Zaskia Sungkar akan Ikuti Program Bayi Tabung, Ketahui Beberapa Risiko Kesehatannya

By Anisa Annan, Senin, 1 April 2019 | 09:41 WIB
Zaskia Sungkar ()

Nakita.id - Delapan tahun menikah dan menunggu kedatangan buah hati, pasangan Zaskia Sungkar dan Irwansyah baru-baru ini dikabarkan hendak mengikuti program bayi tabung.

Seperti yang dilansir dari Nova.id, Zaskia Sungkar dan Irwansyah awalnya tak terburu-buru hendak memiliki anak.

Namun setelah delapan tahun, mereka kembali memikirkannya dan berencana mengikuti program bayi tabung, demikian ungkap Zaskia.

Baca Juga : I Am an ActiFE Mom, In Control, and Protected

Pada wawancara Sabtu (30/03/2019) lalu, Zaskia memang telah mengutarakan niatnya mengikuti program ini, tetapi ia belum melakukan persiapan lebih jauh.

Ya, program bayi tabung memang suatu jalan bantuan medis yang dapat membantu pasangan untuk memiliki momongan.

Terutama bagi pasangan yang telah lama menunggi kedatangan buah hati dan usahanya belum membuahkan hasil.

Melansir Medical News Today, bayi tabung atau In-vitro fertilization (IVF) dapat membantu mencapai kehamilan ketika cara lain tidak berhasil.

Baca Juga : Bertahun-tahun Tunggu Momongan, Zaskia Sungkar Akhirnya Pilih Ikuti Program Bayi Tabung

Prosesnya melibatkan pembuahan sel telur di luar tubuh, dan menanamkannya kembali ke dalam rahim untuk melanjutkan kehamilan.

Jika Moms juga hendak mengikuti program bayi tabung, Moms perlu memahami beberapa kondisi yang menyertainya.

Antara lain pada prosesnya, di mana Moms akan diberikan obat dalam bentuk suntikan selama 2 minggu untuk menekan siklus haid normal.

Baca Juga : Jessica Iskandar Minta Tips Kepada Syahrini Agar Segera Dinikahi, Begini Jawaban Inces

Moms juga akan diberikan obat-obatan mengandung stimulan hormon kesuburan agar ovarium memproduksi sel telur lebih banyak dari biasanya.

Kemudian akan dilakukan prosedur operasi minor untuk mengambil sel telur selama beberapa kali.

Barulah setelahnya dilakukan pembuahan, di mana sel telur diinjeksi sperma, dan embrio dengan kualitas terbaik akan dimasukkan kembali ke rahim.

Moms juga akan diberikan progesteron untuk menguatkan dinding rahim sebelum proses transfer embrio tersebut dilakukan.

Melibatkan proses panjang dan obat-obatan yang perlu diterima tubuh, program bayi tabung ini tak lepas dari beberapa risiko kesehatan.

Antara lain efek samping dari pengobatannya, dilaporkan beberapa wanita yang mengikuti program bayi tabung ini mengalami reaksi-reaksi sebagai berikut:

- Mual dan muntah

- Kesulitan bernapas

Baca Juga : Jessica Simpson Unggah Foto Kaki Bengkak Bikin Heboh, Ini Kata Medis

- Ovarium yang membesar

- Kesulitan tidur

- Nyeri perut

Walau jarang, obat-obatan dalam proses ini dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS).

Ini terjadi ketika indung telur bereaksi berlebihan terhadap gonadotropin, sehingga terlalu banyak sel telur berkembang di indung telur.

Pembengkakan perut yang parah dan sesak napas dapat terjadi.

Jika OHSS terjadi, dokter mungkin menyarankan mengulang kembali prosesnya dengan menggunakan dosis rendah gonadotropin.

Sebuah penelitian telah menemukan kaitan prosedur bayi tabung dengan risiko emboli paru atau penyumbatan arteri utama paru-paru yang lebih tinggi.

Ada pula risiko tromboemboli vena, atau pembekuan darah, selama trimester pertama kehamilan.

Bagaimana Moms, apakah Moms sudah yakin mengikuti program bayi tabung?

Baca Juga : Gadis Ini Punya Paras Cantik Menawan, Tapi Fakta di Baliknya Buat Banyak Pria Menyesal

Mengetahui risiko kesehatan tersebut juga membantu Moms untuk lebih bersiap dan menjaga diri.

Selain itu, program bayi tabung juga memiliki kemungkinan tinggi terjadinya kelahiran kembar.

Sebab dalam prosesnya, bisa juga dilakukan transfer lebih dari satu embrio ke dalam rahim.

Sedangkan kehamilan kembar sendiri memiliki risiko terjadinya kelahiran prematur, serta lebih tinggi risiko Moms mengalami diabetes dan tekanan darah tinggi.