Vokalis Prodigy Meninggal Diduga Karena Bunuh Diri, Begini Isi Pikiran Seseorang Sebelum Akhiri Hidupnya

By Kirana Riyantika, Selasa, 12 Maret 2019 | 09:30 WIB
Keith Flin diduga bunuh diri (instagram@keithflinmemory)

Nakita.id - Kabar duka datang dari dunia musik internasional.

Vokalis grup band Prodigy bernama Keith Flint ditemukan tewas di rumahnya, di dusun Essex, North End pada Senin (4/3/2019) lalu.

Pria berusia 49 tahun tersebut ditemukan tewas dengan posisi menggantung di rumahnya.

Baca Juga : Kematian Pratyusha Banerjee 'Anandhi' Masih Jadi Misteri, Terbukti Aborsi Sebelum Bunuh Diri

Petugas koroner Lynsey Chaffe mengatakan bahwa setelah pemeriksaan selama dua menit di Chelmsford, pada Senin lalu dapat diketahui bahwa penyebab kematian medis sementara Flint adalah karena gantung diri.

"Polisi hadir, semua protokol diikuti dan kematiannya dipastikan tidak mencurigakan," ujar petugas bersangkutan.

Pemeriksaan post-mortem dilakukan di Rumah Sakit Broomfield pada Kamis (7/3/2019), penyebab kematian medis sementara juga dinyatakan karena bunuh diri dengan cara menggantungkan diri.

Meski begitu, Chaffe mengungkapkan bahwa pihaknya masih terus menyelidiki kematian sang vokalis tersebut.

Terlepas dari kematian Keith, banyak orang yang merasa penasaran.

Sebenarnya apa yang ada di pikiran seseorang sebelum bunuh diri?

Baca Juga : Perankan Anandhi yang Bercerai dari Jagdish, Ternyata Rumah Tangga Aslinya Juga Berantakan!

Melansir dari Herway dan Quora, inilah yang dipikirkan orang yang ingin mengakhiri hidupnya.

Tidak ada lagi kebahagiaan

Keinginan itu biasanya dimulai dengan depresi.

Depresi adalah penyakit mental yang sangat umum yang menyebabkan orang melihat dunia dari sisi gelap.

Orang dengan depresi memiliki konsentrasi yang buruk, harga diri rendah, serta perasaan bersalah.

Depresi membuat mereka merasa tidak ada lagi kebahagiaan di dunia hingga akhir hidupnya nanti.

Bahkan kebahagiaan kecil seperti pelukan orang yang dicintai, nyanyian burung di pagi hari, kehangatan sinar matahari, dan lain-lain.

Baca Juga : Raphael Moeis Terkecoh dan Mengira Sosok Ini Adalah Ibunya, Siapa yang Menandingi Kecantikan Sandra Dewi?

Hanya gelap yang bisa mereka lihat, untuk apa lagi menjalani hidup jika sudah tak lagi nikmat dan memberi rasa bahagia? Itulah yang mereka pikirkan.

Cameron Beck, yang menderita depresi selama beberapa dekade mengatakan bahwa berusaha bunuh diri adalah hal terbaik yang pernah terjadi padanya.

"Orang-orang melakukan bunuh diri karena mereka depresi dan berpikir bahwa sesuatu yang menakutkan dalam hidup mereka akan berlangsung selama sisa hidup mereka. Jadi mereka membuat sisa hidupnya singkat," tulis Beck.

Kebebasan

Hidup terasa tidak mudah ketika kita mendengar suara-suara di kepala yang mengatakan bahwa kita tidak seharusnya berada di planet ini bersama orang-orang ini.

Pikiran beracun ini sebenarnya dapat disebabkan oleh hal-hal terkecil yang terjadi dalam kehidupan.

Misalnya ketika Moms membawa cucian dari satu kamar ke kamar lain, namun dalam perjalanan Moms tak sengaja menjatuhkan pakaian itu.

Untuk seseorang yang tidak memiliki keinginan bunuh diri, itu bukanlah suatu masalah.

Tetapi bagi seseorang yang memiliki pemikiran beracun, itu bukan sesuatu yang sepele.

Mereka akan berpikir, "Saya sangat tidak layak hidup jika saya tidak bisa melakukan ini dengan benar" atau "Saya bahkan tidak mampu melakukan ini" dan seterusnya.

Michael Fitzjohn, penulis untuk situs Quora yang sempat ingin bunuh diri pun membagikan ceritanya.

"Mengalah pada stres itu ada di dalam pikiran seseorang ketika mereka berpikir bunuh diri adalah ide yang bagus.

Baca Juga : Rutin Minum 5 Teh Herbal Ini, Cegah Inflamasi dan Banyak Manfaat Kesehatan Lain!

"Nyeri menyerang otak Anda. Anda ingin berhenti. Anda pikir orang-orang di sekitar akan lebih baik tanpa Anda. Seseorang yang berpikir jika bunuh diri ide bagus memiliki momen yang sangat tenang sebelum mereka mencoba bunuh diri." tuturnya.

Orang dengan pikiran ingin bunuh diri cenderung melihat kebebasan saat membunuh diri mereka sendiri.

Mereka bebas dari kesepian, rasa sakit, juga pikiran-pikiran buruk yang terus menghantuinya.

Baca Juga : Bikin Heboh! Nassar Minta Zaskia Gotik Jadi Pendamping Hidup, Sebut Dirinya Imam yang Baik

Mereka tidak pernah tahu bahwa menjalani hidup sepenuh hati adalah hal yang membuat mereka benar-benar bebas.

Kehilangan kepercayaan

Kisah lain juga datang dari Sean Karp, seorang martial artist yang juga menulis di situs Quora.

"Ketika saya masih muda, saya mencoba bunuh diri. Saya berbicara tentang hal itu sebelumnya dan ketika mencoba melakukannya namun gagal."

Karp kemudian dikirim ke lembaga kesehatan mental, tetapi tidak membantu.

"Berada di lembaga kesehatan mental 'mengajarkan' saya untuk berbohong, untuk tetap menyembunyikan rasa sakit karena tidak ada yang ingin membantu Anda," tulisnya.

Baca Juga : Unggahan Reino Barack Ini Tunjukkan Tanggal Jadian dengan Syahrini, Sempat Keluhkan Istrinya 'Jadi Batman' Saat PDKT

Ketika dewasa, Karp dikirim lagi ke lembaga kesehatan mental untuk menjaga dirinya tetap aman, dan kali ini ia kehilangan banyak barang miliknya.

"Kondisi ini mengajari saya untuk tidak berbicara, tidak pernah curhat, tidak pernah membiarkan siapa pun tahu jika saya merasa ingin bunuh diri, karena apa pun solusi mereka untuk menghentikan saya bunuh diri, itu akan lebih buruk daripada kematian," tulisnya.

"(Orang yang hendak bunuh diri) tidak berbicara karena mereka tidak dapat mempercayai Anda atau siapa pun untuk tidak menghentikan mereka, karena kebutuhan dan rasa ketakutan Anda sendiri."