Hati- Hati Bila Anak Cacingan, Moms! Bisa Bikin Kecerdasan Anak Turun

By David Togatorop, Rabu, 3 April 2019 | 08:25 WIB
ilustrasi anak sakit ()

Nakita.id - Penyakit cacingan rentan terjadi pada anak kecil.

Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara tropis.

Indonesia juga termasuk negara yang rentan menderita penyakit ini.

Diperkirakan, 60% orang Indonesia mengidap cacingan, terbanyak pada usia 5-14 tahun.

Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Penyakit cacingan tersebar luas, baik di pedesaan maupun perkotaan.

Penyakit ini dipengaruhi banyak faktor, dari faktor iklim tropis, kebersihan tubuh, sanitasi lingkungan, sosial ekonomi, dan kepadatan penduduk. Karena itu, cacingan masih menjadi masalah kesehatan mendasar di negara kita.

 Baca Juga : Syahrini Jadi Brand Ambassador, Respon Reino Barack Cuma Begini

Penyakit cacingan memang masih sulit didiagnosis dokter jika jumlah cacingnya sedikit.

Biasanya gejala akan timbul jika sudah banyak larva cacing yang bersarang di dalam tubuh, demikian kata Profesor Tjandra Yoga Aditama seperti dikutip dari Tabloid Nakita.

Bila kemudian cacing menginfeksi atau berpindah tempat ke organ tubuh lainnya sehingga mengakibatkan kerusakan organ dan jaringan tubuh, gejala lain yang muncul seperti demam, adanya benjolan di organ/jaringan tersebut, bahkan dapat timbul reaksi kejang atau gejala gangguan saraf apabila organ otak sudah terkena.

Sayangnya, masyarakat masih menganggap enteng masalah cacingan ini.

Padahal, dalam jangka panjang cacingan dapat menimbulkan dampak yang serius dan tak bisa dianggap sepele.

Apa saja dampak cacingan pada anak?

Baca Juga : Masih Sering Pakai Obat Nyamuk Untuk Cegah Nyamuk? Hati-hati Bisa Sebabkan Kanker Paru-paru

Secara konkret, cacing dapat menyerang mukosa usus dan mengisap makanan (karbohidrat dan protein) serta darah dalam tubuh anak.

Alhasil, anak dapat mengalami kekurangan gizi sehingga dapat mengganggu pertumbuhan fisik dan otaknya.

Anak kemudian menjadi lemas, mudah sakit, seperti sakit perut dan mencret.

Efeknya, anak yang sakit itu jadi sering tidak masuk sekolah sehingga proses belajarnya terganggu.

Baca Juga : Bibi Geram Melihat Vanessa Angel Diperlakukan Tak Pantas: 'Sampai Segitunya Diobrak Abrik Dirinya, Jiwanya'

Jadi, cacingan memang tidak menimbulkan risiko kematian, akan tetapi mengancam faktor kesehatan anak. 

Cacingan juga menurunkan kecerdasan dan tumbuh kembang anak.

Perilaku hidup sehat adalah cara terbaik menghindari cacingan.

Karena cacing kebanyakan hidup di tanah, maka hindari pula si kecil bermain tanah atau segera cuci tangan sehabis si kecil bermain kotor-kotoran, sebab bisa saja cacing masuk melalui kuku anak.

Baca Juga : Sandra Dewi dan Harvey Moeis Belikan Jet Pribadi Putranya, Ini Efek Negatif Manjakan Anak

Oleh karena itu, penting memerhatikan kebersihan kuku anak.

Membersihkan dan memotong kuku secara teratur harus dilakukan untuk mencegah cacingan.

Anak juga disarankan minum obat cacing yang direkomendasikan  dokter secara rutin tiap 6 bulan.

Obat cacing dapat diberikan mulai anak usia dua tahun, karena biasanya mereka sudah main keluar, bermain tanah, atau bermain kotor-kotoran lainnya.

Baca Juga : Nia Ramadhani Bicara Perceraian di Tahun ke-9 Pernikahan, Begini Doa Khususnya Untuk Rumah Tangga

Dengan memerhatikan kebersihan anak secara keseluruhan, cacingan pada anak bisa dihindari.