Fakta Pembunuhan Guru Honorer Terungkap! Pelaku Memotong Kepala Korban Secara Bergantian

By Ine Yulita Sari, Minggu, 14 April 2019 | 10:26 WIB
Fakta pembunuhan guru honorer yang dimutilasi dan dimasukkan ke dalam koper (dok.surya.co.id/facebook)

Nakita.id - Misteri kematian guru honorer yang ditemukan dalam koper tanpa kepala ini semakin menemukan titik terang.

Hal ini makin terbuka setelah ditemukannya potongan kepala korban beberapa hari setelah penemuan mayatnya.

Penemuan potongan kepala Budi Hartanto ini menyusul setelah polisi meringkus dua orang tersangka berinisial AP dan AJ.

Menurut pemberitaan dari Surya Malang, kedua pelaku merupakan warga Kediri.

Kedua pelaku ditangkap pada Kamis (11/04/2019) di tempat berbeda.

Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

AP ditangkap di Jakarta oleh Anggota Mabes Polri, sementara AJ diringkus oleh pihak kepolisian Kediri hanya dalam hitungan jam setelah AP tertangkap.

Dilansir dari Grid.Id yang dikutip dari TribunStyle, kini kedua tersangka sudah digelandang ke Ruang Penyidik Subdit Jatanras Polda Jatim di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum.

Keduanya pun diinterogasi oleh pihak berwajib guna mengumpulkan laporan dan kronologi kejadian pembunuhan.

Baca Juga : Ibu Menyusui Saat Puasa, Bayi Mencret Apa Benar?

Kepada polisi, tersangka AJ menceritakan kronologi pembunuhan Budi Hartanto.

AJ mengakui bahwa dirinya adalah yang pertama kali melakukan proses mutilasi.

Namun, dalam proses mutilasi Budi Hartanto, AJ mengalami kesulitan.

AJ tak sanggup memotong leher Budi Hartanto.

Baca Juga : Jangan Cat Ruangan di Rumah dengan Warna Ini, Bisa Sebabkan Pertengkaran Kata Ahli Feng Shui

Dikarenakan kesulitan, AP kemudian melanjutkan tindakan yang dilakukan oleh AJ.

"Pertama saya, terus dilanjutkan dia," ujar AJ kepada Tribun Jatim.

AJ mengatakan bahwa proses pemotongan leher Budi Hartanto dilakukannya berdua bersama dengan AP.

Baca Juga : Terungkap Motif Pembunuhan Guru Honorer yang Dimutilasi Kepalanya: Ada Hubungan Asmara Antara Korban dan Pelaku

"Iya kami potong berdua bergantian," katanya lagi sembari mengangguk kepada penyidik.

Setelah proses mutilasi selesai, AJ dan AP memasukkan potongan tubuh korban ke dalam koper.

Diketahui, rupanya koper yang digunakan adalah milik ibu tersangka AP.

"Kami masukkan ke dalam koper berdua juga," lanjut AJ.

Usai memasukkan potongan tubuh korban ke dalam koper, kedua tersangka langsung membuangnya di pinggir sungai di bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, pada Rabu 3 April 2019.

Baca Juga : Ibu Menyusui Puasa Ramadhan Diperbolehkan, Ikuti Aturan Puasa Ibu Menyusuai Ala dr Reisa Broto Asmoro

Tujuannya adalah untuk mengelabui petugas yang bakal menyidik kasus mutilasi Budi Hartanto.

Sebelumnya, Budi Hartanto dihabisi di sebuah warung kopi di Jalan Surya, Kediri.

Secara khusus, tersangka AP sudah mereservasi warung kopi tersebut beberapa hari sebelum melancarkan aksi kejinya.

Saat ditemukan di dalam koper, mayat Budi Hartanto berada dalam kondisi tanpa kepala.

Baca Juga : Selain Induksi, Ini Cara Alamiah Mempercepat Proses Persalinan

Rupanya para tersangka memang membuang potongan kepala guru honorer tersebut di tempat terpisah.

AJ menyimpan potongan kepala Budi Hartanto di Desa Beleber, Kabupaten Kediri.

Potongan kepala Budi Hartanto disimpan AJ dengan cara dipendam dalam sepetak bidang tanah di kawasan tersebut.

Baca Juga : Ibu Menyusui Puasa Ramadhan Diperbolehkan, Ikuti Aturan Puasa Ibu Menyusuai Ala dr Reisa Broto Asmoro

"Di desa Kediri itu, bagian tubuh korban dibawa AJ," kata Kombespol Frans Barung Mangera pada awak media, Jumat (12/4/2019).

Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan bahwa saat ditemukan, kondisi potongan kepala Budi Hartanto sudah membusuk.

"Ya karena dikubur dan sudah melewati proses pembusukan," lanjutnya.

Kendati demikian, pihaknya telah memastikan potongan kepala itu adalah Budi Hartanto.

Tim Forensik Polda Jatim sudah melakukan identifikasi dan menemukan bahwa sampel darah identik dengan milik Budi Hartanto.

"Kami sudah memastikan itu kepala korban karena sudah kami identifikasi.

Darahnya identik dengan darah korban," jelasnya.

Baca Juga : Sadis, Siswi Sekolah Dibully Hingga Temui Ajal Usai Tubuhnya Hangus Dibakar Hidup-hidup