Main di Film Tentang Down Syndrome, Siapa Sangka Putri Ayudya Juga Pernah Alami Gangguan Mental, Begini Kisahnya!

By Ratnaningtyas Winahyu, Kamis, 21 Maret 2019 | 20:22 WIB
Putri Ayudya bercerita tentang ADD yang dialaminya (kompas.com)

Nakita.id – Cantik, berbakat, dan pintar memerankan berbagai karakter. Mungkin tiga kata itu hanya sebagian kecil dari gambaran seorang aktris, Putri Ayudya.

Wanita berkulit eksotis ini telah dikenal di dunia akting sejak tahun 2008. Berbagai film pun telah dibintanginya, mulai dari film nasional hingga internasional.  

Sering berperan sebagai ibu, ternyata belum membuat Putri Ayudya bosan.

Di film terbarunya berjudul "Down Swan" yang didedikasikan khusus untuk penyandang down syndrome, Putri terpilih untuk memerankan sosok Mitha, ibu dari seorang anak down syndrome bernama Nadia.

Baca Juga : Ada Nasi Goreng Seharga Rp 1 Juta, Begini Tampilannya yang Buat Nilainya Fantastis!

Putri juga menuturkan bahwa tidak ada kesulitan yang berarti selama proses syuting ini.

"Sangat menyenangkan syuting bersama mas Ariyo Wahab dan Dhisya. Tidak ada pendekatan khusus, semua mengalir begitu saja dan akhirnya kedekatan layaknya keluarga bahkan dirasakan sampai saat ini selesai syuting," jelasnya.

Seperti film-film lainnya, Putri juga melakukan riset untuk mendalami peran Mitha yang merupakan seorang ballerina.

“Selain mencari informasi tentang ballerina, selama Dhisya syuting latihan ballerina, saya juga sambil memperhatikan bagaimana posturnya, gerakannya, dan sebagainya”.

Baca Juga : Peringati World Down Syndrome, Film Down Swan Sukses Bikin Terharu

Akan tetapi, di balik senyum manis dan sikapnya yang ramah, siapa sangka bahwa ternyata semasa kecil Putri Ayudya pernah mengalami gangguan kesehatan mental ADD (Attention Deficit Disorder).

Hal tersebut pertama kali diketahuinya lewat atasannya ketika ia menjalani praktik kerja lapangan di sebuah rumah sakit sewaktu kuliah.

Salah satu indikasi Putri mengalami ADD adalah kesulitan dalam fokus ke satu hal, disorganized, sering lupa, dan lain-lain.

Mungkin hal tersebut itu juga yang menjadi salah satu motivasi terbesar Putri untuk concern pada isu kesehatan mental.

“Seringkali seseorang yang mengalami stres, depresi, dan gangguan kesehatan mental lainnya merasa malu untuk mencari bantuan, karena pendapat miring orang lain yang tidak jarang menyepelekan hal tersebut. Depresi itu nyata dan bisa dialami oleh semua orang.”

Beruntungnya, Putri perlahan bisa lepas dari hal tersebut, salah satunya berkat dukungan orang tuanya.

“Orang tuaku sangat berperan dalam mendukung dan mengembangkan kelebihan yang aku punya. Kedua orang tuaku juga yang mengajarkan bahwa Tuhan itu Maha Adil. Di balik kekurangan seseorang, pasti ada kelebihan yang dimiliki yang bisa dimaksimalkan”.  

Ditambah lagi, menurutnya di Indonesia masih minim dengan fasilitas yang berkaitan dengan kesehatan mental.

Seperti contohnya, orang yang bekerja di dunia akting sesungguhnya sangat rentan terkena kesehatan mental.

Karena seorang aktor selalu dituntut untuk mendalami karakter yang berbeda-beda, tapi tidak pernah difasilitasi untuk lepas dari karakter tersebut. 

Baca Juga : Bagaimana Mengenali dan Menangani Bayi dengan Down Syndrome?