Biasanya Malu Bernyanyi, Aurel Hermansyah Bersuara Emas! Begini Cara Tingkatkan Kepercayaan Diri Anak

By Kirana Riyantika, Kamis, 14 Maret 2019 | 13:28 WIB
Aurel Hermansyah bersuara emas (Instagram/ @krisdayantilemos)

Nakita.id - Aurel Hermansyah merupakan salah satu putri dari Anang Hermansyah yang kerap menjadi sorotan.

Mulai dari penampilan, kisah cinta, hingga perjalanan karier Aurel selalu menyita perhatian.

Aurel mengalami perubahan drastis dalam hal penampilan.

Baca Juga : Aurel Hermansyah Gandeng Pria Bule Tampan, Ini Daya Tarik Bule Menurut Psikolog

Ketika beranjak dewasa, Aurel tampil semakin feminin dan cantik.

Meski memiliki paras yang cantik, ternyata Aurel terkadang masih malu tampil di depan publik, terlebih untuk menyanyi.

Hal itu disampaikan Ashanty selaku ibu sambung Aurel saat menjadi bintang tamu di acara Alvin & Friends yang tayang pada Selasa (11/9).

"Dari dia SD, dia nggak pede," cerita Ashanty.

Baca Juga : ART Ashanty Habiskan Rp 10 Juta Dalam 30 Menit, Disebut Crazy Rich Cinere!

"Jadi kalau nyanyi nggak ada Bunda, dia nggak bisa 'keluar', dia kayak kaku. Tapi, kalau nyanyi sendiri di kamar, suaranya bagus banget," lanjutnya.

Dikutip dari akun instagram @genk_ijo, tersebar video Aurel Hermansyah bernyanyi di atas panggung besar bersama Ashanty.

Aurel dan Ashanty duet menyanyikan lagu berjudul Sayang.

Kakak dari Azriel Hermansyah tersebut tampil memukau saat menyanyi di atas panggung.

Suara Aurel Hermansyah terdengar begitu merdu dan menyejukkan.

Baca Juga : Pernah Dekat, Intip Mewahnya Jet Pribadi Haji Isam yang Pernah Dipakai Syahrini

Bahkan, disebut-sebut suara Aurel merupakan perpaduan darah seni Anang Hermansyah dan diva Krisdayanti.

Pada video di atas, tampak Ashanty berusaha membimbing Aurel untuk tampil percaya diri.

Sebab, sebelumnya Aurel sangat sulit tampil menyanyi di depan umum.

Aurel hanya berani menyanyi di kamar dan sedang sendirian.

Apakah Moms juga memiliki anak yang kurang percaya diri?

Berikut cara mengatasinya dikutip dari verywellfamily.com:

1. Ajarkan keterampilan khusus

Disiplin mengajarkan anak-anak supaya berbuat lebih baik di waktu berikutnya, bukan membuat mereka menderita karena kesalahan mereka.

Ajarkan mereka sebuah keterampilan keterampilan khusus, seperti keterampilan pemecahan masalah, mengontrol diri sendiri dan disiplin diri.

Baca Juga : Demi Beri Bella Luna 2 Miliar, Nana Tega Biarkan Ibunya Bekerja di Usia 70 Tahun dan Ambil Hartanya!

Keterampilan ini akan membantu seorang anak belajar tidak menyerah ketika dihadapkan dengan keadaan dan tantangan yang sulit.

2. Beri kesempatan anak berbuat kesalahan

Ajari anak kita bahwa kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran sehingga ia tidak merasa malu atau malu tentang kesalahan.

Biarkan dia menanggung risiko ketika melakukan kesalahan dan ajak dia berdiskusi untuk mencari solusi supaya dia tidak mengulangi kesalahan yang sama.

3. Ajari anak cara berpikir yang logis

Sulit bagi seorang anak untuk merasa kuat secara mental ketika mereka sedang mengalami kesulitan atau sedang merasa kecewa dengan dirinya sendiri.

Maka itu, untuk menghadapi situasi seperti di atas, ajari anak untuk berpikir realistis.

Mengembangkan pandangan realistis dapat membantu anak-anak melewati masa-masa menyulitkannya agar segera bangkit dengan percaya diri.

4. Mendorong anak berani menghadapi ketakutan

Jika anak sedang menghadapi ketakutan dan menghindarinya, ia tidak akan pernah bisa menangani perasaannya.

Baca Juga : Wijaya Saputra Niat Seriusi Gisel, Gading Marten Akui Belum Rela Gempi Panggil 'Papa' ke Orang Lain

Bantu dan ajak anak untuk mengatasi ketakutannya dan ajak dia untuk bertemu dengan orang yang baru supaya tidak takut menghadapi orang lain.

Berikan semangat dan pujian kepadanya supaya dia lebih berani dan disitulah dia akan belajar bahwa dia bisa menangani ketakutannya serta keluar dari zona nyamannya.

5. Sesekali biarkan anak dalam keadaan tidak nyaman

Walaupun kita tidak tega melihatnya, usahakan jangan membantu dia terlebih dahulu.

Biarkan dia mecoba dan berusaha lebih keras untuk mencari solusinya. Menyelesaikan tanggung jawabnya dan jangan lupa bimbing dia untuk melewatinya.