Andien Aisyah Sering Dianggap Terlalu Membebaskan Anak, Simak Faktanya Menurut Ahli

By Ratnaningtyas Winahyu, Jumat, 12 April 2019 | 07:36 WIB
Andien sangat mendukung anaknya untuk bereksplorasi (instagram.com/andienaisyah)

Nakita.id – Meski baru memiliki satu anak, cara Andien Aisyah dalam mendidik anaknya, Kawa, dapat dikatakan unik.

Jauh dari rasa khawatir, Andien bersama suaminya, Ippe, begitu kompak untuk membebaskan Kawa mengeksplor hal-hal yang ada di sekitarnya.

Melalui media sosialnya, Andien terlihat sangat mendukung sang anak untuk mencoba hal-hal baru dan bahkan hampir tidak pernah mengatakan ‘tidak boleh’ ‘no’ atau melarang anaknya melakukan sesuatu.

Tidak jarang, hal tersebut pun menuai banyak komentar warganet, mulai dari yang pro hingga kontra.

Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Kalau Moms salah satu yang berpendapat kontra, faktanya justru sebaliknya loh, Moms.

Apa yang dilakukan oleh Andien dalam membebaskan anaknya bereksplorasi adalah sesuatu yang wajar bahkan dianjurkan oleh para ahli.

Para ahli menyatakan usia anak sekitar 1 tahun memang merupakan masa anak sedang aktif-aktifnya.

Anak akan bereksplorasi, memiliki keingintahuan yang tinggi, dan merupakan waktu yang tepat untuk membentuk karakter anak.  

Baca Juga : Jangan Marah Saat Hamil, Ini Cara Menjaga Emosi Ibu Hamil

Pakar tumbuh kembang anak, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K), mengatakan “Membebaskan anak untuk bereksplorasi dapat membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, berani, kreatif, peduli, cerdas, bahkan mampu merangsang jiwa kepemimpinannya”.

Tidak hanya itu, bereksplorasi juga ternyata mempengaruhi kemampuan anak dalam berbicara, berinteraksi, mencerna informasi, berkreasi, dan memecahkan masalah.  

Namun sayangnya, masih banyak orang tua yang justru melarang anaknya untuk melakukan sesuatu.

Baca Juga : Ternyata Andien Pernah Idap Tumor Payudara, Ini Makanan yang Dapat Cegah Tumor Payudara

“Kasih sayang orang tua terkadang tanpa sadar justru membelenggu anaknya. Terus menerus melarang anak dapat menyebabkan anak nantinya tumbuh menjadi pribadi yang penakut, minder, merasa dirinya tidak bisa apa-apa, bahkan ada yang sampai merasa dirinya tidak berharga. Kalau anak sudah terlanjur besar, solusinya adalah terapi. Tentunya prosesnya akan lebih panjang dan sulit, tergantung pada karakteristik gangguannya.” ujar Prof. dr. Soedjatmiko.

Meski begitu, larangan juga ternyata sesekali boleh dilakukan Moms, jika memang kondisi tumbuh kembang anak belum memadai, lingkungan sekitar atau apa yang anak lakukan adalah sesuatu yang tidak aman, dan tidak adanya kehadiran orang tua di sisinya.

Walaupun diperbolehkan mengatakan ‘tidak’ pada Si Kecil, Moms harus mengatakannya dengan tenang, tidak membuat anak panik, dan usahakan untuk menggunakan kata-kata yang positif.

Baca Juga : Jangan Sampai Anak Kecanduan Gadget, Mom! Cegah dengan Cara Mudah Ini

Mengalihkan perhatian Si Kecil pada hal-hal lain yang lebih menarik dan aman dapat menjadi salah satu cara jika yang dilakukan Si Kecil adalah sesuatu yang berbahaya, Moms.

Melarang anak dengan memarahi apalagi mengancam hanya akan membuat anak tidak percaya diri, minder, bahkan menimbulkan perasaan trauma.

Apabila yang dilakukan Si Kecil salah, Moms beritahu seperti apa yang benar.

Sebaliknya, Moms jangan ragu untuk mengapresiasi Si Kecil jika yang dilakukannya benar.

Selain itu, kekompakan antara Moms dan pasangan dalam mendidik Si Kecil juga sangat dibutuhkan.

Baca Juga : Jangan Sampai Anak Kecanduan Gadget, Mom! Cegah dengan Cara Mudah Ini