Moms, Kenali Berbagai Penyebab Keguguran Agar Tidak Trauma Hamil Lagi

By Bayu Probo, Rabu, 10 April 2019 | 18:30 WIB
Ilustrasi. (pixa bay)

Nakita.id - Ada berbagai penyebab keguguran.

Moms perlu mengenalinya dan jangan membuat trauma untuk hamil lagi.

Moms dapat mengelola pengalaman dan pengetahuan tersebut ke arah positif.

Penelitian yang dilakukan March of Dimes  menyebutkan, 50% dari kehamilan berakhir dengan keguguran dan lebih dari 80% kasus keguguran terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan.

Studi lain menyebutkan, 1 dari 4 perempuan mengalami keguguran di periode awal kehamilan.

Bahkan, banyak perempuan tidak menyadari  telah mengalami keguguran.

Baca Juga : Tim Peneliti Ungkap Faktor Utama yang Bisa Sebabkan Moms Keguguran

Menurut dr. Intan Nabila, SpOG dari Klinik AMS, Kemang, Jakarta Selatan, keguguran di awal kehamilan biasanya disebabkan oleh kelainan kromosom yang terjadi saat proses pembuahan.

Paling sering terjadi karena telur atau sperma yang masuk memiliki jumlah kromosom yang salah, sehingga telur atau embrio yang dibuahi tidak dapat berkembang secara normal alias cacat.

Penyebab kelainan kromosom ini bisa bermacam-macam, mulai faktor genetik, faktor anatomi,  hormonal, infeksi, imunitas, nutrisi, obat-obatan, lingkungan yang tidak mendukung, hingga faktor psikologis.

Faktor Moms juga bisa menjadi penyebab keguguran.

Moms, yang berisiko mengalami keguguran atau abortus adalah yang memiliki: kelainan hormonal, seperti hipertiroid ataupun diabetes; penyakit kekebalan tubuh, seperti lupus; kelemahan pada otot rahim sehingga tidak mampu menahan janin yang sedang berkembang; kelainan pada rahim atau bentuk rahim, seperti dikarenakan miom atau tumor yang dapat mengganggu perubahan embrio/janin; serta ibu yang mengalami infeksi saat hamil, seperti: cacar air, campak jerman, toksoplasma, herpes, dan lainnya.

Baca Juga : Dianggap Sepele, Kegiatan Ibu Hamil Ini Meningkatkan Risiko Keguguran

Gaya hidup juga berpengaruh terhadap terjadinya keguguran.

Jika Moms yang tetap merokok atau mengonsumsi minunan keras saat hamil.

Berat badan yang berlebihan atau obesitas juga bisa menjadi penyebab keguguran.

Sebaliknya, berat badan yang berkurang banyak selama hamil, dapat mengakibatkan masalah hormonal yang memengaruhi masalah kehamilan, termasuk keguguran. 

Faktor makanan juga disebut-sebut bisa mengakibatkan keguguran.

Bila dikonsumsi dalam jumlah sedikit, mungkin tidak berdampak buruk.

Namun, bila Moms mengonsumsi dalam jumlah banyak dapat berisiko menimbulkan keguguran.

Salah satu yang perlu diwaspadai adalah  mengonsumsi daging atau ikan yang penyajiannya kurang masak atau mentah.

Pada daging atau ikan mentah kemungkinan besar terdapat parasit toksoplasmosis yang dapat berakibat cacat pada janin.

Selain itu, Moms  yang memiliki riwayat keguguran tentu memiliki risiko untuk mengalami keguguran lagi.

Namun, jangan sampai hal tersebut membuat Moms trauma untuk hamil lagi.

Alih-alih menjadikan pengalaman keguguran sebagai sesuatu yang perlu ditakuti, baiknya Moms me-manage ketakutan itu ke arah yang positif.

Kondisi Moms untuk kehamilan yang berikutnya harus lebih baik dan fit dari kehamilan sebelumnya.

Lebih baik lagi bila Moms mengetahui penyebab keguguran sebelumnya.

Intinya, keguguran/abortus sesungguhnya dapat dicegah, sekalipun Moms memiliki riwayat keguguran.

Caranya? Jaga kehamilan sebaik mungkin dengan menghindari hal-hal yang berpotensi menimbulkan keguguran.

Baca Juga : Makan Durian Bikin Keguguran? Buah Ini Justru Mengandung Banyak Manfaat Bagi Ibu Hamil!

Pada kehamilan trimester 1 ini, baiknya hindari pekerjaan berat dan menyita waktu terlalu lama.

Usahakan istirahat 6—8 jam dalam sehari.

Lakukan olahraga, seperti jalan pagi, selama 30 menit setiap hari dan upayakan terkena sinar matahari pagi.

Makanan saat hamil juga perlu diperhatikan.

Mengonsumsi makanan seimbang dengan protein yang cukup sangat dianjurkan.

Sementara makanan terlalu pedas, terlalu asam, terlalu pahit, ataupun terlalu asam agar diminimalisasi.

Proses yang baik selama kehamilan, seperti: mengelola stres, mengatur pola makan dan pola istirahat yang baik, akan berdampak sangat baik untuk Moms dan janin.

Tak kalah pentingnya, peka terhadap gejala atau keluhan yang berpotensi merupakan gejala keguguran.

Pastikan Moms mengetahui setiap perubahan di tubuh, sehingga gejala-gejala dini keguguran dapat disadari.(Ika Nurul Syifa)