Benarkah Kucing Hewan Gembel Seperti Kata Pandji Pragiwaksono? Ini Fakta Kucing Sebenarnya!

By Ratnaningtyas Winahyu, Senin, 8 April 2019 | 12:05 WIB
Kembali mengulang hal yang sama, bit stand up Pandji Pragiwaksono diprotes (instagram.com/pandji.pragiwaksono)

Nakita.id – Seperti tur dunia lainnya, Pragiwaksono World Tour Jakarta yang diadakan oleh Pandji Pragiwaksono awal tahun ini kembali menuai kecaman.

Setelah stand up tentang legalisasi ganja, kali ini Pandji mengatakan sesuatu yang membandingkan kucing dan anjing.

Pandji mengatakan bahwa anjing adalah hewan yang peduli kepada pemiliknya, sementara kucing justru hewan yang tak acuh pada pemiliknya.

Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Lebih dari itu, Pandji juga menyatakan bahwa dia menganggap kucing sebagai hewan gembel dan suka mengemis-ngemis makanan.

Ketika video stand up nya tersebar luas di jagat maya, sontak banyak orang yang berkomentar.

Kecaman terbesar tentu datang dari organisasi pecinta kucing.

Baca Juga : Kepingin Menghilangkan Rasa Pedas dengan Cepat? Coba Minum Susu!

Melansir dari laman intisari.grid.id, pendiri salah satu organisasi pelindung hewan, Donny Herdaru sangat menyayangkan kalimat yang diutarakan Pandji Pragiwaksono di panggung saat itu.

"Materi stand up yang dikemukakan oleh Panji sangat bertolak belakang dengan semangat memperbaiki kesejahteraan satwa," kata Donny Herdaru.

Bertolak belakang dari pernyataan Pandji tersebut, tahukah Moms bahwa ternyata kucing merupakan salah satu hewan yang justru bersahabat dengan manusia.

Baca Juga : Bayi Lelah Menunjukkan Tanda-tanda Ini, Jangan Diabaikan!

Sebuah studi dari Live Science, mengungkapkan bahwa terjadi suatu perubahan genetik yang pada akhirnya membuat kucing mulai bersahabat dengan manusia.

Perubahan tersebut telah mengubah motivasi kucing untuk mulai mencari makan dan mengubah ketakutan mereka terhadap situasi baru.

Beberapa penelitian menunjukkan kucing pertama kali dijinakkan sekitar 9.000 tahun yang lalu di Timur Dekat.

Baca Juga : Cara Menghindari Obesitas Saat Hamil Bisa dengan 6 Langkah Mudah Ini

Sementara yang lain, melacak domestikasi kucing telah terjadi di China sekitar 5.000 tahun yang lalu.

Pada tahun 2007, para ilmuwan merangkai genom kucing Abyssinian bernama Cinnamon.

Namun sayangnya, analisis itu tidak lengkap, sehingga para ilmuwan tidak bisa langsung menyimpulkan tentang gen yang menopang domestikasi.

Wesley Warren, ahli genetika di Genome Institute di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis, mengatakan bahwa rekan-rekannya melakukan urutan kedua dari genom Cinnamon.

Urutan itu dilakukan bersama dengan genom dari beberapa kucing domestik dan dua spesies kucing liar, dan membandingkannya dengan genom untuk harimau, anjing dan banyak binatang lainnya.

Pada kucing domestik, gen yang terkait dengan motivasi dan ketakutan telah menghadapi tekanan evolusi yang kuat atas sejarah, sehingga membuat kucing menjadi tidak terlalu pemalu.

Baca Juga : Efeknya Tidak Main-main, Fashion Item Ini Dapat Merusak Kesehatan!

Dibandingkan dengan anjing, kucing peliharaan dan sepupu liar mereka, seperti harimau, memiliki beberapa salinan gen untuk reseptor untuk mendeteksi feromon, atau hormon seks.

Menurut Warren, hal ini yang bisa membantu makhluk soliter menemukan pasangan.

Temuan ini lantas membantu menopang beberapa perubahan biologis yang terkait dengan domestikasi pada kucing.

Sedangkan, genom modern menunjukkan perubahan utama pada kucing terjadi pada tingkah lakunya.

Itulah mengapa, kucing-kucing menjadi lebih bersahabat dan menikmati hidupnya bersama manusia hingga sekarang.

Baca Juga : Selaput Dara Bayi 3 Bulan Dinyatakan Rusak, Ternyata Karena Ulah Perawat Rumah Sakit!

Artikel ini sudah tayang di intisari.grid.id dengan judul Pandji Sebut Kucing Binatang Gembel: Sejak Kapan Kucing Bersahabat dengan Manusia?