Polisi Tetapkan Pelaku Pembunuh Guru Honorer Budi Hartanto Sebagai Penjahat Tingkat Tertinggi

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Minggu, 14 April 2019 | 17:19 WIB
pelaku pembunuhan guru honorer Budi Hartanto ditetapkan sebagai penjahat tingkat tinggi (Kolase Tribunnews)

Nakita.id - Kasus pembunuhan Budi Hartanto masih cukup menyita perhatian publik.

Polisi berhasil menangkap dua pelaku pembunuhan yang merupakan orang dekat korban di lokasi yang berbeda.

Keduanya ditangkap di lokasi yang berbeda. AP ditangkap pada Kamis (11/4/2019) sore di Jakarta, sementara AJ ditangkap di Kediri pukul 20.00 WIB, malam harinya.

Baca Juga : I Am an ActiFE Mom, In Control, and Protected

Penangkapan pelaku pembunuhan akhirnya menjadi titik terang perihal lokasi potongan kepala korban yang sempat hilang dan terpisah dari tubuh korban.

Para pelaku bahkan harus menerima timah panas dari petugas kepolisian karena berusaha lari saat akan ditangkap.

Betis kaki kiri kedua pelaku mutilasi guru honorer asal Kediri, tampak terbalut perban berwarna putih.

Lapisan perban itu membungkus bekas luka hasil tembakan timah panas yang dilesatkan petugas.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela mengakui, tembakan itu berasal dari pistol personelnya.

Tembakan itu terpaksa diberikan petugas, lantaran keduanya sempat mau melarikan diri usai diringkus.

Baca Juga : Usai Membunuh Guru Honorer, Pelaku Merasa Dihantui dan Ketakutan Saat Malam Hari

"Mereka mau melarikan diri," katanya pada awkmedia, Minggu (14/4/2019).

Apa yang dilakukan petugas terhadap kedua pelaku mutilasi guru honorer Budi Hartanto diakui Leo tidaklah seberapa.

Secara prosedur, ungkap Leo, saat pelaku kejahatan yang telah diringkus aparat melakukan upaya perlawanan dan berpotensi melukai petugas, petugas berhak melepaskan tembakan.

Oleh karena itu, saat pembunuh Budi Hartanto ditangkap dan berusaha kabur, polisi berhak menembak.

"Kalau dia melawan bisa ditembak mati, tapi kami tak lakukan itu, meski kejahatan yang mereka lakukan begitu sadis," lanjutnya.

Kejahatan yang dilakukan keduanya terbilang sadis. Leo menganalogikan, seandainya ada grafik ranking tingkat kejahatan paling kejam.

Perbuatan membunuh dan memutilasi yang dilakukan keduanya, dipastikan Leo, bakal menduduki peringkat tertinggi.

Baca Juga : Terungkap Motif Pembunuhan Guru Honorer yang Dimutilasi Kepalanya: Ada Hubungan Asmara Antara Korban dan Pelaku

"Mutilasi itu kejahatan paling tinggi lho kalau misalnya dibikin grade," tandasnya.

(Artikel ini pernah tayang di Tribun Jatim dengan judul Polisi Komentari Pelaku Mutilasi Guru Honorer, Sebut Kejam dan Kejahatannya di Peringkat Teratas)