terutama jika orang tersebut pernah mencoba bunuh diri sebelumnya.

Berdasarkan American Foundation for Suicide Prevention, seperti dikutip WebMD, antara 20%-50% orang yang memutuskan untuk bunuh diri, sebelumnya pernah berencana bunuh diri.

Jika Moms  bertemu dengan orang yang depresi dan berbicara tentang bunuh diri, membuat gerakan seperti ingin bunuh diri, atau berencana bunuh diri, perlakukanlah sebagai keadaan darurat.

Dengarkan orang tersebut, tapi jangan coba untuk berdebat dengannya.

Segera cari bantuan dari petugas profesional seperti polisi, psikiater, atau dokter.