Sukses Sebarkan Positive Vibes Melalui #MarshedThought, Begini Cerita Marshanda dan Bipolar-nya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 18 Maret 2019 | 13:23 WIB
Usai mengidap bipolar, Marshanda bagikan positive vibes melalui #marshedthought (instagram.com/marshanda99)

Nakita.id - Apakah belakangan ini sosial media yang Moms miliki diwarnai berbagai motivasi dan gagasan-gagasan positif dari aktris cantik Marshanda?

Yap, kini sukses jalani peran sebagai ibu dan juga aktris, Marshanda bantu orang-orang bangkit dari keterpurukan.

Hal kecil yang dilakukan Marshanda melalui penyebaran 'positive vibes' melalui akun Instagram-nya nyatanya membuat banyak orang kagum dan bahkan mendapat dorongan positif.

Baca Juga : Inilah Deretan Artis Cantik yang Berani Menikah Sebelum Usia 20 Tahun!

Melalui #marshedthougt, Marshanda membeberkan berbagai gagasan atau pemikirannya tentang hidup dalam arti yang luas.

Unggahan #marshedthought kini menjadikan Marshanda sebagai motivational influencer bagi banyak orang.

Biasanya, #marshedthought dibagikan dalam bentuk video dengan motivasi-motivasi dan gagasan positif dari wanita berusia 29 tahun ini.

Di setiap unggahannya bertagar #marshedthougt, Marshanda berhasil meraup likes dan komen yang fantastis.

Seperti yang kita tahu, sebelum akhirnya bangkit kembali dan berproses serta meneruskan karier keartisannya, Marshanda sempat dikabarkan menderita bipolar.

Ramainya kabar Marshanda menderita bipolar beredar setelah ia meluapkan emosi, kesedihan, dan amarahnya dalam rekaman video di YouTube dan kemudian viral pada 2019.

Sebagai seorang publik figur, tentu hal itu menjadi sorotan dan juga pertanyaan publik.

Bahkan berbagai komentar negatif sempat menyerbu Marshanda saat itu, saat publik belum tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Baca Juga : Tak Kalah Memesona, Ini Potret Cantik dan Tampan Adik Marshanda

Barulah ibu satu anak tersebut mengaku, dirinya mengalami depresi, halusinasi, hingga tak bisa tidur karena memendam kesedihannya saat kedua orangtuanya bercerai ketika ia kecil.

Melansir dari Kompas.com, pada 2009 itu wanita yang akrab disapa Caca ini ternyata juga didiagnosis gangguan jiwa bipolar oleh dokter.

Melalui email, ibunda Caca, sering mengirim informasi mengenai gangguan bipolar. Jangankan dibaca, email itu selalu dihapus oleh Caca.

"Setiap ada email, aku hapus. Aku enggak pengin tahu. Aku cuekin," kata Caca saat berbagi cerita di acara Living Inside Bipolar Mind yang digelar mahasiswa psikologi Universitas Atma Jaya, Rabu (30/3/2016).

Di usia 20 tahun itu, Caca mengabaikan diagnosis dokter. Ia juga tak paham betul apa itu bipolar.

Menurut Caca, mereka yang lebih cenderung menggunakan otak kanan dalam berpikir adalah orang lebih bisa mengerti dirinya saat itu.

"Aku bertemu dengan lingkungan yang bagi mereka tuh bipolar bukan sakit dan mereka membuat aku merasa, aku enggak mengerikan. Mereka membuat aku merasa normal kalau aku nangis. Mereka kecenderungannya otak kanan, ya kayak seniman, suka berimajinasi," ungkap Caca.

Sementara ketika bertemu orang-orang yang lebih cenderung otak kiri, Caca merasa dipandang berbeda. 

"Mereka lihat orang ekspresif, bingung karena mereka enggak gitu. Ketika aku blak-blakan, terlalu terbuka, mereka enggak nyaman. Mungkin maksud mereka enggak begitu ya," kata ibu satu anak ini.

Pemain sinetron Bidadari itu akhirnya lebih memilih bergaul dengan orang-orang yang mendukungnya dan mengerti kondisinya.

Baca Juga : Unggah Foto Pertemukan Sienna dan Marshanda, Ben Kasyafani Banjir Pujian

Menerima kenyataan Caca sempat mengalami penolakan yang cukup lama terhadap penyakitnya.

Empat tahun kemudian, ia baru benar-benar bisa menerima terkena gangguan bipolar.

"Dari 2013, akhirnya aku mempelajari bipolar itu apa. Aku belajar banyak," kenangnya.

Namun, mantan istri Ben Kasyafani itu juga harus bertarung dengan oang-orang yang tak mengerti tentang bipolar.

Caca pernah disarankan berhenti minum obat, karena obat untuk gangguan bipolar itu hanya akan merusak otaknya.

Tapi, Caca sadar, saat itu ia harus minum obat untuk menyeimbangkan neurotransmitter di otaknya.

"Obat itu adalah istilahnya suplemen untuk hormon. Di otak orang bipolar kan enggak seimbang, ada serotonin, dopamin, nah pada orang bipolar ada hormon yang keluarnya sedikit. Kalau aku sedikit serotonin," jelas wanita berdarah Minang ini.

Caca akan cenderung mengalami episode depresi, jika serotonin di otaknya sangat rendah.

Sebaliknya, jika serotonin melonjak tinggi, ia bisa menjadi terlalu bersemangat dan sangat energik.

Baca Juga : Kerap Berperan Jadi Pasangan, Marshanda dan Rionaldo Stockhorst Sukses Mengaduk Perasaan Penonton

Dalam gangguan bipolar, dikenal dua kutub yang berlawanan, yaitu episode manik (mania) dan depresi.

Orang dengan bipolar bisa mengalami episode manik dan depresi secara bergantian.

Setelah banyak belajar mengenai gangguan bipolar, akhirnya Caca mulai bisa menerima.

Dengan minum obat secara rutin setiap hari, gangguan bisa tidak muncul.

Bahkan orang dengan bipolar bisa lepas obat jika sudah terkendali.

Caca dan orang dengan bipolar lainnya juga tetap bisa menjalani aktivitas seperti biasa.

Menurut Caca, bipolar bukan hambatan untuk mengembangkan potensi, kemampuan berpikir, dan berkreasi.

Wanita kelahiran 10 Agustus 1989 ini mengaku selalu bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Tuhan.

Baca Juga : Marshanda Curhat Soal Anak, Nia Ramadhani Beri Komentar Penguat Ini

Setiap hari, Caca selalu mengisi catatan rasa bersyukurnya. Ia menyebutnya "Diari Kesyukuran".

"Segala kekurangan bisa kita putar untuk jadi surga di dunia," ucap Caca mengakhiri ceritanya sore itu.